chapter 16 (lagi?)

16 5 0
                                    

Pagi hari di SMA carkrawala, anne, wio, dan awul tengah berjalan melewati koridor. Samar-samar mereka mendengar perbincangan siswi di koridor tersebut.

"Eh katanya ada korban lagi ya? Tiga sekaligus lagi" bisik salah satu siswi.

"Iya anjir, serem banget ga sih" ucap siswi yang lain sembari bergidik ngeri.

Anne yang mendengar itu seketika menghampiri kumpulan siswi tersebut.

"Eh, ulangin lagi ucapan lo" titah anne.

"U-ucapan apa ya ne?" Tanya siswi itu gugup.

"Yang tadi lo bilang lah tolol, siapa yang mati?" Jawab wio nyolot.

"I - itu... Ada dua siswa dan satu siswi dibunuh secara mengenaskan di gang waktu itu" jawabnya dengan terbata-bata lalu menundukkan kepalanya.

Anne, wio dan awul saling menatap. Sial, mereka kecolongan.

Mereka bertiga segera berlari menuju kelas, untuk menemui Aruna pastinya.

PLAKK

Saat sampai dikelas, anne menampar pipi Aruna dengan keras. Aruna yang terkejut hanya memegang pipinya yang terasa panas.

"Lo apaan sih anjing" bentak Aruna tak terima.

"Lo yang apaan bangsat, lo haus darah sampe nyuruh temen lo bunuh orang?" Bentak anne tak kalah keras.

Semua mata tertuju pada mereka berdua. Bisik bisik pun mulai terdengar, beberapa orang mulai menjelekkan Aruna.

"Lo ngomong apaan sih?" Tanya Aruna bingung.

"Apaan apaan matamu noh apaan, lo pikir kita selama ini gak tau kalo lo dalang dibalik ini semua?!" Jawab anne yang belum menurunkan nada bicaranya.

"Gini deh, lo kalo dendam sama kita tuh ya sama kita aja. Jangan sangkut pautkan anak yang gak salah apa-apa, dan lagi dari sekolah lo sendiri" jelas wio kesal.

"Sangkut paut apa? Gue emang gak tau sama sekali soal ini" ucap Aruna yang semakin bingung arah pembicaraan mereka.

Tiba-tiba zie datang dan mendorong pundak wio dan anne kuat.

"Eh anjing, maksud lo apa bangsat" ucap awul tak terima dan mendorong zie hingga tersungkur.

"Lo gak usah ikut campur ya anjing, mana tau lo bakalan jadi korban selanjutnya" bentak anne pada zie.

"Nggak, gue gak akan tinggal diem liat Aruna kalian giniin" zie mendongak menatap anne.

"Terserah lo" final anne lalu meninggalkan kelas bersama kedua temannya.

Tanpa mereka ketahui, ada murid yang menyeringai dalam diam.

Saat pulang sekolah, mereka memutuskan untuk pergi ke basecamp.

"Kenapa kelakuannya Aruna seolah-olah gak tau apa-apa? Bukannya dia dalang dari ini semua?" Heran wio.

"Maling mana ada yang ngaku" ucap anne dengan menyesap rokoknya.

"Tapi gue liat mukanya gak ada kebohongan, ne" ucap awul.

"Tapi kalo bukan Aruna siapa lagi? Zie? Hidup zie aja masih bergantung ke Aruna, wul" jelas anne.

"Lah iya, zie kan dibiayai keluarganya Aruna toh?" Tanya wio.

"Nahh itu tau" jawab anne.

Ketiganya kembali berpikir keras. Hingga tak terasa hari sudah mulai gelap, mereka bergegas untuk pulang.

Saat sampai di rumah, anne tidak melihat kedua orang tuanya. Mungkin sudah tidur, pikir anne.

Anne pun segera menuju kamarnya dan tidur.

Merasa dirinya tak bisa tidur, ia memutuskan untuk menonton film favoritnya. Tak lama matanya terasa berat, lalu ia pun tertidur.

Pagi hari seperti biasa, SMA cakrawala kembali dihebohkan dengan berita, bahwa ada korban lagi. Tapi kali ini diluar dugaan mereka, Aruna dan zie menjadi sasaran berikutnya.

Anne dan kedua temannya bingung, jadi siapa dalangnya??
































                - TO BE CONTINUED -

Thank You [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang