VC 18 || DARKNESS

1.9K 290 308
                                    

[ FOLLOW & VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA! ]

[ FOLLOW & VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA! ]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ㅤㅤ

ㅤㅤ
ㅤㅤ
- V I P -

ㅤㅤ

ㅤㅤ

Dalam langit kegelapan, bulan purnama tampak terlihat indah di atas langit yang hitam. Sebuah jam ding dong berukuran besar yang terletak di bagian ruang utama panti asuhan pondok mawar. Jam itu berbunyi dengan kencang, dengan jarum jam yang menunjukkan ke angka 12.

Di tengah malam yang dingin, di sertai hujan gerimis yang tak kunjung mereda. Maya masih berjalan keliling panti asuhan untuk mencari keberadaan seorang anak yang baru tinggal disini selama 3 hari.

Wanita yang berusia pertengahan 30 tahun itu berlari kesana-kemari, mencari keberadaan anak yang di cari-cari oleh nya. Jantung nya berdegup kencang, karena ia jadi mengingat tentang pesan yang di sampaikan oleh ayah dari anak itu. jika sampai anak itu keluar dari kamar nya pada saat malam hari, akan ada malapetaka yang terjadi.

Anak itu benar-benar di deskripsikan bagai anak kutukan boleh ayah kandung nya sendiri. Walaupun Maya juga tidak tahu apa yang akan terjadi jika anak itu pergi keluar kamar nya di tengah malam seperti ini.

Maya berjalan keluar pondok. Dengan hanya berbekal payung dan senter untuk menerangi jalannya. Wanita itu pergi ke arah kebun mawar di belakang pondok yang dekat dengan hutan pinus.

Dengan samar-samar Maya mendengar ada suara dari suatu benda yang di tusuk-tusukkan. Maya berusaha menerangi area sekitarnya, dan benar saja sesuai dugaannya. Maya melihat anak laki-laki yang ia cari ada di dekat pohon pinus. Anak laki-laki itu membelakanginya, tubuh dan wajah nya berbalik ke arah pohon, sehingga Maya tidak bisa melihatnya dengan jelas.

Maya mendekati anak itu. "Edward, sedang apa kamu disini nak?" tanya Maya dengan suara yang sengaja ia keraskan sedikit, takut tidak terdengar karena suara hujan.

Anak yang di panggil dengan nama Edward itu pun, seketika menghentikan pergerakannya begitu mendengar suara Maya. Dan perlahan, anak itu berbalik ke arah Maya, melihat nya dengan tatapan dingin.

Awalnya Maya tidak terlalu menyadari, karena situasi saat itu sangat gelap. Walau Maya memiliki senter yang membantu penglihatannya dalam gelap, tapi tetap saja itu tidak terlalu membantu.

Tapi siapa sangka. Saat anak itu berbalik badan ke arah Maya, ekspresi Maya saat itu berubah. Ia menjadi sangat terkejut. Tubuh nya mendadak kaku namun kaki nya juga terasa lemas, tenggorokannya terasa mengganjal. Seperti ada sesuatu yang ingin keluar dari tenggorokannya saat itu.

VIP CLASS [PROSES TERBIT]Where stories live. Discover now