PART 36

1.8K 216 2
                                    

Sebelum baca di sarankan untuk memberikan vote kepada setiap bab, dan komen dan follow.










=Selamat membaca=










Chika menciumi punggung tangan aran, "chika tau kak aran itu kuat" ucap chika sambil terus menciumi punggung tangan aran.

Saat chika sedang menciumi punggung tangan aran, chika merasakan ada pergerakan dari tangan aran. Chika menatap tangan aran.

Chika yg panik pun langsung memanggil anggota grandy. Anggota grandy tak kalah panik nya. Mereka bahkan lari terbirit-birit untuk memanggil dokter.

"Dokter-dokter" teriak anggota grandy di luar ruangan.

"Dok, temen saya dok" ucap jidan sambil memukul pinty ruangan itu.

"Buka cepet woy, temen gua lagi butuh pertolongan! Kalau sampe hitungan ke tiga, masih blm ada yg nongol, gua bunuh kalian yg ada di ruangan ini!" Ucap zean sambil terus memukul pintu ruangan itu.

"Oke fine, gua bunuh kalian" ucap aldo.

Saat mereka akan mendobrak pintunya, suara deheman terdengar di belakang mereka. Mereka memutar tubuh mereka.

"Percuma kalian teriak-teriak gk jelas, kalian mau bunuh semua yg ada di ruangan itu juga percuma karna mereka udah pada mati, apa kalian tidak bisa membaca terlebih dahulu itu ruangan apa?" Ucap dokter cantik yg sering memeriksa aran.

Mereka melihat tanda di pintu ruangan itu. Ruangan jasad. Mereka melirik satu sama lain, "bangsat" gumam mereka berbarengan.

"Lain kali kalau mau apa-apa itu di baca dulu ada apa di dalem nya, jangan ascap" ucap dokter cantik itu. Sambil memasang wajah malas.

"Ascap apaan?" Tanya jidan.

"Asal ucap" jawab dokter.

"Dokternye cakep tapi jamet" ucap zean.

"Dah sekarang aran lagi butuh mba dokter cantik" ucap jidan sambil menggenggam tangan dokter itu dan membawa lari.

Dokter cantik itu tersenyum sambil mengikuti jidan dan terus menatap tangan nya yg sedang di genggam.

Jidan membawa dokter itu keruangan aran, namun saat jidan membuka pintu, dia di kagetkan oleh aran yg sedang berciuman dengan chika.

"Woy lu dah sadar?" Tanya jidan, yg mampu mengagetkan aran dan chika, chika langsung menarik tubuhnya.

Aran memutar bola matanya malas, "menurut lu?" Tanya aran.

"Gua kita lu mati" ucap jidan santai. Namun langsung di tepuk mulut nya oleh dokter di samping nya.

"Ape sih main geplak mulut orang aje" ucap jidan tak terima sambil memegang mulutnya.

"kebiasaan banget mulut nya gk bisa di jaga" ucap dokter cantik itu.

"Ape sih sok kenal banget lu" ucap jidan.

Bless.

Bagaikan di tusuk oleh pedang, hati dokter itu sangat amat teriris oleh ucapan jidan, apakah jidan sudah tak mengenali nya? Apa dia sudah lupa kepadanya?.

"Maaf cindy" gumam jidan di dalam hati.

"Ah iya maaf" ucap dokter yg di panggil cindy itu.

"Yaudah aku pamit keruangan aku ya, aran kalau ada yg sakit tekan aja tombol panggil itu" ucap cindy sambil menunjukan tombol darurat.

Aran mengangguk dan tersenyum tipis. "Thanks cind" ucap aran yg di angguki oleh cindy.

ISTRI POLOS KU?! [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن