8

1.7K 140 17
                                    

.
.
.
LUNA
.
.
.

Warning!

Haechan masuk ke dalam aula kastil. Beberapa orang yang Haechan pikir adalah tamu sudah ada yang hadir. Terlihat saling berbicara satu sama lain.

Begitu pula dengan ayah Haechan. Lelaki setengah baya itu sedang sibuk mengobrol dengan para bangsawan lainnya.

Haechan menoleh ke arah belakang untuk memastikan Seungmin dan Hyunjin masih ada di dekatnya. Hidungnya mengernyit tidak nyaman karena dia mencium berbagai bau yang terlalu menyengat. Menusuk ke dalam hidungnya.

"Acaranya tidak akan lama ?"

Haechan sedikit berbisik kepada Seungmin

Seungmin mengangguk sebagai jawaban yang membuat Haechan ikut mengangguk tanda mengerti.

Sepertinya ini adalah perjamuan yang besar. Sampai - sampai di laksanakan dengan begitu mewah.

Banyak sekali orang dengan pakaian yang tidak kalah kuno seperti pakaian yang Haechan pakai.

Berbagai macam makanan tersaji di beberapa sudut ruangan. Begitu pula dengan deretan minuman berwarna menggoda tersaji di sebuah gelas - gelas kaca.

Kastilnya nampak mewah dengan sebuah tangga melingkar berwarna emas. Tinggi menjulang hingga Haechan harus mendongak untuk melihat ujung dari tangga spiral itu.

Tiang - tiang berdiri kokoh berwarna emas. Mengkilap seperti sudah di lap beberapa kali. Lantainya terbuat dari marmer cokelat bercorak garis memudar---menimbulkan bunyi ketukan saat berbenturan dengan sepatu para tamu.

Bisa Haechan katakan. Ini seperti perjamuan para petinggi - petinggi negeri. Namun lebih menarik karena sangat mewah dan berkelas layaknya pesta kerajaan Inggris---jaman Britania Raya---Eropa kuno.

"Seungmin aku harus pergi ke kamar mandi." Haechan berseru lagi kepada Seungmin

Seungmin dengan senang hati menunjukkan dimana letak kamar mandinya. Haechan mengekor di belakang sedangkan Hyunjin melirik ke arah lain. Melihat keadaan di sekitarnya.

Seungmin dan Haechan pergi meninggalkan aula utama dengan Seungmin yang berjalan di depan---menunjukkan arah kamar mandi kepada Haechan.

Haechan hanya berjalan mengikuti Seungmin dari belakang. Matanya sesekali terpejam menahan serangan menyengat yang menusuk hidungnya.

Bau - bauan itu seperti bercampur dan menyebarkan semerbak aroma yang membuat Haechan dilanda pusing sejak saat dia mulai turun dari kereta kuda.

Sebenarnya parfum apa yang orang - orang pakai hingga wanginya sampai menusuk hidung seperti ini ?

"Tuan bisa berjalan lurus dari sini. Lalu belok kiri dan setelah menemukan persimpangan tuan bisa belok kiri lagi. Tak jauh dari situ ada kamar kecil." Seungmin menerangkan kepada Haechan

Pria lain yang mendengar hanya mengangguk saja. Kepalanya sudah pusing. Dia ingin pergi ke kamar mandi sejenak. Namun untuk menuju kamar mandi pun sangat sulit. Kenapa Seungmin tidak mengikuti Haechan saja.

Astaga!

Sudahlah. Haechan malas berdebat dengan pria yang bahkan tidak tahu jika di hadapannya adalah Haechan yang berbeda.

LUNA | MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang