Part 1

141 31 3
                                    

Shaquel Dean Edzhar

Pagi yang sangat cerah di hari minggu, sinar matahari yang muncul dari sela sela gorden berwarna navy mengusik tidur pulas seorang pemuda berusia 21 tahun.

Ya, pemuda itu adalah Shaquel Dean Edzhar anak sulung dari pasangan Tuan Edzhar dan Nyonya Vira
Dia mempunyai seorang saudari kembar bernama Shaqila Viera Edzharia.

Kehidupannya sebagai anak dari seorang CEO di salah satu perusahaan besar di Jakarta membuat nya mendapatkan segala fasilitas lengkap dari kedua orangtuanya

Jika kalian mengira Shaquel ini adalah anak yang hanya mengandalkan kejayaan kedua orangtuanya kalian salah

Shaquel di didik dengan benar, sehingga dia tumbuh menjadi seorang laki laki yang ber attitude baik
Wajahnya yang tampan mempesona semakin menambah kan nilai positif untuk diri Shaquel

"Eum.. jam berapa ini?"
Shaquel meracau sambil mengambil handphone nya yang ia simpan di atas nakas
Jam menunjukkan pukul 06.50 seketika dia terkejut
"Anjirr... Gue harus ke greja jam 07.30, mampus gue kalau telat bisa bisa mamah marah"
Tanpa basa basi ia berlari masuk kamar mandi.

15 menit kemudian

Shaquel sudah keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk dari pinggang sampai lutut.

"Kak ayo cep... Anjirr gue kaget, gue Gak liat"
Shaqil saudara kembar shaquel refleks menutup pintu ketika melihat  Shaquel Yang hanya memakai handuk

"Makannya Kalo mau masuk kamar orang tu ketuk pintu dulu, Jangan maen nyosor lu kagetkan liat ketampanan gue?"
Teriak Shaquel di dalam kamar

"Cepetan lo Jangan banyak bacot udah di tungguin mamah sama papah di bawah"
Teriak Shaqil dari luar dengan suara cemprengnya.

"Ia beo, brisik lo pagi pagi udah bikin telinga orang budeg"
Shaquel refleks menutup kuping nya karena mendengar teriakan saudari kembarnya itu

10 menit kemudian

Shaquel sudah siap, dia terlihat sangat tampan dengan menggunakan kaos abu polos dan celana jins berwarna hitam

Shaquel merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan tak lupa dengan minyak wangi kesukaannya yang ia semprot kan ke area leher dan pergelangan tangannya

Setelah dirasa semuanya sudah rapih, Shaquel pun bergegas untuk turun kebawah

"Pagi mah"
Sapa Shaquel ketika ia sudah sampai di ruang makan
"Pagi Shaquel"
mamah menyapa sedikit berteriak dari arah dapur

"Anjirr gue ga ada niatan buat lo sapa gitu kak?"
Tanya shaqil yang sedang duduk

"Idih,males gue nyapa beo kaya lo"
Jawab Shaquel sambil melongos pergi menghampiri mamahnya

"Papah kemana mah?."
Tanya Shaquel sambil memakan buah apel yang tadi ia ambil di dalam kulkas

"Papah masih di kamar."
Tante Vira menjawab pertanyaan anak sulungnya itu dengan senyuman

Shaquel mengangguk dan kembali duduk di meja makan sambil memainkan ponselnya

Tidak lama Tuan Edzhar yang tak lain adalah ayahnya Shaquel datang
Dan menyapa kedua anaknya
"Kalian sudah siap untuk pergi ke greja?'
Tanya nya

"Iya pah udah"
Jawab Shaquel sedangkan Shaqil adik perempuannya hanya mengguk sambil mengangkat kan ibu jarinya

Keluarga Shaquel menganut agama katolik yang sangat taat, oleh karena itu setiap hari Minggu mereka tidak  pernah absen untuk beribadah

Kakeknya Shaquel adalah seorang pendeta di salah satu Greja yang berada di kawasan perumahan nya

Jadi tak heran jika keluarga nya sangat taat terhadap agamanya, begitupun Shaquel dan adik perempuannya

"Ya sudah nanti jam setengah delapan kita akan pergi ke greja."
Ucap papah Shaquel yang hanya di anggukki oleh Shaquel dan adiknya

Tante Vira datang dari dapur menyodorkan segelas teh hangat untuk suaminya

Di susul dengan bi Eka yang membawa nampan berisi roti dan selai

"Ayo sarapan dulu."
Ucap Tante Vira kepada anak kembarnya

Shaquel mengambil 2 lapis roti tawar dan mengolesnya dengan selai coklat kesukaannya
Dan langsung menyantap nya dengan lahap

"Pelan pelan napa."
Ucap Shaqil sambil menatap Shaquel
Shaquel menjulurkan lidahnya,
Ia tidak menggubris perkataan adiknya, Shaquel menikmati sarapan favoritnya

Setelah selesai sarapan Shaquel kembali ke kamarnya untuk mengambil kunci motor dan ponselnya

Merapihkan kembali tataan rambutnya, tak lupa Shaquel memakaikan jaket hitam ke badannya

Ting

Ponsel Shaquel berbunyi, Shaquel membuka lock screen nya dan tampaklah nama Labid

Labid

Abis ke Greja Lo Jan lupa main ke rumah gue

                                                         Shaquel
 
    Lo tunggu aja, nanti juga gue dateng

Setelah membalas pesan dari Labid Shaquel pun bergegas keluar kamar dan turun kebawah, sebelum turun dia mengetuk pintu kamar saudari kembarnya dengan kencang

"Cepetan woyy makeup nya Jan lama lama neng."
Ucap Shaquel sambil mengetuk pintu kamar Shaqil dengan keras

"Berisik banget si Lo Shaquel!."
Shaquel langsung lari terbirit-birit ketika adiknya berteriak

_____________________________________

Hallo semuanyaa..
Maaf ya ceritanya agak kurang menarik soalnya aku baru banget nulis😆
Ini cerita aku yang pertama
Kalo ada kesalahan tolong bimbingannya ya...
Kalo kalian suka
Jangan lupa buat vote dan komennya🤗

Kita, tak samaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang