36. Too love

54 33 31
                                    

"Cinta itu bukan hanya sekedar kata, namun butuh kasih sayang juga harta"

Hai guys!! Afaa kabarr nehh??
Udah siap lanjut part 36 ini?!
Siap yaa!!

Okey Happy reading cayank📚💝

Tatapan setajam mata pisau yang siap untuk melukai siapapun yang berada di dekatnya, kebenciannya seolah telah merajai hati dan otaknya.

Dia Zayyan Leo Mahendra, pemuda yang dari dulu sangat tidak suka dengan cowok bernama Elvano Algantara, entah mengapa mereka seperti air dan minyak yang seakan tidak akan bisa bersatu.

Masih dengan kepalan tangan yang penuh dengan amarah, Zayyan terus mengamati kembarannya yang tengah asik bercanda tawa dengan ditemani oleh seorang pemuda berkulit putih yang seolah menjadi sumber kebahagiaan nya.

"Ihh kakk!!...ga' boleh curang!!...awas ajaa yaa!!" Rengek gadis yang sebagian wajahnya tertutupi tepung.

"Wleekk ga' kenaa....hahaha!!.."kekeh Vano bangga.

"Oh gituu yaa??...neh!!!..neehh!!!...mau lagi hu um?!!..." Geram Bella sambil berlari kecil mengikuti langkah Vano dengan membawa wadah yang berisi adonan tepung.

Vano berlari menuju bibi dan merengek seperti anak umur 4 tahun yang di ganggu kakaknya."Ayy udah ayy...Ya Allah baju atu dah kayak lap giniii...hikss...ampunn babyyyy cantikkk.. huaaaa"

"Huuuhhh...kakak nakal sii..." Seru Bella seraya menjauh dari pemuda yang masih bersembunyi dibalik badan bibi.

"Ckk!!..ayy...jangan ngambek laaa...minta maaaappp pleessss"

"Ihhh ga' mau"

"Kok gitu!?...Allah aja maha pemaaf ay, masa hambanya yang-

"Aappphh!!"

Bella memasukkan sebuah kue ke dalam mulut Vano yang sedang ceramah padanya.

Melihat ekspresi wajah keduanya, bibi pun hanya bisa geleng-geleng dan terkekeh kecil.

"Iya deh aku maafin kamu...tapi ada syaratnya!" Ketus Bella tersenyum smirk.

"Apah syaratnyaa hm!?"

"Makan pake sambel segitu"

Vano menelan ludahnya susah payah, ia melihat ke arah sambal yang masih memenuhi wadahnya.

"O-oke!!!... siapa takut?!!" Teriak pemuda itu meyakinkan diri.

Bella meremas pipi Vano dengan kuat lantaran gemas melihat tingkah nya yang melebihi polosnya anak kecil.

Bisa-bisanya dia sangat lugu juga nurut saat disuruh makan sambal.

"Aww akit ayangg heeeeee..." Rengek Vano kembali dengan memegang kedua pipinya yang memerah.

"Iyaa maapp hihi.." balas Bella menahan tangannya agar tidak spontan ngremes saat gemess.

"Cobain dulu macakan atu yaa!!" Tukas Bella sembari meniup isi sendok yang dipegangnya lalu dengan lembut memasukkannya ke dalam mulut Vano.

ELVANOWhere stories live. Discover now