BAB 29

621 10 0
                                    

"tidak menolak pada kenyataan,Aku sadar akan kebodohan ku, maka, maaf untuk segala hal yang membuat mu sakit"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"tidak menolak pada kenyataan,
Aku sadar akan kebodohan ku, maka, maaf untuk segala hal yang membuat mu sakit".
-fahri

***

Kini Fahri semakin frustasi, karena ia sering bertengkar dengan ibunya, hingga akhirnya ibunya kini mengalami stroke dan juga mengalami serangan jantung.

Dan juga beberapa hari ia sudah tak pernah masuk kantor lagi, karna ia sedang mencari keberadaan istrinya, namun mau sampai manapun juga ia tak kan menemukannya. karna ia tak tau di negara mana istrinya tinggal.

Kini dirinya sedang berada di Prancis entah ke negara mana lagi ia harus mencarinya.

Kemudian ia baru membuka ponselnya, dan mendapatkan beberapa pesan dari papa nya mau pun dari pihak kantornya.

Lalu dengan waktu yang sama, papanya menghubungi dirinya, kemudian ia segera mengangkat teleponnya.

"Fahri kemana saja kamu ini? mengapa pekerjaan kantor kamu tinggalkan, dan kamu dengan biasa saja tidak memberi tahukan saya atas keadaan ibu mu, anak macam apa kamu ini Hah!?"

"Iya Fahri minta maaf, pa..." jawabnya

"Dengan entengnya kamu hanya bilang minta maaf?? sekarang saya tanya, DIMANA KAMU SAAT INI FAHRI?"

"Fahri lagi di---"

"Di mana? Jawab yang bener dong!" selanya.

"Fahri lagi di Prancis pa."

"Lagi ngapain kamu di Prancis? ga ada kerjaan banget, sedangkan pekerjaan perusahaan, kamu tinggalkan," ucap papa nya.

"Fahri lagi cari Nabila pah, Nabila istri Fahri," jawabnya.

"Hah emangnya ada apa sama Nabila?"

"Udah pa, Fahri ga bisa jelasin panjang lebar, intinya Nabila ga ada. Fahri ga tau Nabila ada di negara mana," ujarnya membuat papa nya bingung.

"Nanti biar papa bantu cari, sekarang kamu ke Indonesia dulu nanti kita bicarakan baik baik."

Kemudian setelah mendengarkan ucapan papanya, Fahri segera berkemas kemas lalu ia memutuskan besok akan pergi ke Indonesia.

***

Akhirnya dengan beberapa hari ia sampai juga di negaranya sendiri, ketika di bandara ia di jemput oleh manajer papanya.

Setelah sampai di kotanya ia di sambut oleh papanya. Kemudian ia segera memeluknya dengan erat.

"Pah, maafin Fahri pah, i-ini semua gara gara Fahri jadi kayak gini, Fahri minta maaf pa," ungkapnya, dengan meneteskan air mata.

Ayahnya sangat bingung dengan putranya ini, hingga akhirnya ia menyuruhnya untuk menjelaskannya
Apa yang telah terjadi.

Lalu Fahri menceritakan kejadian tersebut dari awal hingga akhir, ayahnya terkejut dengan perilaku putranya, bagaimanapun perilaku yang telah dia lakukan adalah salah. Jadi ia harus memberi hukuman agar dia menyadari atas semua kesalahannya.

"Pah maafin Fahri, Fahri minta maaf pah".

"FAHRI PAPA KECEWA SAMA KAMU NAK."

"DENGAN SIKAP KAMU SEPERTI ITU JUGA SUDAH MEMPERMALUKAN PAPA."

"SEBAGAI BALASANNYA PAPA AKAN MENGHUKUMMU!" bentaknya.

"Itu semua agar kamu menyadari atas semua kesalahan mu," tegasnya.

Fahri tak bisa menahan tangis lagi ia benar benar menyesal atas perbuatannya kepada istrinya, kini ia menerima hukuman dari ayahnya ia sadar bahwa ia sudah sangat salah.

"Kamu harus cari Nabila sampai ketemu, kalo tidak kamu akan di pecat dan di keluarkan dari perusahaan teman saya, dan saya juga tidak Sudi menerima kamu kerja di perusahaan saya, dan untuk kali ini saya tidak akan pernah memberi mu uang, hanya saja saya akan memberimu uang sedikit untuk kebutuhan mu di sana," katanya.

"Tapi pa bukankah papa bilang akan membantu Fahri dimana keberadaan Nabila? dan papa juga tau Fahri baru aja datang ke Indonesia, masa di suruh balik lagi, papa bener bener ga---"

"CUKUP SAYA TIDAK SUKA DI BANTAH!"

"Yang saya bilang akan membantu mu itu lupakan saja, sekarang kamu pergi dari sini! saya membencimu Fahri, kamu jangan pernah masuk ke rumah ini dan berharap akan bertemu dengan ibumu, jika belum menemukan istrimu itu."

"Oh baik, saya tidak akan masuk ke rumah ini lagi, lagi pula siapa juga yang ingin memiliki ayah seperti mu, dasar ayah brengsek yang ga mempunyai hati," cibirnya.

"BERANINYA KAMU BICARA SEPERTI ITU, JOY CEPAT USIR DIA DARI SINI!"

"i-iya pak."

"Udah pak Joy, saya bisa pergi sendiri."

Lalu Fahri meninggalkan rumahnya tersebut, ia pergi naik mobil taksi dengan pikiran campur aduk.

Baru kali ini ia merasakan sedih dan sakit yang benar benar pedih.
"G-gue minta maaf ya bil," lirihnya.

Dia tidak langsung pergi dari dari negara ini, namun tujuannya ia hari ini hanya mencari kosan yang jauh dari rumah ayahnya.

Akhirnya ia menemukan kosan dengan rumah yang sederhana.

"Gapapa deh di sini dulu sebentar, baru nanti ke luar negeri lagi," ucapnya.

Lalu ia segera membereskan barang barangnya kemudian tertidur nyenyak.
______________________________________

Oke TBC segini dulu.

untuk yang bertanya tanya mengapa Fahri tidak bekerja di perusahaan ayahnya saja? nanti aku balas di part selanjutnya yaa

DI JODOHKAN DENGAN WANITA BERCADAR Where stories live. Discover now