Suprise

1.2K 82 2
                                    

Jeju island, pukul 07.58 KRS.



"Tidak ada yang tertinggal kan?"

"Aku rasa tidak" Mark mengecek kembali barang-barang bawaannya.
3 koper, 1 tas besar, 1 tas kecil dan juga ransel milik Mark.

Semuanya sudah lengkap, sekarng tinggal menunggu pelayan hotel untuk membawakan tas-tas itu.
Kepulangan mereka pun akan pagi, karena Jeno juga harus ke Swedia setelah mengantar Mark pulang lebih dulu.

Biasa CEO si paling sibuk mau buka cabang disana, padahal yang di Dubai aja belum di resmikan. Memang keluarga Jung berniat untuk memperkaya diri.

Jeno memeluk Mark dari belakang, sang istri yang dipeluk pun tersenyum dan mengayunkan badannya perlahan..

"Maaf ya, aku harus langsung ke Swedia"

"Engga papa kok hehe, kan cuman dua hari juga kan?" Jeno mengangguk.

Jeno rasanya ingin memperpanjang masa honeymoon mereka tapi kondisinya tidak bisa. Appa nya pun sudah duluan disana untuk melihat proyek membuka cabang disana.

Memang Jung Jaehyun menganggu saja.

"Tapi janji kan mau ke dubai?" Badan Mark di balikan agar menghadap suaminya itu.

"Aku janji!"

Ting tong

"Itu sepertinya pelayan hotel"

"Ouh biar aku akan membukanya" selagi Mark membuka pintu, Jeno mengambil handphone yang sedari malam di cas.

Mendengar suara keributan di depan Jeno pun menyusul Mark. Hal yang pertama kali Jeno lihat adalah Mark sedang dipeluk oleh seorang laki-laki.

"Jaemin?" Benar itu jaemin.

Mark melepaskan pelukannya dan menengok ke belakang.

"Hai Jen.."sapa jaemin dengan senyuman mengejek.

Jeno merolling matanya, seharusnya ia tahu ketika jaemin menanyakan alamat hotel tempat ia menginap.
Jaemin memang punya sifat yang sangat berani bahkan.

"Ngapain kesini?"

"Nemuin istri gw lah" jaemin mengelus rambut istrinya itu.

Jeno menatap kembarannya itu tajam, jaemin menghela nafas. Memang Jeno tidak bisa diajak bercanda.

"Liburan"sambil melenggang masuk ke kamar.

Jaemin dengan santainya merebahkan tubuhnya di kasur,tanpa memperdulikan Jeno yang menatapnya dengan tajam.

"Gw udah booking ni kamar buat gw sama istri gw, kalo elo mau balik sendiri aja yah"

Mark yang ditengah-tengah jadi binggung, dua-duanya suaminya.

"Kalo gitu Lo aja sendiri, gw sama istri gw pulang" Jeno menarik tangan Mark.

"Eh-ehh jangan dong, lo aja sendiri yang pulang. Inget ya Jen Mark istri gw dan Lo suami ke dua istriku ini. Benerkan sayang??"
Jaemin menarik tangan Mark. Aksi saling menarik tangan Mark dilakukan.

"Gak! Mark harus pulang sama gw" Jeno tetep kekeuh

"Gak boleh, dia mau sama gw"
Jaemin tak kalah.

"Ini bagian gw jaem!"

"Tapi kan Lo udah mau balik juga kan?" Kedua kembar itu terus berbicara tanpa henti.

"Cukup!"

Mark menutup matanya lalu menarik nafasnya perlahan beberapa kali untuk mengatur pernafasannya itu.
Pandangannya beralih ke jaemin dan ke Jeno yang sama-sama sedang menatapnya.

"Kalian tidak perlu berantem!" Jeno mendengus mendengar itu.

"Ya udah terserah lo deh"
Jeno menarik koper miliknya itu.

"Eh mau kemana?" Koper milik jeno ditahan agar Jeno tidak pergi.

Jeno mengehela nafas lalu memeluk istrinya itu.

"Aku akan langsung ke Swedia untuk mengurus pekerjaan disana. Kamu bisa tinggal disini beberapa hari lagi." Mark sedikit tidak ingin Jeno pergi.

"Tapi..."

"Tak apa sayang.. nanti setelah di Swedia kita akan bertemu kembali" Mark mengangguk, ia juga tidak bisa melarang karena Jeno memang ingin ke Swedia untuk mengurus pekerjaannya.

"Baiklah! Tapi.. kalau sudah sampai disana. Kasih tahu ya?" Jeno memberikan hormat kepada istrinya itu.

Keduanya lupa kalau ada jaemin yang cemburu dan mendengus melihat itu.

"Ya sudah aku pergi dulu sayang" Jeno melambaikan tangannya dan juga dibalas oleh Mark ..

"Nah kan Jeno udah pergi tuh, kesini bby kangen .. pengen tidur sama kamu" Mark menggelengkan kepalanya, memang jaemin itu manja nomor satu sekarang.

Setelah menaruh tas dan juga membuka jaket Mark ikut masuk ke pelukan hangat milik Jaemin sudah lama Mark tidak merasakan.

"Kangen gak bby?"

"Kangen hehe" keduanya pun tidur, sebenarnya cuman jaemin yang tidur sebelumnya karena mungkin kelelahan tapi Mark pun ikut menyusul.

Keduanya bangun sekitar jam 2 siang, itu pun karena belum makan siang.

Ketika melihat handphonenya ia belum menemukan notifikasi padahal seharusnya Jeno sudah mengabarinya malah ada beberapa telpon dari Haechan. Pasti menanyakan keberadaannya.

Mungkin Jeno langsung sibuk jadi tak sempat menghubungi..

Drtt drtt
























Ia kira jeno, ternyata appa jaehyun.

"Halo appa"

"....."

"Kenapa appa?ada masalah?!" Mark sedikit panik mendengar jaehyun menangis diseberang sana.

"......"
































Apa hayooo????
Tebak wkwk

My Twins [ NoMark | MinMark ]ENDWhere stories live. Discover now