Bab 24

167 11 4
                                    

***

Hallo guys, sejauh ini, ada yang bisa nebak nggak sih alur cerita ini kemana? Semoga kalian nggak kecewa ya, karena setelah ini ceritanya akan lebih complex lagi😮‍💨
Ashshsjsjllkhg...

15 Tahun kemudian...

🍂

Waktu terus berlalu, namun hidup harus tetap berjalan.

Hal yang tak terbayangkan namun akhirnya Rea rasakan, adalah menghadapi hari-hari selanjutnya tanpa Abi.

Mamanya serius dengan ucapannya malam itu. Memenjara Rea berbulan-bulan setelah membuat Rea tahu, bahwa Abi tidak mati. Abi masih hidup.

Dengan segala kekayaan dan kekuasaannya, semua rencananya berjalan lancar. Rea dan bayi dalam kandungannya, tumbuh seperti rencana Risa. Tentu, Risa berbangga diri setelah itu. Dengan tekanan dan ancamannya, Rea berakhir mematuhi dirinya.

Hanya saja ada satu hal yang tidak ia tahu, bahwa sejak awal putrinya sudah berbicara jujur. Bahkan sejak awal, Rea sudah mengatakan dengan sebenar-benarnya bahwa kondisi mental dan perasaannya yang tidak baik-baik saja.

Namun Risa mengabaikannya. Ia selalu menganggap itu semua hanya alibi dan alasan, agar Rea bisa kembali dengan Abi. Buktinya, Rea baik-baik saja kan?

Dan kebanggaan atas kemenangannya mematuhkan Rea rupanya tak lebih lama dari 7 bulan. Ya, hanya tujuh bulan, lalu  Reanya itu menyerah.

Ia pergi dengan menyerahkan gadis kecil yang begitu cantik sebagai gantinya. Gadis kecil yang tangisannya begitu keras saat ia lahir didunia. Gadis kecil yang mengambil seluruh Rea, saat Rea memilih pergi.

Dunia Risa seolah terbalik. Runtuh. Hancur berkeping-keping. Andai Rea kecil tidak tinggal, mungkin Risa sudah gila.

Setiap malam merenung mencari arti dari segala yang terjadi, namun tak kunjung mendapatkan jawaban.

Siapa yang mau anaknya hamil dengan anak dari perempuan yang mengambil mantan suaminya?

Siapa yang sudi memiliki menantu seorang anak dari perempuan hina? Yang datang-datang dengan keadaan hamil untuk mengambil simpati mantan suaminya?

Anak siapa itu memangnya? Anak laki-laki bejat tak bertanggung jawabkah? Anak laki-laki yang sudah berkeluarga kah? Atau anak dari buah kenakalan ibunya yang sering bergonta-ganti pasangan?

Kebencian Risa semakin menjadi, tatkala Sanoto lebih fokus dengan keluarga barunya. Tidak pernah mengunjungi Rea dan Varo, padahal mereka adalah anak kandung Sanoto. Lalu, tanpa Risa duga pasangan itu  pergi lebih dulu. Meninggalkan anak tak jelas asal usulnya untuk merepotkan Rea.

"Ma, ayo pulang. Cassie pasti nunggu kita loh dirumah. Teman-temannya nggak ada yang datang katanya, mungkin dia mau tiup lilin sama keluarga aja nanti malam.." Bisik Fira. Ia mengusap bahu rapuh ibunya yang sejak tadi tersandar di batu nisan, memeluk, menyalurkan segala rasa menyakitkan yang ditinggalkan oleh Rea.

"Cassie udah besar ya dek, sekarang. Padahal rasanya baru kemarin Mama gendong dia pulang dari rumah sakit. Mba Rea apa kabar ya, dek? Apa dia masih benci sama mama ya?" Monolognya sendu.

"Ma, Mbak Rea udah tenang disana."

"Tapi Mama kangen dek, sudah 15 tahun ternyata mbak mu pergi meninggalkan kita."

"Semua yang hidup pasti akan mati Ma, kita semua akan bertemu lagi nanti. Sekarang, kita cuma perlu berusaha melakukan yang terbaik. Kita besarkan Cassie sebaik-baiknya."

Memang hanya itu yang bisa mereka lakukan.  Risa memeluk Fira dari samping, tersenyum haru, ia salut dengan kepedulian Safira pada Cassana. Safira, sangat-sangat menyayangi gadis kecil itu.

PARTNER IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang