You

485 25 12
                                    

Author Point Of View On

Seorang anak berusia lima tahun datang menghampiri Khaotung dan duduk di atas pangkuan Khaotung. Khaotung menatap ke arah anak itu dengan penuh rasa curiga.

"Ada apa nih? Tumben banget anak Papa sok manja kayak gini. Pasti mau minta sesuatu kan?" Ucap Khaotung.

Khaotung tahu banget anak perempuannya ini kalau mempunyai keinginan pasti selalu bersikap manja, tapi jika tidak, dia akan bersikap cuek. First dan Khaotung kadang merasa kesal karena sikap cuek anak satu-satunya ini.

"Ngga kok Paaa!"

"Bohong banget, Papa tahu nih kalau Nala sudah kayak gini pasti pengen minta sesuatu kan? Iya kan? Ngaku!"

"Nala ngga mau minta sesuatu kok Paa.." Ucap anak itu dengan pelan.

"Terus Nala mau apa donk?"

"Nala cuma tanya saja, bagaimana dulu Papi menyatakan cinta kepada Papa?"

"Huh? Kok tiba-tiba tanya kayak gitu?"

"Iya kan soalnya Papa galak, mana mau cowok lain suka sama Papa! Kayaknya cuma Papi deh yang suka sama Papa."

"Anak kurang ajar! Begini-begini Papa ya yang melahirkan kamu!"

"Ishh makanya itu! Kenapa sih Papi milih Papa! Papa tuh pelit, ngga suka ajak Nala jalan-jalan, dan suka marah-marah!"

"Kamu itu mau tanya sesuatu atau sedang menghina Papa sekarang huh?"

"Hehe, maafin Nala ya Paa, Nala mau tanya saja.."

Khaotung menutup kedua matanya lalu menghela nafasnya dengan kasar. Dia tidak tahu harus menjawab apa, karena semua terjadi dengan tiba-tiba.

"Paa, jawab pertanyaan Nala donk!"

"Waktu Papa kuliah dulu, Papa ngga sengaja mukul wajah Papi kamu terus keesokan harinya Papi malah melamar Papa."

"Huh? Kok bisa?"

"Papa juga ngga tahu, Papa pas itu sedang mabuk."

"Terus Papa terima?"

"Hmm, Papa terima."

"Loh emangnya Papa sudah suka sama Papi, Paa? Bukannya dulu Papa sukanya sama orang lain ya, bukan sama Papi kan?"

"Kok Nala tahu?"

"Papi yang bilang."

"Hufftt, Papi mu itu tukang ngadu!"

"Terus kapan Papi menyatakan cinta ke Papa?"

"Ya itu pas lamaran. Papi baru jujur sama Papa, kalau Papi sebenarnya sudah lama suka sama Papa."

"Ohh gitu.."

"Hmm, apakah Nala sudah selesai bertanyanya?"

"Memangnya Papa mau kemana?"

"Papa mau mandi."

"Papa belum mandi?"

"Hmm, tadi niatnya mau mandi tapi Nala malah datang tanya-tanya sama Papa."

"Nala ngga tanya banyak! Nala cuma tanya satu saja!"

"Iya, makanya itu pertanyaannya satu tapi beranak! Sudah kayak soal ujian! Sudah ahh Papa mau mandi!" Khaotung kini beranjak dari tempat duduknya meninggalkan Nala sendirian.

"Pantes saja dari tadi ada yang bau, ternyata Papa belum mandi."

"Papa sudah mandi tadi pagi, biasanya ngga mandi lagi kalau sore."

"Ihh jorok!"

"Jorok-jorok begini, Papi mu sering ngusel-ngusel Papa taukk!!"

"Papa kan bau, mana mau Papi ngusel-ngusel Papa!"

Story Time (FirstKhaotung)Where stories live. Discover now