Chapter 43

537 34 3
                                    

Bismillah..
Haiii Haii Haii All!!

HUDZAIFAH comeback💜💜
Typo bertebaran ⚠
HAPPY READING SWEETHEART😘 💜

___________________

Lebih baik mengorbankan perasaan demi pertemanan.
~Baihaqi syafi'i~

___________________

Zai ber oh, lalu kembali berucap

"Kenapa gak kasih tau dari tadi?." Tanya nya.

"Lupa, heheh." Jawab hukma dengan nyengirannya.

"Kalau aja kamu kasih tau, kita bisa datang kesana." Ujar zai mengandai.

"Udahlah kak, yang udah berlalu biarlah menjadi masalalu." Balas hukma dengan bijaksana.

***

Malam telah tiba, zai dan orang dirumah melakukan makan malamnya.seperti biasanya zai tak lupa makan makanan favorit nya.

Disela sela makan mereka, abu mulai meramaikan meja makan. Abu berdeham lalu mulai pembicaraan, "zai, kamu mau nikah muda?."

Zai yang mendengar pertanyaan yang dilontarkan sang abu pun tersedak saat menyuap satu sendok makanannya.

Ia segera minum air putih yang di tuang digelas, "M-maksud abu, apa?"

"Jadi gini loh, bukannya abu sama umi ikut campur tentang kehidupan kamu. Tapi dari tadi abu kepikiran kalau mending kamu mulai mencari jodohmu." Penjelasan abu.

"Tapi kan zai masih muda, abu." Balas zai baik baik.

"Saat muda ini lah kamu mulai mencari siapa jodohmu kedepan, tetapi bukannya abu memerintahkan kamu untuk berpacaran. Kamu cari dulu saja orang yang tepat terlebih dahulu." Kata abu menerangkan agar zai tak salah paham oleh penjelasan nya sekian.

Zai pada akhirnya paham, dan mengangguk mengerti. Walaupun kini ia belum tentu paham dengan mencari seseorang yang nanti akan menjadi pendamping hidupnya.

Menurut zai ia belum pantas untuk menjadi sosok suami,walau hanya diperintahkan abu dan umi nya untuk mencari jodohnya.

"Nah iya, mending kamu nanti sholat istikharah." Saran umi.

Zai dan yang lainnya menyetujui saran dari umi. Dan mereka pun melanjutkan acara makan malam.

Disisi lain, Baihaqi dan zidan sedang merebahkan tubuh mereka di kasur milik Baihaqi yang amat empuk.

Lagi dan lagi mereka malam ini akan tidur bersama.

"Bai, kamu tahu?." Tanya zidan.

"Bukan, saya tempe! ." Jawab Baihaqi.

"Tadi pagi Vina minta pendapat sama aku." Ujar zidan memberi informasi.

"Pendapat apa?." Tanya Baihaqi penasaran.

"Dia bingung, mau pilih kamu atau  Hendra." Jawab zidan.

Baihaqi meremehkan informasi yang diberi oleh zidan, "Ckk,lawak.mana mungkin dia bingung!."

"Bilang aja, dia itu gak perlu bingung. Lihat saja dari sisi Hendra, dia ganteng, cool, kaya raya. Sedangkan aku? Aku cuman bagaikan semut yang bisa saja dia injak." Lanjut Baihaqi dengan getaran suaranya yang sendu.

Dan sampai saat ini zidan terdiam, dan terbungkam oleh ucapan Baihaqi saat itu. Tak percaya? Ya! Zidan tak percaya bahwa teman yang satunya ini biasanya ialah paling semangat namun, kenapa kini rapuh dan merendah?

"Bai,sumpah aku gak percaya kamu bisa gi-." Belum sampai selesai berbicara zidan, ia telah terpotong oleh sahutan Baihaqi.

"Gak percaya? Ckk! Ya aku emang diluar sana wajah aku ceria..sampai semua orang kira aku adalah lelaki yang kuat. Tapi nyatanya, aku bisa rapuh, bisa runtuh!." Ujar Baihaqi dengan tetesan air matanya.

"Sesayang itu kamu sama vina?." Tanya zidan.

"Menurut mu?!." Jawan Baihaqi dengan tatapan mengarah tak tahu tujuan.

"Aku rela, mengorbankan perasaan aku demi pertemanan aku sama vina. Biarin vina sama lelaki lain, tapi aku harus tetap temenan sama dia." Ucap seorang Baihaqi.

***

Keesokannya,el berjalan dan berlari kecil mengelilingi taman didekat komplek rumahnya. Tanpa seorang yang menemani nya.

Setelah merasa lelah el duduk dikursi taman tersebut, dan mulai minum air mineral yang baru saja tadi ia beli.

El yang mulai merasa aneh berdiam ditaman tersebut, mulai bingung. Saat taman mulai sepi tiba-tiba terdengar bunyi seseorang mendekat kepadanya, saat el ingin berbalik Hap! Bahu nya dipukul keras oleh pria yang tak dikenal.

Setelah itu el tak sadarkan diri, ia diangkat lalu dibawa menggunakan mobil hitam pekat.

Disisi lain, zai sedang bersholawat dengan suara merdunya. Saat itu zai tiba-tiba dihentikan bersholawat nya ketika mendengar nada dering hp miliknya.

Zai segera beranjak mengangkat telpon tersebut.

"Assalamu'alaikum!." Salam seseorang diseberang sana.

Lalu zai menjawab salam tersebut, "waalaikumsalam, ada apa?."

"El main ke rumah kamu?." Tanya seseorang itu yang ternyata adalah nathan.

"Enggak, hukma sama el gak main. Soalnya hukma aja lagi sholat." Jawab nya dengan keterangan.

"Terus el kemana ya? Dari tadi pagi belum pulang." Khawatir nathan sang adik tak kunjung datang.

_________________

Bersambung..

Huwaaaa akhirnya bisa publish cerita Hudzaifah lagi setelah sekian lamanya gak publish!!

Staytune all dengan chapter selanjutnya💜!

JANGAN LUPA FOLLOW AND VOTE CERITA HUDZAIFAH💜🫶🏻

RAMAIKAN JUGA SETIAP PARAGRAF DENGAN KOMENTAR KALIAN!!

Rekomendasi cerita ini ke sosmed kalian, teman atau sahabat kalian semua🥺!

JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM!

Kak zai

@Hudzask

Author

@elsntsri

HudzaifahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang