Bab 4

55 10 0
                                    

Bab 4. Pembukaan warung makan.

Bab selanjutnya.

Bab 5. ...

(人 •͈ᴗ•͈)(人 •͈ᴗ•͈)(人 •͈ᴗ•͈)(人 •͈ᴗ•͈)

Selama dua hari berjalan akhirnya renovasi warung miliknya telah selesai. Jadi pagi-pagi sekali Li Chu dan Li Chan er membawa Li chae yang masih tertidur pergi ke toko untuk persiapan. Ketiganya berjalan kaki untung saja jarak desa dengan kota kabupaten tidak terlalu jauh.

Ketika tiba itu masih sangat pagi dan beberapa pemilik toko mulai bersiap untuk membuka toko mereka. Ketika sampai di toko mereka hasilnya sangat memuaskan dan meski tidak sempurna tapi ini sudah cukup bagus. Ada 6 meja kayu dan setiap meja ada 6 kursi kayu. Itu adalah meja panjang sehingga dapat menampung hingga 6 orang.

Chan er segera bergerak untuk meletakkan pot bunga yang telah dia siapkan dari kemarin-kemarin. Vas dan bunga ini adalah bunga palsu. Ada rak sumpit dan sendok ada juga lap kain dan di setiap meja ada itu.

"Kakak pasang lukisan ini di bagian dinding ini dan ini." Ucap Chan er setelah melihat kakaknya datang setelah menaruh Li Chae ke dalam kamar di halaman belakang.
Li Chu segera menerima tugasnya. Setelah menata ini itu,  Chan er segera pergi ke dapur dan mulai meletakkan semua masakannya.

Untungnya dia memiliki ruang sehingga dia bisa bekerja 2 kali lebih cepat. Tepat pukul 7 pagi warung makan resmi di buka. Dengan ini segera banyak orang datang untuk melihat warung makan baru. Mencium bau masakan yang enak banyak orang segera menjadi lapar dan mulai berteriak untuk memesan menu makanan.

Li Chu segera berkerja dengan cepat. Dan Chan er di belakang juga mulai sibuk. Para pembeli yang merasakan rasa yang enak ada yang ketagihan sehingga memesan untuk beberapa kali. Antrian terus datang tanpa henti. Tengah hari pembeli mulai berkurang sehingga ada waktu untuk keduanya beristirahat.

"Kakak tutup toko dulu. Sekarang tidak mungkin ada pembeli ketika hari sudah siang."
Li Chu mengangguk dan dia segera menutup toko dan berjalan ke halaman belakang. Li Chae telah duduk sambil mulai belajar menulis.

"Kakak lihat hasil dari  penghasilan hari ini."
"Ada berapa?" Tanya Li Chu penasaran dan sedikit was was juga
"300 tael perak 450 tembaga."
Mendengar ini Li Chu hampir saja tersedak minumannya.
"Kakak hati-hati."
"Maaf. Kakak hanya sedikit kaget ketika mendengar hasil ini. Hasil ini sungguh sangat banyak. Kakak tidak pernah mengira kita akan menghasilkan begitu banyak uang hanya dalam sekali jalan."

"Ini hanya hasil awal. Mungkin setelah beberapa hari penghasilan akan turun tapi akan lebih stabil setiap bulannya."
"Bagus ini sudah cukup."
"Bagaimana bisa cukup kakak. Tujuan kita adalah ibukota. Ini hanya permulaan jadi kakak harus mulai mencari koki untuk aku latih. Dan mencari orang kepercayaan untuk dapat menyerahkan toko ini."

"Chan er kamu " Li Chu semakin di buat kaget ketika mendengar ambisi dari saudara laki-lakinya.
"Kakak manusia itu harus memiliki arah tujuan. Dan menjadi ambisius sedikit juga bukan masalah. Selama kita tidak membunuh atau membuat masalah kepada kerajaan semua akan berjalan baik bukan." Chan er menghibur kakaknya tapi di dalam hatinya dia tidak berjanji dalam hal-hal untuk tidak membunuh.

Selama kepentingannya di langgar dia pasti akan membunuh orang-orang itu. Dia bukan orang baik dan dia telah hidup penuh kejahatan di ujung dunia dan dia sudah lama menjadi orang jahat. Dan mungkin tidak akan pernah bisa kembali normal lagi bahkan jika waktu terus berjalan. Seorang pembunuh akan terus melakukan kegiatannya dalam mencari mangsa itu bukan karena tugas atau misi tapi karena rasa adiktif yang dibawa ketika pembunuh berhasil membuat mangsanya mati dengan sesuai apa yang dia inginkan. Satu kali membunuh akan ada dua kali dan seterusnya. Membunuh itu menyenangkan seperti seseorang yang ketagihan dengan obat-obatan Narkoba. Kamu gila akan kesenangan dalam menggenggam kehidupan ditanganmu sendiri, seperti seorang kaisar kehidupan. Tapi Chan er tidak akan mengatakan hal-hal ini kepada kakaknya karena itu hanya akan menambah masalah dan beban untuk dirinya dan kakaknya sendiri.

Li Chu menatap adiknya yang memiliki mata yang cerah dan penuh dengan keyakinan, jadi dia hanya bisa mengangguk setuju. Asalkan semua berada pada jalur yang benar.
"Kakak hanya akan mengikutimu saja. Kamu bisa melakukan apapun yang kamu inginkan selama kamu dan Li Chae selalu baik-baik saja. Bagiku itu sudah cukup."

"Kakak aku tahu kamu adalah orang yang paling mencintaiku dan paling mengerti aku." Chan er terkikik dengan senang.
"Kakak kakak aku juga paling mencintaimu paling paling. " Li Chae yang sendari fokus berlatih menulis pada saat ini ikut membalas obrolan kedua kakaknya.
"Kakak tahu. Kakak aku ingin bertanya?. Kakak tertarik untuk belajar teknik seni beladiri? "

Mendengar ini Li Chu menatap adiknya dengan antisipasi. Pria mana sih yang tidak rindu untuk menguasai seni beladiri. Melihat kakaknya sangat menantikan Chan er segera memberikan buku dan larutan mata airnya.
"Kakak minum ini dan setelah itu pelajari buku ini." Li Chu segera menerima buku dan sebuah botol kecil dari adiknya dengan wajah yang gembira.

"Chan er kakak pasti akan berlatih dengan keras."
"Aku tahu. Aku akan menunggu kakakku untuk menjadi sangat kuat."
Li Chu segera pergi menuju kamar miliknya.

"Kakak bisakah aku juga berlatih?" Li Chae menatap Chan er dengan mata memohon.
"Perbaiki tubuhmu dulu. Setelah tubuhmu sehat kakak akan menyiapkan latihan khusus untukmu. Tapi kamu juga harus tetap belajar membaca dan menulis."
"Em em aku tahu aku tahu."  Li Chae menjawab dengan gembira.

Chan er mengabaikan adik kecilnya yang sudah memiliki wajah yang linglung. Sepertinya dia sedang membayangkan sesuatu yang aneh. Biarkan saja Chan er tidak akan peduli dengan hal-hal kecil ini. Ada banyak anak kecil yang memiliki imajinasi dan impian yang besar. Jadi itu bukanlah hal yang buruk juga.

Chan er kembali menghitung uangnya dan mulai membagi menjadi 5 bagian. Satu bagian untuk dia satu bagian untuk kakaknya satu bagian untuk adiknya satu bagian untuk kas dan satu bagian akan di tabung untuk biaya lainnya.

Setelah membagi rata dan adil Chan er akan segera menyimpan kedalam kotak pribadi yang masing-masing kotak memiliki nama di atasnya. Setelah menyelesaikan semua pekerjaan Chan er bangun untuk mulai membersihkan semua kotoran yang ada di belakang.

Dia masih belum memiliki pelayan sehingga pekerjaan seperti mencuci piring dan bersih-bersih masih harus di tangani olehnya sendiri. Piring dan mangkuk kotor menumpuk jadi Chan er segera berjongkok untuk mulai mencuci.

Ketika sore akan tiba ketiganya menutup toko dan kembali pulang ke desa. Ketika sampai di rumah Chan er harus kembali memasak untuk makan malam. Kali ini menu makan malam lebih dan lebih kaya lagi. Ketika malam tiba, ketika semua orang sudah tidur Chan er segera memasuki ruang miliknya lagi dan mulai mempersiapkan bahan untuk jualan besok pagi.

==<> Bab 5.
Bab 4. 1088.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 02, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Waktu Kedua (Transmigration/Kehidupan 2)Where stories live. Discover now