Forever One

132 10 0
                                    

Khaotung Point Of View On

Aku kini sedang berjalan menyelusuri jalanan yang berada di tengah sebuah pemakaman. Di area pemakaman itu sudah dipenuhi oleh makam-makam lama dan juga ada beberapa yang baru, sehingga aku perlu berjalan cukup jauh untuk sampai di sebuah makam yang ingin aku kunjungi saat ini.

“Langit terlihat sangat mendung…” Ucapku sambil mengadahkan kepalaku ke atas langit.

Aku masih menatap langit itu dan berdoa, “Aku berharap hujan tidak turun, meskipun langit tampak terlihat sangat mendung seperti ini.”

Hari ini aku mengunjunginya di siang hari, padahal aku biasanya mengunjunginya di pagi hari. Tapi khusus hari ini aku mengunjunginya di siang hari, karena semalam aku mabuk dan terlambat bangun pagi. Aku bahkan tidak membuka pet shopku hari ini, karena hari ini adalah jadwalku untuk mengunjunginya. 

Huuuhhh.....

Aku menghela nafasku dengan kasar lalu meraup sebanyak-banyaknya udara dan menghelanya dengan kasar lagi. Aku merasa lelah padahal makamnya tidak terlalu jauh. Aku berjalan dengan sedikit tertatih. Aku akui kondisi tubuhku hari ini kurang sehat, karena gaya hidupku yang tidak sehat semenjak kematian orang itu. 

Aku masih berjalan mengikuti jalan itu sampai tibalah aku di sebuah makam yang tampak sangat bersih karena setiap minggu aku selalu datang untuk membersihkannya. Aku tidak membiarkan satu rumput pun tumbuh di makam itu. Aku tersenyum ketika menatap makam itu, sama seperti saat aku menatap orang itu ketika dia masih hidup.

“Apakah kamu baik-baik saja panda besar? Apakah kamu merasa senang berada di dalam sana sehingga kamu tidak pernah datang ke dalam mimpiku lagi hm?”

“……” Dia tidak menjawabku. Tentu saja dia tidak akan pernah menjawabku, karena jika dia menjawabku, aku mungkin akan pingsan setelah mendapatkan jawaban darinya.

“Dasar jahat …” Ucapku

“……”

“Apakah kamu tahu kalau kamu itu sangat jahat karena meninggalkan aku sendirian di dunia ini?”

Meskipun tidak akan ada seorang pun yang menjawab pertanyaanku itu tapi entah mengapa aku ingin selalu bertanya ketika mengunjungi makam orang ini. Dia adalah seseorang yang mampu membuatku merasa nyaman dan berbicara lebih kepadanya ketika aku adalah seorang introvert, yang terkadang memilih untuk diam daripada berbicara dengan orang lain.

“Phi First, apa kamu tidak merindukan aku?” Tanyaku kepadanya.

Sedih rasanya hanya berbicara sendiri seperti orang gila seperti ini.

“Aku marah karena kamu tidak pernah mengunjungi aku di dalam mimpi. Apakah kamu sudah tidak mencintai aku lagi? Apakah di sana ada seseorang yang lebih lucu dari aku?”

Dasar jahat…

Jangan minta maaf jika di sana ada yang lebih lucu dariku!

Aku akan datang dan mengambilmu kembali darinya, karena kamu hanyalah milikku satu-satunya.

Aku mengganti buket bunga yang sudah layu yang berada di atas makam itu lalu menggantinya dengan yang masih segar. Lalu setelah itu aku menyiramkan air dari botol air yang aku bawa tadi ke atas makam itu.

“Phi, tunggu aku ya! Sebentar lagi aku mungkin akan menyusulmu di sana. Aku akan menjual pet shop milikku lebih dahulu. Setelah pet shopku laku, aku akan memberikan uangnya ke panti asuhan dan aku akan ….”

Bunuh diri..

“……”

“Semenjak kamu pergi, aku tidak bisa tersenyum seperti dulu lagi. Kamu, kamu yang membuat aku bisa tersenyum, tapi kenapa Tuhan dengan sangat tidak adilnya mengambil kamu melalui kecelakaan itu hm? Apakah kamu meminta kepada Tuhan untuk pergi lebih dahulu?”

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 27, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Story Time (FirstKhaotung)Where stories live. Discover now