more time + u

91 10 0
                                    

✎✐








Belin membuka kedua matanya kala terusik oleh dering telepon dari gadget miliknya. Dilihatnya jam saat itu sebelum ia mengangkat telepon.

"Duhh, masih jam 5 loh... siapa si telpon telpon," meskipun mendengus kesal, ia tetap mengangkat telepon tetsebut tanpa melihat siapa penelponnya, karena ia terlalu malas untuk membuka mata terlalu lama.

[In Call]

"Halo?"

"Morning, Belin..."

Suara serak itu mengganggu akal sehatnya.

"Yorgav??? Kamu ngapain nelfon pagi-pagi?"

"Ya karena aku udah diluar loh. Keluar dong, agak dingin jam segini. Lupa bawa jaket aku Lin, hehe."

"What the-???"

Belin serentak mematikan handphonenya, mengusap-usap wajahnya dengan tisu lalu berlari ke lemari untuk mengambil jaket yang pernah ia berikan sebelumnya pada Yorgav. Tanpa memikirkan rambut pagi nya, ia melangkah cepat menuju pintu, pintu ter unlock dan ketika ia membuka benda berbahan kayu tersebut, pria yang menurutnya tak waras menghampirinya di pukul 5 pagi tersebut sudah berdiri di balik pintu.

"What in the world are u doin-

Belum sempat Belin menyelesaikan pertanyaannya, Yorgav segera mendorong pelan tubuh pria manis itu ke dalam rumah sedikit terburu-buru lalu menutup kembali pintu.

"Eh eh, kenapa Yorgav?" Belin yang tadinya ingin mengomel pun teralihkan akibat tindakan Yorgav barusan.

"No. No one allowed to see u like this."

"Like what...?"

"Just woke up and looking so damn gorgeous."

"Excuse me, but u see me right now, sir. It's not allowed."

"Except me, Lin! What are u talkin about..."

"Terserah ah. Lagian ini jam berapa kamu udah kesini Yory??"

"Kamu bilang biar kita cepet-cepet ketemu," kini yang lebih tua yang memajukan bibirnya.

"Oh my..."

Yorgav melihat benda yang Belin genggam,

"Itu? Buat aku kan?"

"Geer."

"Loh?"

"Nih." Ucapan tak sesuai perbuatan, Belin tetap memberikan jaket itu pada Yorgav.






-



"Kamu tunggu disini dulu ya, aku mandi bentar Yory."

Yorgav memberhentikan aktivitas tangannya, yang tadinya mengelus rambut Belin agar tertata rapi. Kemudian pria London itu hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban, sedangkan ia akan menunggu Belin di ruang tengah sekaligus ruang tamu kediaman Van tersebut.



-



20 menit telah berlalu. Yorgav mendengar ada suara pintu terbuka, sepertinya pintu kamar.

"Astaga! Kaget gue yaampun!"

"Sama kali Sen, gue juga kaget!"

"Jam berapa ini anjir lo di rumah gue? Lagi nunggu Belin?"

"Iya, mau keluar kita habis ini."

"Terus anaknya mana?"

"Lagi siap-siap."

replaced star [COMPLETED] ✔️Where stories live. Discover now