Mph 28. TERBITLAH DEMAM

15.7K 1.1K 21
                                    

Happy Reading.
.
.
.

Mengambil ponsel nya lalu melihat isi pesan membosankan di sana.

Tanpa membalas ia pun menekan pilihan blok di setiap nomor yang memberikan nya pesan itu.

Setelah itu, meletakkan kembali ponselnya lalu berjalan ke arah kamar mandi lagi, berdiri di samping pintu kamar mandi dengan bersandar sembari mendongakkan kepalanya menunggu Kenzi selesai mandi.

Kenzi masih setia berendam di dalam bathup dengan tubuh lelah, dan bercak bercak merah di tubuhnya, kemanapun pria itu memandang hanya bercak merah lah yang terlihat.

Bahkan di selangkangannya penuh dengan bercak merah, sepertinya semalam ia sudah gila, terlena dengan bujuk rayuan Arjuna sehingga ia rela memberikan semuanya tanpa menolak sedikitpun.

Tak di pungkiri, permainan Arjuna yang sangat lembut dan pengertian membuat tubuhnya tak bisa menolak.

Sudah cukup lama Kenzi berendam, pria itu lantas bangkit dengan ringisan ringisan yang masih keluar dari mulutnya.

Mencoba bangkit sehingga tidak sengaja, kotak sabun tersenggol dan jatuh. Membuat suara nyaring hingga sampai keluar kamar mandi.

Membuat pria yang masih berdiri di sana pun buru buru masuk dengan membuka pintu secara kasar.

"Kamu nggak papa?."

Kenzi mendongak, menatap ke arah Arjuna dengan bingung.

Melihat Kenzi yang sepertinya tidak apa apa pun membuat Arjuna menghela nafas bersyukur.

"Kalau udah selesai, kenapa nggak di panggil aja?, Kalau kamu jatuh gimana? Itunya masih sakit bukan?."ucapnya ngomel dengan berjalan mendekati Kenzi, membantu pria itu berdiri dengan memasang handuk di tubuhnya.

"Kamu kenapa sih?."ucap Kenzi tak habis fikir, Arjuna sangat lebay. Tindakannya ini membuat Kenzi merasa menjadi pria lemah yang banyaknya penyakit menggrogoti tubuhnya.

"Aku khawatir, jadi..kamu bergantung lah sama aku, bisa?. Aku nggak akan merasa terbebani kalau itu kamu."

Suara lembut penuh putus asa itu membuat Kenzi tergerak, menatap Arjuna lekat.

"Bisa kan? Sini aku bantu lagi."

Menggendong Kenzi lagi, berjalan keluar kamar mandi, lalu menduduki tubuh Kenzi di pangkuannya dengan memasang baju kaos kebesaran miliknya sehingga tubuh Kenzi tertutup. Tetapi bercak merah yang seperti tato itu masih terlihat walaupun Kenzi sudah memakai baju.

"Aku keringin rambut kamu dulu."

Kenzi mengangguk tanpa berkomentar ia pun mempersilahkan Arjuna melakukan apapun yang pria itu inginkan.

"Jun."

"Hmmm."

"Kamu berubah."

Arjuna berhenti sejenak, lalu melanjutkan lagi aktivitasnya mengeringkan rambut Kenzi.
"Berubah?."

"Kamu aneh."

Arjuna Terkekeh."aneh? Perlakuan ku?."
"Nggak ada yang aneh, Akunya aja telat berperilaku kek gini, Bukannya ini sudah biasa di lakukan oleh seorang suami kepada istrinya?."

[BXB] MY PLAYBOY HUSBAND [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora