🖤 5. Wedding day

9.5K 276 0
                                    

------------

Akhirnya hari yang ditunggu - tunggu pun tiba. Tetapi bagi Varen, hari ini merupakan hari yang sangat ia benci seumur hidupunya. Ya, hari ini adalah hari dimana Azel menikah, lebih tepatnya menjadi istri Varen.

Acara pernikahan berlangsung dengan khidmat. Azel sekarang sudah cantik dengan riasan dan baju pernikahan berwarna putih yang terbalut di tubuh indahnya. Saat ini Azel tengah duduk manis didepan cermin, hatinya saat ini antara sedih dan bahagia. Azel memang sangat menginginkan pernikahan yang bahagia, menikah dengan orang yang dicintai. Tetapi, Azel harus menikah dengan laki - laki yang sama - sekali tidak menginginkannya.

Azel kemudian disuruh turun untuk bersanding dengan suaminya, Varen. Terlihat, Varen juga begitu gagah dengan stelan jas berwarna yang sama dengan Azel. Pernikahan mereka dilangsungkan dengan sangat meriah, semua ini karna kemauan daddy Azel.

"Cium istrimu" perintah mereka, dengan terpaksa Varen mencium kening Azel

Cup

Azel sangat bahagia hari ini karna akhirnya bisa menikah dengan laki - laki yang begitu ia cintai. Meskipun Varen mencium Azel dengan terpaksa, tetapi Azel sudah sangat bahagia.

"Sekarang, sesi tukar cincin antara kedua mempelai" ucap sang MC

Varen kemudian mengambil cincin berlian itu kemudian dilanjutkan oleh Azel. Sekarang, cincin itu sudah terpasang di jari mereka masing - masing.

Tak terasa, acara resepsi pun sudah berakhir. Semua tamu undangan sudah pulang dan hanya keluarga inti yang tersisa. Kedua orang tua Azel pun ikut pamit. Tetapi sebelum itu, daddy Azel terlebih dahulu menasehati Varen yang kini sudah menjadi menantunya.

"Saya serahkan putri saya padamu. Azel adalah permata hati saya. Jadi, kalau kamu tidak menginginkan Azel, kembalikan Azel pada saya" Varen tertampar mendengar perkataan tuan Marchel

"Iya dad" Varen mengangguk

Setelah kedua orang tua Azel pulang, Azel dan Varen diperintahkan untuk beristirahat di kamar Varen.

Setibanya di kamar, tidak ada dari mereka yang membuka suara. Mereka larut dalam pikiran masing - masing, akhirnya Azel pun membuka suara.

"Aku mandi dulu bolehkan?" Meskipun Azel dikenal sebagai playgirl, tetapi kalau menatap Varen sungguh Azel tidak berani sama sekali

"Lakuin apa yang mau lo lakuin, gue gak peduli" jawab Varen acuh

Tanpa berlama - lama lagi, Azel mengambil handuknya dan memilih baju ganti kemudian langsung masuk ke kamar mandi.
Selang beberapa menit, Azel keluar dengan baju santainya.

Cklek!

"Kamu gak mandi? Aku udah siapin air hangat buat kamu"

Varen kemudian mengambil handuknya dan berjalan ke kamar mandi. Azel hanya bisa tersenyum getir melihat sikap Varen yang seperti tidak menganggap keberadaannya. Tetapi, Azel sudah tekadkan dalam dirinya kalau ia pasti bisa mendapatkan hati Varen.

Larut dalam pikirannya sendiri, hingga Varen akhirnya keluar dari kamar mandi. Terlihat Varen keluar tanpa atasan, seketika Azel menganga melihat sixpack Varen yang terpampang nyata didepan matanya.

"Mulutnya gak bisa ditutup"

Azel mengerjapkan matanya berkali - kali, kemudian berbalik membelakangi Varen. Pipinya kini sudah merona sempurna.

Varen pun berjalan menuju lemarinya dan memilih baju santai. Varen memilih kaos putih dan celana panjang berwarna abu - abu.

Setelah mandi dan berganti baju, pengantin baru itupun turun untuk makan malam bersama. Terlihat, Laura dan kedua orang tua Varen sudah duduk manis menunggu mereka di meja makan.

Azel menarik kursi yang ada di dekat Laura kemudian duduk. Sedangkan Varen berada disampingnya.

"Selamat kak Azel" ucap Laura dengan ceria

"Kak Varen beruntung banget dapetin kakak" Azel hanya mengangguk dan tersenyum

Suasana makan malam begitu hening, hanya detuman sendok yang beradu dengan piring yang terdengar. Selesai makan malam, Azel ikut mencuci piring mereka.

"Kalau capek, gak usah nak" ucap mama Varen lembut

"Gapapa mah. Cuma dikit kok" jawab Azel

"Sini Laura bantuin" akhirnya Laura dan Azel mencuci piring sambil bergosip ria

"Kok kak Azel mau sih sama kak Varen. Kak Azel itu udah cantik, baik, ramah pokoknya kak Azel itu gak cocok sama kak Varen"

"Kamu lebih cantik Lau" jawab Azel lembut

Setelah selesai mencuci piring, Azel dan Laura pun pergi ke kamar mereka masing - masing.

Sesampainya di kamar, Azel melihat Varen sudah berbaring ditempat tidur. Varen menutup matanya dengan salah satu lengannya. Dengan penuh keberanian, Azel pun mendekat dan ikut berbaring disamping Varen.

Varen belum sepenuhnya tidur, ia menyadari kalau Azel ikut berbaring disampingnya. Varen hanya acuh dan membelakangi Azel.











Jangan lupe vote and coment😁

Clik👇

Play Girl is My Wife ||NIKAH SMA||Where stories live. Discover now