➤ bloodline 22.0

1.6K 240 68
                                    

⚠ : mpreg! Mature content, blood, slightly hardwords and slight abo universe.

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

Ben tentu saja langsung mencari keberadaan Sea, hal itu tidaklah sulit karena bau darah Sea yang semakin harum. Tanpa memperdulikan saudaranya yang lari pontang-panting karena ulahnya dibelakang sana, Ben berlari sekuat tenaga menuju harum darah itu berasal. Dan ia bisa melihatnya. Punggung Sea yang berayun dalam gendongan Jevin.

Mengabaikan luka di tubuhnya yang menjerit kesakitan, Ben mulai menjajarkan laju larinya di sebelah Jevin. Menatap kepala Sea yang tersembunyi di balik kepala bulatnya Jevin. Laki-laki itu memejamkan mata karena laju lari mereka yang cukup cepat.

Bibir Ben bahkan mengembangkan senyum kecil melihat hal itu. Tak memperdulikan umpatan-umpatan yang saudaranya pikirkan saat ini. Yang menjadi pusat Ben sekarang hanyalah Sea.

la merindukan laki-laki itu.

Sangat.

Jadi begitu Jevin tiba di rumah baru mereka dan mendaratkan Sea disebuah sofa, Ben langsung berlutut di depan laki-laki itu dan tersenyum kecil.

"Hai..." Bisiknya lirih hampir tanpa suara.

Sea membuka matanya perlahan, dan indera penglihatannya mulai basah karena akhirnya bisa menatap wajah tampan Ben.

Lelaki itu menangis.

"Kami tunggu di luar." Kata Ricky terharu melihat pertemuan Ben dan Sea.

Pria itu berbalik bersama Tahel dan yang lain. Berpencar mencari tempat yang tepat untuk memberi waktu bagi Ben dan Sea agar bisa melepas rindu.

Bas, Jake, dan David masih terlihat khawatir karena hanya pasangan mereka yang belum terlihat. Lalu suara kesiap Bas membuat mereka semua menoleh. Travis datang dengan membawa Terry dalam gendongannya. Tidak lama kemudian Ethan pun bergabung dengan beberapa luka di tubuhnya. Bagai dikomando, ketiga vampir submisif tadi mulai mendekati pasangan mereka masing-masing.

"Kita harus pergi dari sini secepatnya." Kata Ethan pada Ricky. Matanya sesekali terpejam, menikmati perhatian yang Jake beri pada luka di tubuhnya yang tidak seberapa.

Berbeda dengan Terry yang malah sibuk menenangkan Bas, submisif itu merasa sedih melihat luka yang cukup parah pada kaki kanannya. Jevin lah yang bertugas mengobati luka tersebut.

"Tunggu beberapa menit lagi. Ben dan Sea masih perlu waktu sebentar."

Sebagian dari mereka menoleh pada rumah yang selama ini mereka tempati. Mencoba menebak apa yang tengah Ben dan Sea lakukan saat ini.

Tentu saja mereka langsung berpelukan. Bahkan Sea sudah meringkuk manis dalam pangkuan Ben. Memeluk erat tubuh vampir Pria itu seolah tak ingin berpisah lagi.

Bloodline | Sungsun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang