WEDDING 1

16 11 3
                                    

Happy reading
-
-
-
-
Axcel membuka perbincangan mereka agar tidak ada rasa canggung diantara mereka
"Div ..sudah berapa lama kamu kerja di perusahaan "
"Baru setahun aku bergabung dengan dunia bisnis "sahut Diva datar
"Setahun..! pantas saja dia jarang kelihatan di kampus ternyata dia bekerja, syukurlah dia dapat pekerjaan yang lebih baik , tetapi kenapa sangat mudah ia mendapatkan pekerjaan?"monolog Axcel

Pelayan datang membawa pesanan mereka,suasana menjadi hening mereka makan dengan tenang hanya dentingan sendok  yang berbunyi
Selesai makan Axcel ingin membuka suaranya , tetapi terasa berat untuk di ucapkan

Claudio mengalihkan suasana yang canggung ia mencari perhatian Diva dengan pelan bertanya kabar Diva
"Div.. bagaimana kabarmu?
"Menurut mu "sahutnya ketus
"Pria ini tidak bisa di anggap remeh apalagi dia dekat dengan Axcel atau jangan-jangan dia saudaranya"batin Diva

"Aneh .. sepertinya mereka berdua sangat akrab hingga kakak tidak marah dengan jawaban Diva yang terkesan sinis,ada hubungan apa di antara mereka"monolog Axcel

Tatapan Axcel masih menusuk terhadap Diva sehingga yang di pandangi menjadi salah tingkah
"Div,aku minta maaf karena sering menyakitimu ,aku tahu dirimu masih sangat membenciku ,kau boleh menghukum ku atau membalas semua perlakuan buruk ku "sesal Axcel
Diva menghela nafas dan menyipitkan matanya menelusuri netra mata orang yang berada di depannya, apakah masih ada kebohongan di dalamnya atau sebuah jebakan
"Baiklah, kalau permintaan maaf mu tulus akan ku maafkan, tetapi jika kamu berulah
Jangan harap kata maaf pun takkan pernah kau dapati "sungut Diva malas

"Benar Div , maaf kan kesalahan Axcel yang sangat keterlaluan aku yakin Axcel tidak akan mengulangi "timpal Clau sambil mencari perhatian Diva
"Aku pegang janjimu Cel,
Apakah kalian bersaudara wajah kalian sedikit kembar? "sahut Diva memandangi kedua pria tampan di depannya
Kedua bersaudara itu tersenyum manis, Axcel memegang jemari Diva dengan lembut dengan kabut kerinduan Axcel menikmati Jemari tangan Diva, Tampa berpikir gadis yang ia pegang jemari tangannya merasa risih

Melihat kegundahan Diva yang di pegang jemari tangannya Claudio menepis tangan Axcel agar melepaskan cengkraman tangannya
Claudio tahu bahwa adiknya menyimpan rasa yang mendalam untuk Diva, dan ia juga harus bersaing dengan adiknya walaupun ia tahu sebentar lagi Axcel akan menikah , tetapi hati tidak bisa dipaksakan, hubungan Clara dan Axcel hanyalah suatu kesalahan yang seharusnya tidak terjadi

"Maaf...Div "sesal Axcel gugup sambil melepaskan cengkraman tangannya
"Div,tiga hari lagi pernikahan Axcel, nanti datang ya aku akan menjemputmu"ucap Clau
Axcel merasa terpojok dengan sikap kakaknya ia menatap tajam dan memalingkan wajahnya
"Benarkah Cel?kamu akan menikah , selamat ya Cel"sahut Diva senang mendengar Clara akan menikah dengan Axcel, tangannya memberikan ucapan, sedangkan raut wajah Axcel sangat muram
"Iya terima kasih Div"sungut Axcel yang terlihat kesal dan menyambut tangan Diva
Claudio tersenyum tipis ia tahu adiknya kesal dengannya

"Axcel bolehkah aku meminta satu permintaan"ucap Diva
Ia sengaja meminta sesuatu agar kedepannya Axcel tidak akan mengganggunya

Diva sangat mengenal Axcel ia tahu kalau Axcel menyimpan rasa dengannya,Diva yakin suatu saat Axcel akan melepas Clara dan meninggalkan tanggung jawab, Diva tidak mau itu terjadi karena Clara juga sahabatnya, kalau menuruti kata hati ia masih sakit hati atas sikap buruk para sahabatnya tetapi ia berpikir kedepannya
Diva akan sedikit melupakan dan memaafkan mereka
Tetapi untuk bersama lagi seperti dulu sangat sulit ia lakukan

"Boleh Div apapun itu permintaan mu akan ku kabulkan"sahutnya tersenyum raut wajahnya berbinar senang
"Apapun itu Cel,kamu janji"Diva tersenyum
"Aku janji Div"

"Berjanjilah padaku kalau dirimu tidak akan pernah menyakiti Clara,
Sayangi Clara dan cintai
Dia dengan setulus hatimu,apa kau sanggup Cel "Diva memandang netra mata Axcel ia yakin Axcel masih bimbang dengan hatinya

"Please Cel apa seberat itu hingga kamu tidak bisa menjawab"
Axcel menatap Diva sangat dalam memang di dalam hatinya masih ragu dan sangat berat untuk membuang perasaan untuk Diva.

Di satu sisi Axcel tidak mencintai Clara dan sisi lain hatinya menginginkan Diva selalu berada disisinya

"Kenapa jadi tambah rumit"Axcel mengumpat dalam hati
"Cel...jawab dong jangan ngelamun"Diva menarik tangan Axcel dan menggenggam erat mengharapkan jawaban
Pria di hadapannya

Axcel senang sekaligus sedih ,senang Diva menyentuh tangannya dengan lembut,sedih dengan permintaan yang tidak sesuai dengan hatinya
"Apa kamu tega akan menyakiti Clara kasihan Clara , please Cel"Diva mengusap punggung tangan Axcel

Axcel menarik nafas berat suaranya parau mengambil keputusan yang terberat bagi dirinya
"Baiklah,tapi..demi dirimu aku rela melakukan semuanya"
"Cel perlahan kamu juga bisa mencintai Clara , cobalah kamu membuka hatimu pasti kamu akan tahu isi hati Clara ,dan aku yakin cinta hadir di antara kalian karena sering bersama dalam satu waktu"terang Diva

"Seandainya gadis itu tahu isi hati Axcel yang sebenarnya mungkin ia akan mundur, tetapi aku senang pujaan hatiku memberikan dorongan kuat untuk Axcel agar mau menerima Clara dengan baik ,memang kau yang terbaik sayang"monolog Claudio

Diva tersenyum bahagia atas jawaban Axcel walaupun terpaksa,ia yakin Axcel pasti mampu menjalani hidupnya dengan baik bersama Clara

Setelah perdebatan yang lumayan menguras hati tentang Clara selesai, akhirnya Diva memutuskan untuk pamit
"Cel ini sudah sore kami harus pamit karena masih banyak pekerjaan di kantor yang menumpuk"Diva undur diri dan melangkah kan kakinya untuk pulang
"Nona ...apa kita balik lagi ke kantor atau pulang ke rumah"ucap Ruben
"Kita balik ke kantor masih banyak berkas yang belum ku urus "sahut Diva

Rasanya Axcel ingin mengurung gadis cantik itu tetapi apa daya ia tidak sanggup melakukannya
Pandangan Axcel masih menatap jauh walaupun Diva dan asistennya sudah hilang dari pandangannya.
"Cel apa masih ada yang kamu tunggu"Claudio membuyarkan lamunan Axcel
"Ah maaf kak...mari kita pulang"mereka meninggalkan restoran itu dengan pikiran masih terpaut dengan Diva hingga Axcel tersentak kaget mendengar suara hp yang berbunyi sangat nyaring hingga membuyarkan lamunan kedua bersaudara itu
Axcel melihat panggilan dari kekasihnya ia pun menggeser tombol hijau
Terdengar lah suara lembut Clara
"Hallo sayang kamu sudah selesai meeting"ucap Clara dengan suara manja
"Hmm..aku sudah selesai ada apa kau meneleponku"sahut Axcel dengan suara berat
"Ada sesuatu yang ingin ku bicarakan"
"Apa itu sangat penting"Axcel sedikit malas untuk bertemu ia mencoba mengalihkan pertanyaan walau agak kasar bicaranya
Clara sedikit tersentak hatinya, mendengar suara keras Axcel di dalam hatinya bertanya
"Ini sangat penting sayang "
"Semoga Axcel sedikit berubah jika ia ku pertemukan dengan Diva,tuhan tolong buka pintu hati Axcel untukku"batin Clara sedih
"Baiklah nanti malam kita bertemu sekalian bahas pernikahan kita "sahutnya datar

Clara sangat senang mendengar Axcel mengucapkan kalimat pernikahan, biasanya ia sangat enggan untuk membicarakan tentang pernikahan semenjak ia mengetahui bahwa Diva tidak bersalah ,karena begitu banyak perubahan sikap Axcel terhadap Clara sangat dingin

Tolong dukungan vote & komentarnya 🙏

Si Culun And Hidden Power'sWhere stories live. Discover now