36.

1.7K 143 1
                                    


Skip seminggu kemudian.

Akhirnya kini mereka telah menyelesaikan UAS terakhirnya, kini mereka pun sedang membereskan bukunya serta tas nya karena sebentar lagi mereka akan pulang, sebelum pulang Mandara niatnya ingin mampir dulu ke sebuah cafe namun ia mengurungkan niatnya karena mamahnya mengajak dirinya untuk kumpul bareng kluarganya itu jadi mau tak mau Mandara sepulang ini langsung mengantarkan Indira dan segera pulang kerumahnya sendiri.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Selang beberapa menit setelah tbl dan anos berpisah jalan, kini Rain membawa icel untuk nongkrong sejenak dipinggiran sungai mungkin ada sesuatu yang ingin ia katakan?

"Mampir dulu kesitu yuk cel" ujar rain sembari membuka helmnya sontak icel pun turun dan berdiri dihadapan rain yang masih duduk dimotornya itu

"Ngapain rain?" heran icel

"Udah ikut aja yuk" ujar rain turun dari motornya dan menarik tangan icel berjalan menuju kursi panjang yang berada di pinggiran sungai sana.

"Duduk dulu" ujar rain sontak icel pun duduk sembari melihat lihat sungai itu 'sangat indah' gumamnya

"Kamu suka sungai?" ujar rain

"Suka" ujar icel

"Tau ga kenapa aku membawa kamu kesini?" ujar rain

"Ntah" ujar icel sembari mengangkat bahunya

"haha, ntah ini yang keberapa aku merasakan jatuh cinta cel, tapi sejauh ini aku bener bener merasakan cinta yang tulus sejak ada kehadiran kamu mungkin bagi kamu ini sangat sederhana dan aku tau itu aku sangat tak bermodal untuk membawa mu ke suatu tempat yang mewah, tapi ketahuilah hari ini menit ini detik ini aku mengatakan bahwa aku cinta sama kamu!" ujar rain sembari menatap icel, sebaliknya pun begitu icel pun menatap rain dengan penuh seksama

"aku membawa kamu kesini karna mungkin ini waktu yang tepat buat aku mengatakan cinta ke kamu, seperti sungai yang tenang dengan pohon pohon yang besar nan indah disana mereka saling melengkapi termasuk aku juga aku membawa mu kesini agar supaya diriku menjadi lengkap, selain kluarga ku yang selalu berada di sisi ku aku juga menginginkan kamu untuk selalu bersama ku seperti sungai dan pohon itu, jadi sekarang? apakah kamu mau untuk jadi pacar ku cel? melengkapi kehidupan aku untuk seterusnya dan selamanya?" ujar rain menatap icel sembari memegang tangannya

Tanpa ia sadari kini dirinya mulai meneteskan air matanya, sungguh tak percaya rain yang nakal bisa seromantis ini? bahkan ia sempat terkejut karena memang ia ga expect jika rain mengatakan cintanya hari ini kepadanya?

"Hei ko nangis?" panik rain melihat icel yang meneteskan air matanya

"Aku terharu, kamu bener bener seserius itu untuk mengatakan cintanya ke aku, padahal kamu tak seharusnya membawa aku kesini" ujar icel

"No, aku cuma pengen bener bener ngobrol berdua sama kamu makanya aku bawa kamu kesini" ujar rain

"Yes, I know that, tapi tak seharusnya" ujar icel

"Hei icel udah ya, this time I just want to say love without debate, so please stop the debate and return to the initial topic" ujar rain sembari memegangi kedua bahu icel

"yes sorry, so love that I accept!" ujar icel

"Really?" ujar rain

"yes, really love you" ujar icel

"Love you more!" ujar rain kini ia pun sontak memeluk icel sebaliknya kini icel pun membalas pelukan itu.

Akhirnya kini mereka berpelukan di kursi yang berada di bawah pohon besar yang tak jauh dari sungai didepannya itu, melepaskan rasa sayangnya disana sembari tersenyum bahagia dan bersyukur.









































ANTARKITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang