(41) bertemu sunbae

537 99 28
                                    

Happy reading~
Typo!!!

.
.

INDAH adalah kata yang pas untuk mendeskripsikan seorang gadis yang beberapa hari yang lalu ia temui. Sebuah keindahan dari kesempurnaan ciptaan tuhan. Mata, hidung dan bibir seolah diciptakan dengan penuh perhatian.

Jarum jam dipergelangan tangan telah menunjukkan pukul 9 malam, yang berarti satu jam telah ia habiskan dengan duduk termenung tanpa menulis apapun. Bahkan cangkir kopi telah menumpuk diatas meja.

Entahlah, akhir akhir ini pikirannya benar benar terhenti. Ia tak bisa berpikir apapun selain wajah menangis gadis itu.

Tangannya terangkat menutup mulut, wajahnya tiba tiba memanas. Ia ingin bertemu lagi, tapi dimana ia bisa menemukan gadis itu...
Pertemuan pertamanya hanya kebetulan.

"Sunbae...?"

"Eh?" Bogum mengernyit. matanya menyipit melihat seseorang yang tak begitu asing baginya. Detik kemudian senyum manis langsung tercipta saat mengingat wajah tampan itu. "Hey, taehyung, apa kabar?"

Taehyung tersenyum kikuk. Membalas pelukan bogum dengan kaku lalu duduk dengan sopan.

Melihat itu bogum terkekeh pelan.
"Kau masih bersikap canggung padaku. Ayolah, sudah berapa tahun berlalu... Santai saja. Oh aku akan memesan kopi untukmu"

Sebenarnya, taehyung sudah memesan kopi tapi saat menunggu ia tak sengaja melihat seniornya. Ia ingin mengabaikan keberadaan seniornya tapi dia adalah satu satunya senior yang sangat ia, Sehun dan taeyong hormati. Dulu, saat masih digalaxy school seniornya itu selalu membantunya.

Taehyung hanya bisa pasrah melihat bogum beranjak dari tempatnya untuk memesan sesuatu.

Ya, dari dulu seniornya itu tidak pernah berubah. Baik dan lembut.

Ia alihkan perhatian, menatap buku, pena dan kertas yang dicoret diatas meja.

Bahkan hobinya masih sama pikir taehyung. Padahal teknologi telah menjadi lebih canggih namun seniornya masih suka menulis diatas kertas.

Kini, perhatiannya tertuju pada buku dengan cover hitam yang cukup familiar dimatanya. Namun lupa dan dimana ia pernah melihat buku itu.

Ia meraih buku, dilihatnya secara detail. 'penyesalan dalam hidupku'... gumamnya membaca judul buku tersebut. Ia tak terlalu suka membaca buku seperti itu namun saat membaca judulnya ia bisa merasakan berbagai emosi yang seniornya sampaikan hanya dengan membaca judul.

"Penyesalan?..." Taehyung menatap punggung lebar bogum. Penyesalan seperti apa... Untuk seseorang yang hidupnya hanya ada kebaikan?.

"Ini kopimu dan juga... dessert. Dessert disini sangat enak kau harus mencobanya" bogum meletakkan kopi dan dessert lucu dihadapan taehyung yang tersenyum kikuk. Ini adalah cafe langganannya. Sudah pasti taehyung tau.

"Sunbae, kau sudah memiliki karyamu sendiri?" Taehyung kembali meletakkan buku ditempat semula.

"Oh, haha... Hanya kerja sampingan untuk menghilangkan rasa bosan" bogum tersenyum, malu malu. "Apa sekarang kau suka membaca? Itu buku yang baru dirilis beberapa hari yang lalu. Kalau kau mau aku akan memberimu secara gratis plus tanda tangan dariku. Aku ini cukup terkenal loh. Kau tidak akan menyesal telah memiliki Sunbae terkenal"

Taehyung terkekeh pelan. Entah, kenapa ia bisa melihat lalisa didalam diri seniornya. Keduanya sama sama memiliki aura positif yang berdampak baik bagi orang orang disekitar.

"Nah, gitu dong. Santai. Untuk kedepannya, ayo sering bertemu dan kau harus bersikap santai padaku. Oh iya, bagaimana kabar taeyong dan Sehun? Apa kalian masih berteman? Seperti apa mereka sekarang?"

SSG s2 (lalisa)Where stories live. Discover now