(44) pertengkaran

471 78 6
                                    

Happy reading~~
Typo!!!

.
.
.

- dimana?

Eunwoo mengernyit, menatap heran pesan pribadi yang baru saja dikirim younghoon. Ini kali pertama younghoon mengirim pesan padanya selain dari pesan grub. Juga, ia dan younghoon hampir tak pernah berbicara satu sama lain saat bertemu dan sekarang younghoon tiba tiba bertanya keberadaannya.

Jari jemarinya hendak mengetik balasan, ia kembali mendapatkan pesan dari younghoon. 'kirim alamat rumahmu dan tunggu aku disana'. Eunwoo terdiam, menatap lama layar ponselnya lalu mengetik balasan :' aku diluar'.

-'dimana? Ayo bertemu sebentar'

Membaca balasan kilat itu eunwoo semakin heran. Ia jadi curiga dan bertanya: 'apa lalisa bersamamu?'

Kali ini younghoon tak langsung membalas pesan seperti sebelumnya. Butuh beberapa menit sebelum akhirnya ponsel yang ia letakkan diatas meja kembali berdering. 'tidak' bahkan balasan singkat itu membutuhkan beberapa menit, semakin menimbulkan kecurigaan.
'kalau mau datang, datanglah sendiri ke alamat xxx. Jangan bawa lalisa'.

Lalisa menunduk setelah membaca pesan eunwoo. "Eunwoo oppa benar benar membenciku..." Gumamnya siap menumpahkan liquid bening yang menggenang dipelupuk mata.

"Tidak" younghoon kembali menunjukkan layar ponselnya pada lalisa. Eunwoo mengirim satu pesan lagi. Yang berisi : 'ini sudah malam, bahaya'.

Sontak, air mata lolos. Lalisa tersenyum sembari menangis. Ia senang dan merasa lega. "Syukurlah... Aku pikir eunwoo oppa membenciku"

younghoon diam. Lagi lagi ia harus menahan sesuatu ketika melihat wajah menangis lalisa. Segala pikiran dan khayalan buruk tiba tiba terbayang didalam otak mesumnya. Entahlah, cinta yang terus tumbuh disetiap waktu membuatnya semakin menginginkan gadis itu dan keinginan itu berhasil mempengaruhi otaknya yang suci.

Ia ingin melakukan segala hal. Melakukan sesuatu yang akhir akhir ini terus ia bayangkan bahkan sampai masuk kedalam mimpinya. Melakukan sesuatu yang tak pernah ia lakukan sebelumnya, tapi, jika ia melakukan itu, ia takut lalisa membencinya.

"Younghoon, ayo temui eunwoo oppa..."

Younghoon menggeleng pelan.
"Aku akan menemuinya sendiri setelah mengantarmu pulang"

"Tidak mau" lalisa memelas. "Aku sudah susah payah mendapatkan izin dari jisoo unnie dan yang lain tapi kau menyuruhku pulang... Yang memiliki masalah itu aku dan eunwoo oppa bukan kau"

"Apa kau tau dimana dia berada sekarang?"

Lalisa menggeleng lucu.
"Tapi, aku melihat eunwoo oppa mengirim alamatnya padamu"

"Lalisa, tempat itu tidak bisa dimasuki anak SMA"

"Lalu, kau?"

Younghoon diam. Ia salah bicara.

"Kenapa hanya aku yang tidak bisa sementara kau dan eunwoo oppa bisa. Kita sama sama masih SMA. Memangnya tempat seperti apa itu?"

"...itu karena aku laki laki. Aku bisa menjaga diriku sendiri"

"Aku juga bisa..."lalisa menjeda ucapannya, ia menggeleng pelan. "tidak, apa aku akan merepotkanmu?"

"Eh?..." Younghoon mengernyit tajam. Itu pertanyaan yang tak seharusnya dilontarkan untuknya. Tentu saja ia tak akan pernah merasa direpotkan oleh gadis itu namun sebaliknya. Tapi, kali ini biar ia sendiri saja yang menemui eunwoo. "Aku akan mengantarmu pulang"

SSG s2 (lalisa)Where stories live. Discover now