16. 𝐏𝐔𝐙𝐙𝐋𝐄𝐒

1.2K 174 22
                                    

"Dengan ambisi sebagai kompasnya,
kita akan menembus batas-batas yang tak terbayangkan."

_Gabriel Calvin Lew_

Di dalam kamar yang gelap gulita, Jiana duduk sendirian di depan meja rias tempat para perempuan untuk memakai riasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dalam kamar yang gelap gulita, Jiana duduk sendirian di depan meja rias tempat para perempuan untuk memakai riasan. Cahaya redup dari lampu kecil memantulkan sudut-sudut ruangan, menimbulkan bayangan-bayangan menyeramkan di dinding. Tanpa alasan yang jelas, suhu ruangan tiba-tiba menurun drastis, membuat bulu kuduk Jiana merinding.

Jam menunjukkan pukul 1 dini hari, dan dia masih tetap terjaga akibat insomnia nya yang kambuh. Semua orang sudah tertidur, membuat suasana kamar menjadi sunyi dan gelap. Seolah-olah ada sesuatu yang tak terlihat hadir di dekatnya. Jiana mencoba mengabaikan perasaan tak enak tersebut, dan berusaha fokus pada tugas yang diberikan oleh Miss Grace tadi.

Tiba-tiba terdengar suara samar dari lemari besar di pojok kamar. Jiana memicingkan matanya, berusaha mencari tahu sumber suara itu. Lemari tersebut terbuka perlahan, mengeluarkan bau gosong yang menyengat. Tanpa diduga, bayangan hitam muncul di balik pintu lemari. Jiana merasakan jantungnya berdegup kencang, takut akan apa yang mungkin ada di balik sana. Suara helaan napas yang dingin dan mencakup kedalaman telinganya, membuatnya gemetar ketakutan.

"Apa itu, Riana?"  batin Jiana.

Dalam bayangannya, Jiana melihat mata merah menyala yang menatap lurus ke arahnya. Dia merasa terhipnotis oleh tatapan mengerikan itu. Tak bisa bergerak atau berbicara, Jiana merasa dirinya terjebak dalam daya tarik yang menyeramkan. Perasaan takut semakin terperangkap dalam dirinya ketika sosok gelap itu semakin mendekat, dan tiba-tiba menghilang begitu saja.

Napas Jiana berdegup sangat kencang. Ia seolah-olah diseret ke dalam dunia misterius yang penuh dengan kegelapan dan ketakutan. Ketika Jiana mencoba bangkit dari kursinya untuk naik ke kasur, dia merasakan tangan dingin menarik kakinya ke bawah tempat tidur.

"Aaaa!"

Jiana berteriak memanaskan tenaga, tetapi suaranya tidak terdengar oleh siapa pun selain dirinya sendiri. Kamar gelap itu penuh dengan cahaya aneh yang berkedip-kedip, menciptakan suasana yang semakin menakutkan. Jiana merasakan sesuatu yang menariknya masuk ke dalam benda-benda di kamar itu, menggerakkan barang-barang dengan kekuatan gaib.

Ketika Jiana berusaha bersembunyi dari kamar, pintu yang semulanya tertutup, kini secara tiba-tiba terbuka dengan sendirinya. Keringat dingin mengalir di wajahnya saat dia menyadari bahwa dia terjebak dalam hantu menyeramkan ini. Tanpa sebab yang jelas, lemari besar di pojok kamar terbuka kembali, dan kali ini, sosok gelap itu keluar sepenuhnya. Jiana merasa napasnya tersengal ketakutan, karena dia tahu bahwa sosok Riana kembali muncul namun dengan wujud yang menyeramkan.

𝐒𝐂𝐇𝐎𝐎𝐋 𝐏𝐑𝐈𝐒𝐎𝐍 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang