Kepergian Maraka

26 4 0
                                    

Kuhembuskan napas perlahan sembari melemparkan pandang ke titik titik air di sekujur badan gelas yang berisi air dingin yang tak lagi dingin ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuhembuskan napas perlahan sembari melemparkan pandang ke titik titik air di sekujur badan gelas yang berisi air dingin yang tak lagi dingin ini. Kuhempaskan tubuhku ke sandaran kursi yang kini rasanya tak empuk lagi. Ku tatap lamat - lamat berbagai macam kertas dan buku yang berserakan di depanku, mataku menelisik, sembari mengingat kejadian tempo waktu lalu.

"Mark, kenapa?" tanyaku begitu Mark memberhentikan kendaraannya di depan teras rumahku yang terlihat begitu sepi. Sepersekian detik Mark hanya diam sambil menatap lamat lamat tanah yang ia pijak, seolah tanah itu dapat berbicara dan mengerti apa yang ada dihati dan fikirannya.

"Bunda Ra, kondisinya semakin parah, aku harus kembali ke Makassar ," jawabnya pelan, kemudian ia mendongak namun netra hitamnya sama sekali tidak berada disini, aku tahu ia ragu banyak ke kalut an dalam netra hitamnya. Pupil mataku melebar namun aku hanya diam berusaha menahan segala keterkejutanku serapih mungkin.

"Kau harus pergi Mark," ucapku pelan, namun kupaksakan senyum untuk tetap terpasang sempurna di wajahku yang sudah lusuh sedari tadi. Begitu pula dengan Mark, ia terdiam, netranya menelisik jauh entah kemana dan apa yang ia fikirkan, namun yang pasti, binar cahaya yang biasanya terpancar dari matanya kini meredup, begitu pula senyumnya.

Kutatap lamat - lamat raut muka Mark yang kian meredup, ingin ku menenangkannya, namun apa dayaku. Tanpa kusadari netra hitam Mark kini berbicara dengan manik mataku, hitam kelam itu tetap setia menatap cokelat madu milikku, ia tersenyum kemudian menepuk pundakku.

"Aku janji akan segera kembali, Ra." ucapnya terakhir kali.

Aku kembali terdiam, merutuki kebodohan diriku saat hanya bisa terdiam sembari menyaksikan kepergian orang - orang disekitarku. Terlebih lagi saat kutahu Mark tidak akan kembali dalam waktu dekat atau kemungkinan terburuk jika lelaki itu tidak akan kembali.

Lianggara Maraka, atau biasa di sapa Mark, seorang remaja laki laki yang dikenal dengan segala kecuekannya. Namun, ia bisa mengeluarkan segala keanehannya untuk orang - orang yang dekat dengannya.

Maraka yang mempunyai sejuta cara untuk bersikap manis dan perhatian ke orang - orang yang ia sayangi. Kini Maraka ku kembali ke tempat yang sempat ia sebut sebagai neraka, ia kembali dari perantauannya.

Kembali lah Mark, disana tempatmu. Bahagialah selalu. Tetaplah menjadi Maraka yang kukenal. Nikmati kelokan jalanmu yang ini, untuk kita bertemu lagi entah di kelokan keberapa di jalan kita sendiri - sendiri.

 Nikmati kelokan jalanmu yang ini, untuk kita bertemu lagi entah di kelokan keberapa di jalan kita sendiri - sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku akan segera kembali, Ra"
.

"Aku akan segera kembali, Ra"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

03th September 2020

rewrite 22nd September 2023

Tentang Rasa || Kim SunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang