BAB 18

495 37 0
                                    

Sarapan pagi ini berjalan seperti biasanya. selalu terjadi perdebatan dan saling ejek dari Adel dan Ashel.

"Ma,nanti aku ke mall sama Olla dan Oniel boleh gak ma?"

"Boleh sayang.ntar di anter sama pak Rian aja ya,soalnya mama masih banyak kerjaan nih.kan kita mau liburan, mangka nya mama harus selesaikan kerjaan dulu.biar gak keganggu liburan kita."

"Iya mama,gak papa"

"Tapi nanti pulangnya mama jemput ya."

"Oke bidadarinya Adel yang paling cantik."

Shani terkekeh mendengar perkataan anak terakhirnya itu.

Selesai sarapan,ketiga gadis itu langsung menuju kamar masing masing.Shani juga langsung menuju ke ruang kerjanya,ia harus menyelesaikan menandatangani berkas berkas yang masih menumpuk.

"Acel...gue boleh masuk gak?" Ucap Adel dari luar kamar.

Ashel menaikkan sebelah alisnya."mau apa lagi ni bocah tengil?" Gumam nya.ia berjalan dengan malas menuju pintu.

"Mau apa lo?" Tanya Ashel dengan nada sewot nya.

"Galak banget sih.gue cuma lagi bosen aja.boleh masuk gak?"

"Enggak.ntar lo gangguin gue mulu."

"Enggak kok"

"Big no. Kekamar Zee aja sana.siapa tau dia lagi main game. Lo gangguin aje dia noh"

"Aaaa....gak mau,Zee lebih galak dari pada lo.lo kan tau gue takut sama dia dari dulu.ah,punya sodara kagak ada yang bisa di ajak main.gak asik."

Ashel menghembuskan nafasnya kasar dan memutar bola matanya malas."ya udah,masuk.tapi jangan berantakin kamar gue,jangan sentuh barang barang gue,dan jangan gangguin gue apalagi buat gue emosi"

"Iya,siap bos" gadis itu hormat di hadapan Ashel.

Setelah di persilahkan masuk,Adel membanting badannya di kasur,sedangkan kakak nya itu sibuk dengan ponselnya.

"Lo jam berapa pergi ntar?" Tanya Ashel memecahkan keheningan mereka.

"Abis makan siang."

"Gue boleh nitip gak?"

"Nitip apa an? Jangan yang susah di cari."

"Eh,gak jadi deh."

Adel memutar bola matanya malas."gak jelas lo"

Tiba tiba,terdengar suara ketukan pintu kamar Ashel.

"Acel...aku boleh masuk gak?"

Ashel buru buru langsung membukak kan pintu untuk Zee.

"Jangan panggil sayang,lagi ada Adel." Ucap Ashel berbisik.Zee hanya menganggukkan kepala nya saja.

Zee masuk kedalam kamar begitu saja,ia melihat Adel tengah tiduran sambil memainkan ponsel nya.

"Ngapain lo kesini?"tanya Zee yang ikut berbaring di sebelah Adel.

"Dih?,suka suka gue dong.Acel kan kakak gue"

"Acel juga adek gue"

Ashel menghembuskan nafasnya dan berbaring di sebelah Zee.

"Gue gak mau punya sodara kaya lo pada." Ucap Ashel yang berhasil mendapatkan tatapan dari kedua kembarannya.

"Oh jadi gitu?" Tanya Zee.

"Oh jadi persaudaraan kita cuma sebatas pensil alis doang ini?" Tanya Adel.

3ADonde viven las historias. Descúbrelo ahora