🤍 24. Pregnant

7.1K 197 0
                                    

------------

Azel langsung berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya membuat Varen yang melihatnya ikut panik. Varen membantu memnyelipkan rambut Azel agar tidak terkena muntahannya.

Huek

Huek

Huek

Setelah perutnya terasa membaik, Azel memcuci tangannya dan membersihkan mulutnya dengan tissue.

Varen memapah tubuh Azel menuju tempat tidur dan memintanya untuk duduk.

"Kamu gapapa sayang?" Khawatir Varen

Tok.....

Tok.....

"Kak Azel..... kak Varen.....makan dulu" teriak Laura dari luar

"Iya Lau"

Azel dan Varen kemudian keluar dan berjalan menuju ruang makan. Varen masih memapah tubuh Azel yang terlihat pucat dan lemas.

Semua hidangan sudah tersaji di hadapan Azel sekarang. Saat semua hidangan itu menusuk indra penciuman Azel sehingga membuat kepalanya tiba - tiba pusing. Secara bersamaan pula, perutnya terasa mual dan mebuat Azel berlari ke toilet dan meninggalkan meja makan.

Varen yang melihat istrinya sedang tidak baik - baik saja, langsung menyusul ke toilet. Setelah memuntahkan isi perutnya kembali, Azel tiba - tiba tidak bisa menopang tubuhnya dan akhirnya pingsan.

Varen dengan sigap membawa tubuh Azel dan menggendongnya ala bridal style.

~~~~~~~~













Seorang dokter tengah memeriksa keadaan Azel yang terbaring lemas di brankar rumah sakit. Varen yang menemaninya disana, terlihat khawatir dan sekaigus panik, takut Azel kenapa - napa.

"Azel mengalami stress, mungkin karna banyak pikiran. Itu tidak baik untuknya diusia kandungan yang baru 5 minggu. Ini masih tahap trimester pertama, itu artinya ini masih sangat rawan" ujar sang dokter

Varen mengerjapkan matanya berkali - kali, mencoba mencerna ucapan dokter barusan. Varen masih tidak paham sama sekali atau masih ngelag. Azel stress? 5 minggu? Itu yang berputar dipikiran Varen sekarang. Dan sedetik kemudian.......

"Maksud dokter istri saya hamil?" Tanya Varen antusias

"Iya Varen. Azel sekarang tengah mengandung selama 5 minggu" balas sang dokter dengan senyuman

"Azel harus banyak istirahat dan jangan ada yang membuatbya khawatir dan jangan sampai membuatnya terbebani dan banyak pikiran" Varen mengangguk dan melihat Azel yang masih belum sadarkan diri

"Terimakasih dok" dokter itu kemudian berlalu meningalkan Varen


Varen duduk disebelah kanan Azel, tangannya bergerak menggenggam tangan Azel yang diinfus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Varen duduk disebelah kanan Azel, tangannya bergerak menggenggam tangan Azel yang diinfus. Lalu tangan lainnya, bergerak memebelai rambut Azel.

Azel perlahan membuka matanya dan langsung melihat Varen yang tersenyum tulus padanya. Azel menyingkirkan tangan Varen yang menggenggam tangannya, dan tentu membuat Varen kebingungan.

"Ini tuh gara - gara kamu. Gak minta izin buat peluk aku, makanya aku mual dan masuk rumah sakit" omel Azel dan Varen hanya membelakkan matanya, tidak menyangkan Azel bisa mengatakan itu

"Apa hubungannya? Emang harus minta izin buat peluk?"

"Ya haruslah" bentak Azel dengan wajah tidak bersahabat

"Bisa gak sih kamu ngehargain aku sebagai istri kamu?" Varen hanya tercengang tidak paham kenapa Azel tiba - tiba marah

"Gemes banget, istri siapa sih ini?" Ucap Varen kemudian mencium pipi Azel dan menggesekkan hidung mancung Azel dengan hidung mancung miliknya

"Apaan sih" Azel langsung mendorong tubuh Varen agar menjauh darinya

Varen menatap Azel dan kemudian tangannya bergerak menyentuh perut Azel. Azel masih tidak mengerti, ia mengerutkan keningnya dan bingung dengan apa yang dilakukan Varen.

Varen membelai perut Azel secara perlahan. Meskipun tidak mngerti, entah kenapa Azel merasa nyaman dengan elusan tangan Varen diperutnya.

"Kamu tau, dokter bilang apa sama aku?" Azel mengagguk

"Kamu hamil. Ada bayi kita dalam perut cantik ini" ucap Varen

Azel membelalakkan kedua matanya saat mendengar ucapan Varen, matanya melebar sempurna. Azel hanya diam. Masih tak percaya atas apa yang terjadi padanya saat ini.

Varen menatap cemas kearah Azel yang masih terdiam dan tak menunjukkan reaksi apapun.

"Huaa.......kok aku hamil sih. Aku masih bocil, aku masih princess disney nya daddy. Masa udah ngurus bayi"

Sungguh tak habis pikir lagi Varen dengan istrinya ini. Tadi marah - marah tanpa sebab, dan sekarang malah nangis.

"Hei.......cintaku, kita akan rawat dan besarkan anak kita sama sama nanti. Kamu gak usah khawatir buat ngurus anak kita nanti" ucap Varen lembut dan membawa Azel kedalam dekapannya

Varen kemudian mengulurkan tabgannya untuk mengelus perut rata Azel, namun dengan cepat Azel menyingkirkan tangan Varen dari perutnya.

"Gak usah elus - elus!" Ketus Azel

"Kok gak boleh sih sayang......aku mau elus anak kita" rengek Varen dan membuat Azel geli mendengarnya

"Gak boleh! Dia cuma anak aku"

"Please......5 menit aja" mohon Varen penuh harap

"Gak!"

"1 menit please....."

"3 detik! Kalau gak mau, yaudah"

Varen kemudian tersenyum kemenangan dan langsung mengelus perut Azel. Namun baru mendaratkan telapak tangannya, Azel langsung menyingkirkan tangan Varen dari perutnya

"Waktu habis"

Cklek!

"Kak Azel......." teriak Laura dari ujung pintu dan langsung berlari kepelukan Azel

"Selamat ya nak" nyonya Elma langsung memeluk Azel, ia benar - benar sangat senang sampai - sampai meneteskan air mata

"Mommy gak nyangka kalau Azel yang manja ini bentar lagi akan punya baby" ucap nyonya Anna kemudian memeluk dan mengusap perut rata putrinya

"Princess disney daddy sekarang udah mau jadi mommy. Waktu terlalu cepat berlalu, rasanya baru kemarin daddy dengar tangisan kamu" ujar tuan Marchel haru menahan air mata












Jangan lupa vote and comment😁

Klik👇

Play Girl is My Wife ||NIKAH SMA||Where stories live. Discover now