"𝗯𝗷𝗶𝗿 𝗴𝘄 𝗺𝗮𝘀𝘂𝗸 𝗸𝗲 𝗱𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗺𝗮𝗻𝗵𝘄𝗮 𝗻𝗶𝗵 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮? 𝗮𝘀𝗲𝗸𝗸 𝘀𝗮𝗮𝘁𝗻𝘆𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗴𝘂𝗮𝘀𝗮𝗶 𝗱𝘂𝗻𝗶𝗮!!!"
Tidak menyangka dirinya akan koid dan masuk kedalam manhwa yang dia baca. Tak mau menyia-yiakan kesempatan...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
=================================
"Kalau begitu, ayo kita dengarkan yang mau kamu katakan. Sudah 10 tahun aku tidak mengobrol dengan kalian seperti ini"
"Tapi setiap hari kan kita saling menyapa dan sarapan bareng? Anda tidak ingat?"
"..."
"Orang ini bahkan tidak mendengarkan ku. Memang aku yang bodoh mengharapkan percakapan normal" batin Melissa lelah.
"Saya akan langsung ke pokok permasalahannya. Saya mau membatalkan pertunang—"
BRAK
Perkataan Melissa terpotong karena suara dorongan pintu yang begitu kencang karena ulah Jake. Dia datang untuk mengacaukan perbincangan yang sedang terjadi.
"Apa-apaan ruang ini?"
"Kupingku tersumbat kali, ya? Aku tidak mendengar ketukan pintu"
"Hei, Dasar bocah! Mau ku geprek Monica mu itu?!" ancam (Name).
Jake yang mendengar nya langsung ketakutan dan mengalihkan pandangan.
"Ganteng sih, tapi sayang adek sendiri" batin (Name) yang melihat Jake menurunkan tudung saji yang sedang dia pakai, membuat ketampanannya terpampang sangat jelas.
"Hei orang boros, pulang juga kamu?" sindir Melissa.
"Situ masih hidup?" Jake menatap sinis Melissa.
"Jake, jaga bicara mu" kata (Name) dengan nada ditekankan.
Jake langsung terdiam dan takut melirik (Name) yang sedang santai minum teh di samping Melissa. Masalahnya dulu Jake pernah kena amukan mengerikan (Name), maka nya dia jadi takut gitu.
"Ayah, apa-apaan ini semua? Kenapa ayah memasang pita yang melambai-lambai begini? TERLEBIH LAGI ANAK 5 TAHUN JUGA PASTI TERGUNCANG MELIHAT INI SEMUA! INI JUGA TEH MACAM APA INI?!
DI CIUM DARI AROMANYA, INI SEPERTI TEH MURAHAN YANG DIJUAL DI PASAR! SAYA MOHON JANGAN LUPAKAN STATUS AYAH! KARENA AYAH BEGINI MAKA NYA SAYA JARANG PULANG!" Jake terus mengoceh kepada ayah tentang ruang tamu yang mendadak seperti pesta ulang tahun.
"EKSPRESI NYA AYAH KIYOWOOO BANGET!!!" jerit (Name) gemas.
"Ayah selalu begini! Saya sudah muak ayah mendengarkan semua perkataan saya. Kalau mau mendengarkan, ya dengarkan dengan benar! Waktu itu saya bilang Melissa kekanak-kanakan. Jadi kalau ayah tidak mau dia mengamuk saat berbincang, ayah harus menghias kamarnya sesuai selera dia. Tapi tidak begini juga!"
"Apa gak cape ya Jake ngomong terus gak ada jeda nya" kata (Name) yang sibuk makan kue sambil menonton Jake yang terus ngoceh.