29. Lebih liar 🔞

167K 1.9K 68
                                    

Dengan tubuh telanjang, Igo menarik Echa untuk turun ke bawah. Tepatnya ke ruang tamu mereka.

Kondisi rumah saat ini sudah gelap gulita. Masih tak terlalu malam sebenarnya masih sekitar jam 10-an. Kemudian Igo menghidupkan smart TV di ruangan itu.

Echa tak memperhatikan apa yang Igo sedang lakukan sekarang. Ia hanya fokus pada tubuh telanjang Igo, mengagumi tiap jengkal otot-otot di tubuhnya.

Mata Echa terus memandangi tubuh telanjang Igo kemanapun ia beranjak. Echa masih sange. Bagian bawah tubuhnya masih terasa gatal dan panas.

Igo kembali dari arah dapur, membawa beberapa alkohol di tangannya. Membuka sebuah botol kemudian meminumnya seakan itu hanyalah air biasa.

 Membuka sebuah botol kemudian meminumnya seakan itu hanyalah air biasa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Apa Cha?" ucap Igo yang menyadari dari tadi Echa terus menatapnya.

"Nggak .. abang minum gituan kenapa bisa biasa banget?"

"Ini enak."

"Masa sih...."

"Mau nyoba?" Igo menyeringai.

"Nih, lo gue kasih ngicip dikit. Tapi dikit aja. Gue gak mau lo doyan amer kayak gue."

Igo menyodorkan botol alkoholnya pada Echa. Sebenarnya Echa gak mau, baunya aja terasa menyengat di hidung Echa. Cukup satu teguk aja, itu pun udah bikin Echa terbatuk.

"Nggak enak!"

Igo hanya tertawa kecil melihat reaksi Echa.

Igo kembali fokus ke smart tv nya. Betapa kagetnya Echa saat yang keluar adalah film porno.

"Abang?"

"Liat ini, kenapa? Lo belom pernah nonton film porno?"

Echa menggeleng.

"Cuma film yang semi gitu. Kalo full porno Echa nggak pernah."

"Gue pengen ngewe lo sambil nonton ginian." Igo kembali meminum alkoholnya.

"Sini, duduk depan gue.." Igo menepuk pahanya.

Echa duduk di pangkuan Igo, menyandarkan punggungnya pada dada Igo.  Tubuh telanjang mereka berdua dapat membuat mereka saling menyalurkan kehangatan dari masing-masing tubuh mereka.

Nyaman, hanya itu yang Echa rasakan. Echa makin menyamankan posisinya, menyandarkan kepalanya di bahu Igo, setengah bergulung seperti bayi.

Igo di lain sisi sangat fokus pada tontonan di depannya. Bibirnya mulai aktif mengecupi lengan Echa. Begitupun tangannya juga mulai menggerayangi kulit mulus Echa.

Awalnya Echa ikut menonton, tapi tak lama, fokusnya lebih ke Igo. Tontonan  yang diberikan Igo rasanya too much buat Echa. Beda dengan Igo yang masih fokus dengan tontonannya itu.

Dapat Echa rasakan penis Igo kembali mengeras. Echa mendongak menatap Igo. Namun Igo masih fokus pasa tontonannya itu.

Entah kenapa Echa kesal. Echa membalik tubuhnya hingga kini posisinya menghadap Igo.

IGOWhere stories live. Discover now