Hallo alll!
Happy Reading!
Desclaimer: Andrew dan Rania berbeda 6 tahun dan dia berkuliah sembari mengurus perusahaannya.
"Hallo,segera ikuti gadis yang sudah saya kirimkan fotonya saya sudah menghalau kedua kakaknya! Culik dia dan bawa ke villa yang ada di dekat pantai,kurungi dia disana, jangan sampai orang lain mengetahui rencana ini!" Ujar seorang pria yang ada di sebrang telpon yang sedang bertelponan dengan anak buah miliknya.
"Baik tuan."
"Tunggu setelah saya datang!"
Pria itu tersenyum menyeriangi,"kamu akan merasakan apa yang saya rasakan karena kehilangan orang yang disayangi," ujarnya penuh dendam seakan sedang berbicara dengan orang yang di tuju. senyum sinis penuh dendam terpatri dari wajahnya yang sangat girang merasa bahwa rencana ini akan berhasil.
~~~~^^^~~~~Andew yang pulang dari kerjanya langsung memasuki rumah yang nampak kosong dengan penghuninya,kedua orang tuanya mungkin sedang melakukan perjalanan bisnisnya,ralat ayahnya yang melakukan namun kali ini dia mengajak istrinya,Claudia menemaninya.
Banyak pelayan yang berdiri di depan pintu berjejer dan berbaris rapih menyambut tuannya.
"Selamat sore tuan," sapa parah pelayan dengan kepala menunduk,takut memandang wajah tuan mudanya yang selalu memiliki tatapan tajam bak elang.
Andrew hanya mengangguk tanpa senyuman sama sekali malahan wajah datar yang tercetak dengan jelas,tatapaannya pun selalu dingin.
Pak Reno kepala pelayan yang ada di depan pintu berjalan tergopoh-gopoh menerima tas dari tuannya dan membawakan ke tempat kerjanya
Dia menapaki tangga dengan sedikit berlari,memasuki kamarnya.
Sementara Rania yang sore itu baru pulang dari sekolahnya sedang menunggu jemputan dari kakaknya yang biasanya menjemputnya,namun bahkan dia menunggu sendari tadi tetapi batang hidup kakaknya belum kelihatan sama sekali.
Dia tampak asik dengan hpnya yang ada di genggaman tangannya hingga tak memperhatikan area sekelilngnya bahkan orang yang kelihatan mencurigakan.
Andrew tergesa-gesa menuju kamarnya yang berada di lantai atas setelah sampai di kamarnya, dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamarnya.
"Hmm, sebentar lagi tangan kecilmu kan kugenggam gadis kecil, " Ucapnya tersipu malu sembari memandang foto yang terpajang di ruang pribadi yang berada di dalam kamar.
Jika kalian berpikiran bahwa ruangan pribadi yang dimaksud adalah kamar pribadinya maka kamu salah besar, karena di dalam kamar tersebut masih ada lagi sebuah ruangan yang tertutup, yang berisi semua foto Rania, dari umurnya yang ketika itu pergi menuju Amerika, hingga sekarang.
Ruangannya yang selaras dengan dinding kamar membuat siapapun tak tahu bahwa di balik kamar masih ada ruangannya lagi.
Yang memiliki akses dengan sidik jari miliknya.
Dia membuka ruangan dengan akses sidik jari mililknya,memasuki ruangan yang penuh dengan gambar lukisan maupun foto yangm terpajang di dalam ruangan itu.
"Hmmm, sampai saat ini kamu masih terlihat imut sayang, " Ketika memandang gambar pada layar komputer tersebut.
Rasa lelah yang tadinya ada,kini lenyap hanya dengan memadang foto gadis kecilnya. Bagaimana tidak hanya dengan memandang dan menatap wajah teduh dengan senyum yang ada pada pemilik itu seakan menghipotisnya yang membuatnya ikut tersenyum seakan gadis itu ada dihadapannya. Dia mengusap layar laptop dengan sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Sang CEO (End)
RomanceCHAPTER DI REPOST UPDATE SETIAP MALMING! Ig pemain Rania: @ ra_niajongch Andrew : @andrew_jongcheveevat._ Sean: @sean.mixx Alexa: William: William.p_a [FOLLOW BUNA DULU YA SEBELUM BACA KARNA SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVASI. JANGAN LUPA VOTE, SHARE AND...