[9] New Life

211 11 0
                                    

Jay keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi. Kemudian ia berjalan menuju dapur untuk mengisi perutnya.

Namun ia melihat Jean yang sudah berada di meja makan, ia terlihat sedang berbicara ditelfon sambil mengolesi roti dengan selai, bukan cuma satu roti melainkan dua.

Bisakah Jay berpikir kalau mungkin saja satu roti itu untuk dirinya, karena ada dua gelas susu juga di atas meja.

"Iya, kamu nggak usah jemput aku, aku mau berangkat pagi, ini aja udah siap-siap, tinggal sarapan". Ucap Jean dengan hp yg dijepit di pundak dan telingannya.

"Kamu juga hati-hati ya, love you too". Jean pun menutup telfonnya.

Kemudian Jay menghampiri Jean dan langsung duduk disampingnya.

"Pacar kamu?". Tanya Jay tiba-tiba yang sontak membuat Jean terkejut.

"Astaga pak, ngagetin aja. Jadi tadi bapak nguping?".

"Bukan nguping, cuma nggak sengaja denger".

"Iya". Jean menjawab pertanyaan yang tadi, dan hanya diangguki oleh Jay.

"Ini Roti buat saya?". Tanya Jay lagi.

"Iya". Dan tebakan Jay benar lagi.

Mereka berdua pun memakan roti tersebut hingga selesai, dan diakhiri dengan meminum susu.

"Besok-besok jangan bikinin saya susu, mending kopi aja". Ucap Jay.

"Ha? Kopi pagi-pagi? Emang nggak apapa?".

"Kalo diperut saya sih nggak apapa,atau buatin saya teh juga boleh". Ucap Jay yang diangguki oleh Jean.

'Anak ini kesambet atau bagaimana? Padahal pernikahannya bukan atas dasar cinta, tapi kenapa dia nurut sama suaminya. Tidak seperti yang ada di film-film'.

"Pak!". Panggilan Jean berhasil membuyarkan lamunan Jay.

"Iya saya tau kok, saya cantik. Tapi ngeliatinnya jangan gitu banget dong, serem tau". Ucap Jean.

"Geer kamu".

"Mau kemana?". Tanya Jay yang melihat Jean beranjak dari duduknya.

"Ya mau berangkatlah, udah waktunya ini".

"Berangkat bareng saya".

"Ha? Nggak usah, nanti pada curiga lagi kalo berangkat bareng bapak". Tolak Jean.

"Ini masih pagi, sekolah masih sepi".

"Nggak usah deh pak, mending bagi duit aja, buat bayar taksi".

"Kita berangkat bareng. Sebentar, saya ambil tas dulu". Jay pun pergi kekamarnya untuk mengambil tas.

Jean pun hanya pasrah.


__________

Pagi ini kelas terasa ricuh akibatnya hingga pukul 09.04, guru belum masuk juga kedalam kelas.

Hingga kelas dibuat lebih ramai ketika seorang guru mapel memberikan sebuah informasi melalui grup yang terbilang sangat terlambat, namun disukai hampir semua murid dikelas tersebut.

"Anak-anak, karena saya ada rapat, jadi kalian kerjakan dulu soal yang ada dibuku paket halaman 189-191, minggu depan kita bahas, ingat jangan rame sama jangan keluar-keluar kelas". Isi pesan tersebut.

"Ya ampun, telat banget ngasih taunya, tapi nggak apapa, yang penting jamkos". Ucap salah satu siswi.

Direction of Destiny || JayWhere stories live. Discover now