6

553 80 16
                                    

FLASHBACk

Aku tidak begitu peduli dengan pesta Halloween yang diadakan, yang aku tahu aku tidak akan ada di rumah untuk melihat ayah ataupun ibu tiri dan saudara tiriku. Disini lebih baik bersama sahabat dengan pesta dan musik.

Sampai Sing tidak bisa diam ditempatnya, dan menemukan bahan empuk untuk ditertawakan. Dia selalu seperti itu karena ia anak tunggal yang dimanja. Aku tidak mengoloknya, hanya saja pasti hidupnya lebih indah dibandingkan hidupku.

"Lex, lihat ada orang konyol disana!" Tunjuk Sing ke lantai bawah dimana objek berada.

Itu adalah seseorang dengan kostum kodoknya yang berkepala besar dan mata mencuat lebar.

"Haha-- masih ada yang pake kostum kaya gitu ya?" Lex ikut tertawa.

Aku tidak begitu peduli pada apa yang mereka bicarakan karena mereka selalu seperti ini. Aku memang orang yang membosankan. Kata orang.

"Pengatur lampu, tolong arahkan sorot lampu kepada kodok." Titah Lex di teleponnya.

"Hah? Kodok apa?"

"Kostum kodok. Kodok hijau!"

"Oh--oke oke."

Lampu pun menyorot objek yang dimaksud. Sing tiba-tiba menarikku dan memaksaku untuk menonton objek itu.

"Lihat dia! Lucu kan?"

Aku melihatnya. Orang berkostum kodok itu terlihat gugup dan bingung dengan sorotan yang tiba-tiba ke arahnya namun tidak lama kemudian ia akhirnya menari. Tariannya cukup bagus dan segar, membuat penonton bersorak untuknya. Bagus juga penampilan nya, lumayan untuk hiburan.

Musik mulai berakhir dan dia berpose di akhir dengan melepaskan kepala kostumnya. Wajahnya nampak kecil dan rambut lurus berwarna hitam. Dia tampak tak asing? mungkin hanya mirip dengan seseorang yang pernah kulihat.

"Lucunya."

.
.
.

Sampai berita tarian itu viral dan masuk ke handphone ku, aku tidak sadar dengan kimiripan wajahnya. Aku tidak bisa memastikan dia adalah orang yang sama atau bukan dengan orang yang kutemui tempo hari yang lalu, mungkin kemampuanku memang buruk. Aku mencoba membayangkan kembali wajahnya pada malam hari itu, tapi otakku sedikit berkabut.

Dan aku benar-benar tidak menyangka saat anak viral itu masuk ke ruang rahasiaku dan aku bisa melihat wajahnya secara langsung. Tapi rambutnya berbeda. Tapi sangat miriip. Tapi aku menjadi sangat yakin mereka adalah orang yang sama!

Aku pun mengusak rambutnya dan benar saja bahwa rambut aslinya ikal. Oh itu benar-benar dia! Akhirnya aku menemukannya!
.
.
.

Suatu Pagi

Hari ini Zayyan kembali gempar usai mendapatkan berita buruk dari teman-temannya. Mereka bilang bahwa Zayyan akan terancam dikeluarkan jika berita itu sampai ke tangan guru. Zayyan pun dibuat panik bukan maen. Bagaimana jika itu sampai terjadi? Beasiswa yang ia dapatkan tentu akan menjadi sia-sia dan hal itu hanya akan membuat ibundanya kecewa! Tidak bisa!

"Gyumin gw harus apa???"

"Lu harus ikut gw Bang Zay"

"Kemana?? Pagi-pagi lu mau bawa gw kemana?!"

"Lu mau nyelesain masalah lu kan??"

Zayyan mengangguk melas dan akhirnya pasrah mengikuti Gyumin melangkah, namun Zayyan merasa bingung kenapa teman sekelasnya itu malah membawanya ke gedung X dan bahkan mencari kelas 2X dimana X5 berada.

"LEX"

Gyumin mendobrak pintu kelas X tanpa ampun dan berteriak memanggil ketua ekskul radio. Anggota X5 yang tepat berada disana pun menoleh ke arah pintu dimana Zayyan dan Gyumin berada. Lex pun mendekati keduanya.

"Kenapa?"

"Gw bawa Zayyan ke hadepan lu. Tapi--" Gyumin menatap tajam pada Lex "--awas kalo macem-macem."

Zayyan yang melihat tingkah Gyumin dan Lex pun merasa bingung, mengapa mereka bermusuhan tanpa sebab?

"Min--maksudnya apasih??"

Sing yang melihat kejadian dari bangkunya pun tersenyum lebar kemudian ia menoleh pada Leo, ingin membaca raut wajahnya.

"Lex bakal bantuin lu Bang Zay. Jadi lu ikutin apa kata Lex aja ya? Kalo dia macem-macem ke lu, lu tendang aja perutnya." Saran Gyumin sebelum meninggalkan Zayyan.

"Lu tenang aja, temen lu aman sama gw." Ucap Lex pada Gyumin.

Gyumin hanya memicingkan mata ke arah Lex dan berjalan meninggalkan kelas X.

"Gyumin! Kenapa gw ditinggal??" Zayyan kesal kenapa ia ditinggal sendiri dengan anggota X5. Sebenarnya bantuan apasih yang Lex X5 tawarkan?

"Wow Lex, lu mau bikin surprise buat gw??" Haru Sing terhadap usaha Lex untuk membawa Zayyan menghadapnya.

"Yah, tapi lu harus hapus berita itu Sing."

Sing tidak peduli apa yang Lex katakan, yang ia pedulikan sekarang adalah keberadaan princess kodok itu.

"Hai kodoook manis--"

"Lu udah buta ya? Gak ada kodok disini!" Jawab Zayyan ketus. Kenapa ya baru saja bertemu sudah menghina orang!

Beomsu, Wain, dan Lex tertawa mendengar jawaban Zayyan. Jarang sekali ada orang yang berkata kasar pada Sing selain anggota X5, keberanian Zayyan boleh diacungi jempol.

Sing pun menyunggingkan senyum miring. Boleh juga nih. Dia memang butuh seseorang yang lebih berani darinya karena itu akan lebih menyenangkan untuk dimainkan.

"Kodok memang gak ada sih, tapi manisnya ada--"

"Ah basi--HAHAH"

"Hssst--nanti Singa nya keluar."

Sing memandang Beomsu kesal, mereka sangat tidak membantu disaat seperti ini. Sungguh menyebalkan.

"Kayanya lu pada keluar aja deh, gw butuh privasi."

Keempat anggota X5 dan teman kelas yang lainnya itu akhirnya keluar dengan arahan Lex.

Zayyan yang merasa ditinggalkan berdua dengan Sing pun makin kebingungan. Sebenarnya kenapa sih? Nih orang kaya kenapa pengen ngomong sama gw ya?  Aduh, gw gak mau temenan asli deh!

"Lu gak mau kan dikeluarin dari sekolah?"

.
.
.

Pemuja COGAN

Pengumuman

Hari ini Sing punya PACAR

.
.
.

TBC

Zyyn Vs X5Where stories live. Discover now