17. Tokyo

459 79 5
                                    

Sendai. 10.00
.
.
.
Seorang pria tinggi semampai dengan kulit seperti langsat keluar dari mobilnya. Dia mengenakan jaket hitam baseball dengan celana katun. Kakinya yang memakai sepatu sneakers melangkah masuk ke lingkungan sekolah Karasuno.

Dia adalah Dirgantara. Dia berpenampilan seperti anak muda SMA karena merasa nostalgia dengan sekolah lamanya.

''Satte. Aku perlu ke ruang guru dan menemukan adikku'' monolog Dirgantara di tengah perjalanannya. Tanpa sadar, ia di tatap kagum oleh para siswi di sana.

''Kakkoi!!''

''Dia sangat tampan...''

''Siapa orang itu, ya?''

''Aku ingin minta nomornya...''

Berbagai gosipan terdengar, tapi Dirgantara kebal akan hal itu. Dia dengan cepat menemukan ruang guru, karena dia alumni di sana. Dirgantara segera mengetuk pintu yang terbuka.

Tok! Tok! Tok!...

''Sumimasen...'' permisi Dirgantara mengatensi seluruh guru di ruangannya. Sampai salah satu pak guru paruhbaya berdiri seraya terkejut melihat Dirgantara.

''Ah!! Kau Dirgantara-kun dayo ne?!'' Tebak guru itu bernama Pak Yato. Dirgantara mengembangkan senyum lalu melangkah dan bersalaman pada gurunya.

''Ha'i. Dirgantara-desu. Hisashiburi, Yato- sensei'' ucap Dirgantara. Pak Yato begitu senang melihat salah satu anak didiknya yang dulu terkenal pembuat onar sekarang berdiri di depannya.

''Hisashiburi. Yah... kau tumbuh dewasa, ya. Kozou. Dulu kau sering memecahkan jendela kelas X, kan? Ahaha!!'' Celoteh Pak Yato lalu tertawa.

Dirgantara hanya terkekeh canggung. Beberapa guru di sana mulai bergosip dan berasumsi jika Dirgantara adalah Alumni Karasuno.

''Ano... Sensei. Aku ingin menjemput adikku. Ini surat izinnya, kami berlibur selama dua minggu karena hari raya umat kami. Saya minta maaf karena adik saya selalu bolong absennya'' ucap Dirgantara lalu berojigi maaf.

Pak Yato yang nontabe-nya adalah guru korseling sekaligus guru matematika menerima surat tersebut dan membaca. Beliau hanya mangut - mangut saja.

''Hm... wakatta. Lagipula adikmu adalah peringkat 5 paralel seangkatan. Yah... dia berbeda dengan dirimu, lho. Dia anak yang tenang di kelas. Kau masih ingat kelas 1 - 7? Dia ada di sana. Jika tidak, cari di kantin atau atap'' Ucap Pak Yato.

''Ha'i. Arigatou-gozaimasu. Hitsureishimasu'' ucap Dirgantara lalu melangkah pergi keluar ruang guru.

''Sensei. Sebenarnya siapa pemuda tadi?'' Tanya Aoi- sensei. ''Ah... dia itu alumni sini. Dia sering kena BP olehku karena selalu buat onar. Tapi prestasi yang di milikinya segudang, membuat Karasuno terkenal di berbagai lomba olahraga'' jelas Pak Yato.

''Kakak dan Adik itu sama saja. Hanya wataknya yang berbeda'' guman Pak Yato tersenyum simpul.

•~•
Kelas 1 - 7

''T-Tidak ada, Megantara-kun selalu pergi ke kantin bersama Hori-kun jika jam segini'' jelas seorang siswi kelas 1 - 7 gelagapan berbicara dengan Dirgantara.

''Souka? Arigatou na. Ojou- chan'' ucap Dirgantara tersenyum ramah lalu pergi. Seketika siswi tadi langsung jatuh meleyot melihat senyuman Dirgantara.

Sementara sang pelaku yang membuat siswi itu pingsan? Dia tak peduli.

Kakinya berhenti di tempat yang bernama kantin. Hiruh pikuk keramaian di sana tak dapat di hindarkan. Netra Dirgantara menelisik orang di sekitarnya.

Sampai ia bertemu dengan Megantara bersama 3 orang di sampingnya. Satunya berada si samping kanan Megantara, dua lainnya seperti... berlutut memohon sesuatu pada Megantara.

Fly (Haikyuu fanfic × Male'readers)Where stories live. Discover now