***
Kebiasaan Haigar setelah selesai kuliah adalah pulang, tetapi kali ini ia masuk ke dalam ruangan BEM universitas. Ketika pintu sudah dibuka, para manusia di dalamnya terkejut dengan keadaan Haigar yang terlihat sedikit hancur di bagian wajah. Mendapatkan tatapan intens membuat pemuda itu gugup dan berniat kabur, tetapi ia memilih untuk menarik napas panjang dan mengeluarkannya.
"Maaf atas saranku yang begitu ceroboh kemarin," ujar Haigar yang kini duduk bersama Alex di ruangan BEM bersama empat orang lainnya, termasuk Doni.
"Tidak apa-apa, kami juga menelan mentah-mentah saranmu itu," balas Alex.
"Wajahmu hancur, apa kau tidak mau istirahat dulu?" tanya Doni yang sedikit prihatin.
"Jangan hiraukan ini, aku baik-baik saja. Tapi sebelum aku mulai bergabung bersama kalian. Aku ingin mengatakan sesuatu." Perkataan Haigar membuat semuanya tegang.
"Katakan," titah Alex.
"Apa pun nanti ke depannya, tidak ada kesempatan untuk mundur."
Alex memandang serius Haigar. "Kau mengetahui sesuatu yang tidak kami tahu?" tebak Alex yang mendapat tatapan tak terbaca dari Haigar.
Tak lama Haigar pun mengangguk. "Aku tidak bisa mengatakan apa yang kutahu sekarang, tetapi kita harus mencari tahu untuk membuktikan yang kuketahui valid. Kalian bersedia?"
Alex, Doni, Okta, dan dua orang lainnya yang baru Haigar tahu namanya adalah Noah dan Angel mengangguk yakin. Alex juga sudah diberitahu oleh Haigar jika ia ingin ada tim khusus, jadi tidak semua berkontribusi dan tahu inti penting yang akan mereka bahas agar tidak bocor. Maka mereka berempatlah yang dipilih oleh Alex sebagai kepercayaan.
"Aku ingin tahu rencana kalian saat ini," ujar Haigar.
"Kita akan melakukan penyelidikan. Itu yang aku bilang terakhir kali," kata Alex.
"Di mulai dari?" tanya Doni.
"Kau belum memberitahu mereka siapa yang paling dicurigai atas kematian Netto?" tanya Haigar. Alex menggeleng, ia merasa terlalu gegabah untuk memberitahu semuanya dan ia juga telah mewanti-wanti Sofia agar tak menyebarkan fakta itu.
"Kalian menyembunyikan apa?" tanya Doni curiga dengan gelagat Haigar dan Alex yang saling pandang.
"Lalu kenapa kau memberitahuku? Kukira semuanya sudah tahu." Kali ini Haigar protes, jika saja Alex tak memberitahunya mungkin Haigar tak akan ada di situasi semacam ini.
Alex mengangkat kedua bahunya. "Ya ... untuk memancing? Apalagi."
Tatapan Haigar memicing tak percaya pada ucapan Alex, apalagi ketika mata mereka bertemu Alex memalingkan pandangan. Mencurigakan.
Akhirnya Alex memberitahu semuanya. Mereka terkejut karena dugaan itu mengacu pada Tora Research Center milik negara.
"Dan Haigar tahu sesuatu yang melebihi dari ini?" tanya Doni dengan raut masih terkejut. Haigar pun mengangguk membuat semua semakin penasaran saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adorasi Rasa [END] | Haruto |REVISI
Romance🎖️Salah Satu Juara di event Writora 2023 Cinta adalah hak semua manusia untuk dimiliki, tetapi apa jadinya jika cinta Haigar jatuh pada Selena Anora yang merupakan anak dari Raja Tora? Sebagai rakyat biasa tidak ada harapan untuk mendapatkan balasa...