part 2

91 28 6
                                    

Shaquel Dean Edzhar

Shaquel langsung berjalan menuju keluar rumahnya, bersiul ria sambil memutar mutar kunci motornya

Shaquel duduk di kursi teras depan rumahnya untuk menunggu keluarganya selsai bersiap siap
Sambil memainkan ponselnya

"Shaquel..."

Merasa namanya di panggil, Shaquel menoleh ke arah suara, ternyata yang memanggilnya itu adalah Tante Vira mamah Shaquel

Shaquel bergegas menghampiri mamahnya

"Apa mah?,"
Tanya nya setelah dekat dengan mamahnya

"Mamah sama papah berangkat duluan ya ke Greja nya, nanti Shaqil bareng sama kamu ya."
Ucap Tante Vira

"Ohh ok mah, yaudah ga papa mamah berangkat duluan aja."
Shaquel menuruti perintah dari mamahnya

Setelah itu mamah dan papah ya Shaquel pun berangkat terlebih dahulu ke Greja.

Sedangkan Shaquel masih duduk manis di kursi teras depan rumahnya

Shaquel melirik arloji di tangan kirinya, jam menunjukkan pukul 07.10 wib

Shaquel berdecak kesal, karena dari tadi Shaqil belum turun ke bawah
Padahal acara akan di mulai sekitar 25 menitan lagi.

Shaquel melirik ke dalam rumahnya
Sambil berteriak dengan kencang
"Shaqil cepetan loo.. lama banget sii."

Tidak lama dari itu Shaqil pun datang sambil tergesa gesa

Shaqil terlihat sangat cantik dengan dress selutut berwarna hitam, rambutnya ia biarkan terurai dengan 1 jepitan yang ia pasang menambah aura kecantikannya

Shaquel melihat sinis ke arah adiknya itu sambil melipatkan tangan di depan dadanya

"Lo tuh yaa kebiasaan dandan kek orang yang mau pergi kondangan aja, lama bener si."
Shaquel terlihat sangat kesal karena harus menunggu Shaqil

Shaqil menutup kedua telinganya ketika Shaquel memarahinya

"Kalo Lo marah marah terus kapan jalannya?,"
Tanya Shaqil tak kalah sinis

Shaquel menarik nafasnya dalam dalam
Sambil bergumam

'Dasar cewe aneh, tuhann kenapa gue harus punya kembaran kek dia sii.'

Shaquel mengeluarkan motornya dari dalam garasi, kemudian Shaquel menstater motornya tak lupa demi keselamatan ia pun memakai helm hitamnya

"Ayo cepet naik..."
Titah Shaquel kepada Shaqil
"Jan lupa pake tuh helmnya."
Sambungnya

"Iyaaa bawel banget si Lo."
Shaqil menjawab nya dengan sinis

Selsai memakai helm Shaqil pun langsung menaiki motor Shaquel.

Setelah memastikan semuanya aman, Shaquel pun langsung pergi meninggalkan pekarangan rumah nya
Menuju Greja yang berada tidak jauh dari komplek perumahan nya

Sesampainya di greja,Shaquel langsung memarkirkan motornya,
Sebelum turun Shaquel merapihkan rambutnya terlebih dahulu yang sedikit berantakan kemudian memakai topi hitamnya

"Sebel banget kalo naik motor, pasti rambut gue berantakan."
Ucap Shaqil kesal ketika melihat pantulan dirinya dari cermin memperlihatkan tataan rambutnya yang berantakan

"Namanya juga naik motor, rese amat Lo jadi cewek."
Shaquel menatap sinis adiknya itu

"Ayoo cepetan masuk"
Titahnya kepada Shaqil yang masih sibuk membenarkan tataan rambutnya

"Iyaa bentar bawel."
Jawab Shaqil sinis

Ketika mereka akan memasuki Greja tiba tiba Shaquel menghentikan langkahnya dan menarik tangan Shaqil yang sedang berjalan di depannya

"Ada apaan si?,"
Tanya Shaqil
"Gue mau photo disini, Lo photoin ya."
Tanpa menunggu persetujuan dari Shaqil, Shaquel langsung memberikan ponselnya kepada Shaqil

Shaqil menghela nafasnya melihat kelakuan abangnya yang satu ini dengan tatapan kesal

'Kenapa si gue bisa punya Abang kek dia'

Gumamnya dalam hati

Shaquel yang sudah siap untuk berpose berteriak
"Woy Shaqil cepetan napa."

"Iya iya ini juga mau gue photoin."
Jawab Shaqil dengan kesal

"Awas Lo kalo photonya jelek."
Ucap Shaquel memperingatkan

"Iya bawel, udah diem Lo, mau gue photo nih.."

1...

2...

3.."
Cekrek

"Nih, udah gue photoin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nih, udah gue photoin."
Shaqil menyodorkan ponsel Shaquel

"Wihh photo gue bagus banget nih, thanks ya."
Ucap Shaquel sambil berjalan meninggalkan Shaqil

"Dihh malah gue yang di tinggal, kebangetan Lo ya."
Shaqil berlari menyusul Shaquel

Mereka pun masuk ke dalam Greja dan memulai ibadahnya sebagai seorang yang beragama katolik

2 jam pun berlalu, setelah melaksanakan kewajibannya semua orang yang berada di Greja itu pun mulai berhamburan keluar Greja

Kecuali Shaquel yang masih duduk di kursi sambil menatap patung Rosario yanga berada tepat di depannya itu

"Shaquel ayo kita pulang."
Ajak papah Shaquel

"Duluan aja pah, Shaquel mau disini dulu, nanti juga Shaquel bakalan main dulu ke rumahnya Labid."
Ucap Shaquel sambil kembali menatap patung Rosario itu

"Yasudah.. Papah, mamah, dan Shaqil pulang duluan ya, hati hati."
Shaquel hanya menganggukkan kepalanya

Suasana di Greja semakin sepi, kini hanya tinggal Shaquel yang masih duduk sambip terus menatap Rosario di hadapan nya

Shaqul beranjak dari duduknya, mendekati patung Rosario itu Shaquel mengepalkan kedua tangannya dan memejamkan matanya, Shaquel berdoa dengan khusyuk, tanpa ada 1 orang pun yang mengganggunya

"Tuhan, aku hanya ingin semua keinginan ku di permudah, dan tolong aku ingin bertemu seseorang yang bisa mengubahku menjadi lebih baik lagi"

Shaquel pun menyelesaikan do'a nya dan bergegas untuk pulang

___________________________
Ini part ke 2 nya,semoga suka ya...
Oh iya, aku bikin cerita ini khusus untuk aniv xodiac ke 100 hari, dan pemeran utama nya pun adalah salah satu dari member xodiac, semua orang yang tercantum di cerita ini juga insyaallah semuanya member xodiac yang udh di samarin nama aslinya😊💚

Jangan lupa vote dan komennya ya..🤗

Kita, tak samaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang