The Sypnosis:
Seorang Pemuda yang sedang terbaring di kasur tidurnya, tiba tiba melihat layar yang mengambang di depan matanya.
Pemuda itu membaca isi tulisan di layar mengambang itu, mengira itu hanyalah sebuah halusinasinya, dia hanya menjawab per...
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Setelah peraiapannya selesai, dia menghilang dari tempat dia berada di luar konsep waktu itu sendiri.
Kembali muncul di tahta yang lebih rendah untuk menemui bawahannya, dia dengan jelas melihat bawahannya dan segala informasi bawahannya.
Baik itu kelebihan, kekurangan, kekuatan, kemampuan, keahlihan, bakat, potensi dan lain lain.
Sepertinya dia bisa melihat segalanya dengan mata murninya tanpa tambahan apapun, dia kemudian turun dan duduk di tahta miliknya.
Memandang 5 bawahannya yang membungkuk memberi penghormatan terbesar yang mereka bisa lakukan, dia hanya memandang itu dengan tanpa ekspresi memandang mereka.
"Sudah cukup. Berdirilah!" Katanya dengan lantang dan berbobot.
Kata-katanya memiliki bobot tersendiri yang membuat mahkluk yang lebih rendah tidak bisa melawan.
"Dunia mana yang ingin aku hancurkan terlebih dahulu ya...~~"
Dia berpikir dengan tenang, ekspresi yang terlihat di wajahnya datar dan dingin.
Kemudian dia melihat lagi 5 bawahannya, seharusnya tingkat kekuatan mereka tidak bisa berada di antara Omniverse.
Lagipula mereka mahkluk Multiverse, mungkin itu karena dia, jadi dia mangangguk pelan dan berkata.
"Aku akan sedikit menaikan kekuatan kalian..."
Dia mengangkat tangannya ke depan dan membuka telapak tangannya ke arah depan, kemudian cahaya yang tidak terlalu bersinar muncul di tengah telapak tangannya.
Detik kemudian setelah muncul cahaya itu, cahaya itu redup dan menghilang. Kemudian bawahannya merasakan kekuatan mereka melonjak secara eksponensial.
