3

78 18 4
                                    

Andra sampai rumah pukul setengah sebelas, lingkungan rumah mereka sepi dijam itu

Andra menatap heran mobil yg sering ayahnya pakai untuk bekerja terparkir di halaman rumah mereka yg besar ,seingatny ayahny pergi keluar kota dini hari tadi

Lalu kenapa sudah pulang......



------

  Pintu berderit terbuka seperti pintu dirumah hantu,menambah kacau suasana hati Andra

Andra masuk setelah mengganti sepatu kerjanya dengan sendal rumah,ruang tamu gelap saat Andra melewatinya jadi dia melanjutkan langkahnya

"Heh,datang juga akhirnya",Andra mendongak ketika mendengar suara Kakak sulungnya saat melewati ruang tengah

Ternyata sudah ada seluruh keluarganya duduk disana

Apa menunggunya?....

"Apa yang kau lihat!?,cepat duduk ada yg ingin kami bicarakan...",ayahnya mengintrupsi,cepat-cepat dia duduk disalah satu single sofa disana, langsung berhadapan kesemuan Anggota keluarga,bahkan adik bungsunya juga ada

'pluk'

Beberapa lembar dokumen dilempar kepangkuannya

"Apa ini?",gumam Andra

"Surat aborsi",Andra melotot terkejut saat mendengar suara sang sulung

"K-kenapa?..", suaranya tercekat,Andra menoleh ke ayahnya yang berwajah keras

"untuk menutup aib perusahaan!,dengan adanya anak tidak berguna sepertimu saja sudah memberatkanku,apalagi ditambah anak harammu itu!",ucapan itu seolah merobek hati Andra

Tengkuk nya merasakan sensasi dingin yang menyakitkan, ayahnya baru saja menyuruhnya untuk membunuh anaknya sendiri?.....

"T-tapi...A-aku tidak bisa.....", kata-kata nya terbata karna ketakutan, diperparah tiba-tiba ada nyeri yg muncul dari perutnya

"Diamlah, kau hanya harus menandatangani ini ,dan besok kita bisa kerumah sakit untuk aborsi mu" ,enteng sekali kakak sulungnya berujar

Andra mencoba melirik kearah lain, selain tatapan intimidasi dari kakak sulung dan ayahnya ,dia melihat Kaka perempuan nya memalingkan wajah dan ibunya menunduk, dia tidak melihat keberadaan si bungsu

"Cepatlah sialan, kau membuang waktu ,aku mau tidur" ,kakak sulungnya kembali mengoceh, seseorang mungkin akan mengatakan bohong kalau tau yang mengatakan itu ada seseorang yang sudah lulus hingga s3

"B-bisakah ini kupikirkan dulu?" ,Andra mencoba bernegosiasi

"Tidak" , kakak perempuan nya yang sedari tadi memalingkan wajah akhirnya membuka mulut, ironi memikirkan kesepakatan aborsi ini juga disetujui oleh seorang dokter sepertinya

"A-ayah......",Andra mencoba mengambil keberanian sedikit lagi

"Tidak Andra , seperti yang kakakmu bilang,TIDAK ,segera saja tanda tangani itu" ,ayahnya membentaknya ,lagi....,untuk kesekian kalinya dalam hidupnya

"Biarkan.....a-aku pikirkan ini......a-aku j-jamin pagi besok s-sdh ada kepastian d-dariku"

Mendengar ungkapan Andra kakak sulungnya mendengus kesal ,yang lain mungkin menghina nya dalam diam

"Sudahlah,ini menghabiskan waktuku" ,sang sulung pergi melengos kekamarnya ,diikuti ibu dan kakak kedua ny, sedangkan sang ayah masih diam duduk dihadapannya

Beberapa detik berlalu baru ayahnya berdiri, dengan ketakutan Andra melirik ayahnya ,tanpa diduga beliau mencengkram rahang Andra ,itu membuat rahang dan leher Andra sakit karna dipaksa bertatapan dengan ayahnya

"Aku cuma mau dengar kau sudah menandatangani kontrak ini besok pagi ,mengerti? ,Kalau kau masih tidak mau sebaiknya kau pergi",intimidasi yang mengerikan dari sosok yang harusnya melindungi nya

Andra terpaksa mengangguk barulah ayahnya melepaskan nya, lalu beliau pergi

Beberapa saat Andra masih diam disofa sana ,lalu perlahan bangkit menuju kamarnya sambil membawa dokumen tadi

Masuk kamar Andra mengunci pintunya dan melemparkannya kertas-kertas itu kesembarang tempat ,engga melihatnya, kali ini Andra merasa lelah sekali

Dia lalu melepaskan segala atribut kantornya, pikiran nya masih mengawang-awang dilain ,sungguh mengejutkan dia belum menangis , selesai melepaskan semua atribut kantor Andra diam didepan cermin kamarnya , melihat dirinya yang murung dan hanya menggunakan kaos polos dan boxer

"Menyedihkan" ,kalimat itu bergetar dia tenggorokan nya ,lalu setelah itu bulir-bulir hangat air matanya merembes keluar

Andra lalu merebahkan diri dikasur , menenggelamkan kepalanya dibantal ,rasa sakit dirahangnya masih tak bisa sebanding dari rasa sakit hatinya

Esok pagi..... bagaimana dia keesokan paginya???

Kali ini saja..... , Tolong biarkan ada setitik keajaiban hanya untuk esok




Hlooo siapa niihh yang nunggu updatean dari story ini???
maaf ya klo pendek
Voment if you like (⁠๑⁠♡⁠⌓⁠♡⁠๑⁠)

can i get love too?Where stories live. Discover now