16

845 73 3
                                    


Mereka bertiga terlihat bahagia, berjalan beriringan dengan Zoan digendong di belakang Xiao Zhan.

Membuat mereka seperti keluarga harmonis jika dilihat dari sudut manapun.

"Xiao Zhan terimakasih hari ini, aku senang sekali." Ucap Yibo begitu senang karena Xiao Zhan sedikit perhatian dan di taman waktu itu pun membuatnya merasa tidak akan terlupakan untuk Yibo.

Xiao zhan sendiri hanya berdengung dan tetap berjalan di depan tanpa melepas gendongan sang anak.

Saat membuka pintu, Xiao Zhan berhenti  karna ia melihat ada seseorang yang begitu ia kenal, duduk di sofa ruang tamu rumahnya.

Yaitu, ibu dan ayahnya beserta perempuan cantik sebaya dengan almarhum istrinya sedang berdiri menyambut kepulangan mereka.

Begitu senang. Namun, saat Yibo masuk dan berjalan di belakang. Ia mematung di belakang suaminya. Dan para orang yang Yibo kenal pun tidak jauh berbeda. Seperti tidak suka melihatnya.

Apa lagi ini ya Tuhan! Monolog Yibo karna jika ada mertuanya pasti bukan lain adalah masalah baru lagi untuk mereka berdua. Huhf! Menyebalkan.

"Sayang masuk lah, bawa Zoan ke kamarnya."  Yibo yang merasa terpanggil pun mengambil alih anaknya yang sudah tertidur di belakang itu untuk dibawa olehnya ke kamar dan yang pasti meninggalkan keluarga Xiao Zhan dengan yang bersangkutan.

Karena jika ia turut ikut yang pasti  mereka semua menatap dirinya menjijikkan.

Padahal jika ingin disalahkan, bukanlah dirinya. Ia hanya korban keegoisan dari seorang Xiao Zhan saja, jadi yang harus benar-benar disalahkan menurut Yibo ya Xiao Zhan.

Dasar keluarga aneh! Monolog Yibo.
Tapi ia bahagia dengan begitu Xiao Zhan akan mesra padanya tanpa sungkan.

Hahahaha. Ketawa jahat, dasar otak licik Yibo.

Abaikan.

Yibo sampai pada kamar sang anak dan membaringkan tubuh dalam gendongan putri untuk dibaringkan. Meski menggeliat kecil barusan namun anak ini tidak terusik lagi. "Oke selamat siang sayang, istirahat". Dan tidak lupa kecupan kecil di pelipis sang anak yang Yibo bubuhkan.

Yibo keluar kamar. Ia akan menyusul suaminya. Dan ia ingin menjalankan peran sebagai istri yang baik.

"Sayang!" Seru Yibo pada Xiao Zhan. Xiao zhan sendiri hanya mengangkat sebelah alisnya dan merasa aneh pada suaminya itu.

"Sayang kamu lapar tidak, jika lapar aku mau buatkan makan siang buat kita untuk mamah, papah kamu dan...(?) Berhenti sejenak Yibo menatap lekat wanita cantik disana dengan pandangan bertanya

Yang dilakukan  Yibo membuat semua orang menatapnya.

Dan dengan inisiatif sendiri wanita itu berkata.

"Gong Yuan." Ucapnya memperkenalkan nama itu pada Yibo yang sedikit menatap tak suka.

Karena menurut Yibo wanita ini, wanita ular.

"Tidak usah masak siang sayang, mereka semua akan pulang sebentar lagi, jadi kamu ke kamar istirahat." Titah Xiao Zhan, secara tidak langsung ucapan yang keluar dari mulut Xiao Zhan adalah usiran halus pada kedua orang tuanya dan perempuan itu, yang terlihat marah begitupun orang tuanya seakan tidak terima atas perilaku anaknya itu pada mereka.

Namun, sang ayah sebagai kepala keluarga dan orang yang bertanggung jawab pun menenangkan amarah sang istri yang akan membludak itu jika tidak ditahan.

Dan sebagai orang yang berumur dan mengerti tindak tanduk Xiao Zhan pada mereka bertiga pada akhirnya mereka semua  pamit undur diri. Tapi

Sebelum pergi sang ayah berhenti dan berkata

"Ayah akan berbicara lagi nanti, sehat-sehat dan jaga cucuku juga menantuku." Kata sang Ayah. Karena Xiao Zhan tahu bahwa ayahnya adalah orang baik.

Orang tua Xiao Zhan telah keluar dan pulang kembali ke rumah.

Yibo menghampiri Xiao Zhan dan berucap

"Ayo, kita perlu membersihkan diri bersama." Ajak Yibo pada suaminya yang mana kesannya seperti menggoda Xiao Zhan yang menatap Yibo sedikit minat atas tawar barusan.

Tapi, Xiao Zhan tahu itu hanya ajakan yang tidak dirinya suka.

.

.


Next

My Family☑️✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang