06

45 3 0
                                    


Mendengar suara yg cukup tegas dan menginterupsi tersebut, membuat semua orang langsung menatap ke arah depan yg terdapat 2 orang yg memiliki kepribadian seperti jelmaan batu yg tak mampu membuat orang lain tak bisa berkutik ketika sudah berhadapan dengan mereka...

Itu Bara dan juga Reza.. seketika semua orang menunduk takut , apalagi beberapa karyawan yg melihat kejadian kehebohan yg di ciptakan oleh alisya barusan .. karena bisa saja mereka terkena masalah setelah ini, karena ketahuan menyepelekan pekerjaan dan juga melanggar peraturan kantor di jam kerja...

Ketika semua orang berdoa keselamatan dalam hati ..

Alisya malah Dengan berani nya langsung melangkahkan kaki nya ke arah bara, pria yg sejak tadi dia cari ... Ini bukan nya sama dengan menantang maut ...

" Tanggung jawab.." langsung menodong dengan ucapan tersebut, membuat semua orang yg melihat kejadian tersebut langsung mengernyit. Dengan pikiran yg berkecamuk kemana mana.. tanggung jawab adalah kata yg sangat mengantung jika tidak terdapat kata lanjutan nya bukan?? banyak sekali kemungkinan yg terjadi. Tapi aneh nya kenapa semua karyawan malah berpikir nya jika Alisya di hamili oleh bos nya yg tak pernah terdengar kabar dekat oleh seorang wanita bahkan sampai dikira gay juga.....

" Apa Kalian semua sedang kosong jadwal nya, mungkin memang kita semua perlu mitting setelah ini.." hal itu sukses membuat semua karyawan langsung berpencar dan masuk ke dalam kantor lagi.. karena semua orang tau jika Reza sudah mengatakan sesuatu maka hal itu bukan hanya lelucon bahkan ancaman semata.. lihat saja baru saja mereka duduk di kursi kerja Masing masing....manajer sudah memberikan info mengenai mitting dadakan. . jadi apa yg sudah di perintah oleh Reza maka hal itulah yg benar benar terjadi

" Suruh dia pergi ke ruangan atas za..." Bara malah memilih untuk memberikan perintah pada sekretaris nya tanpa mau langsung berbicara pada Alisya yg berada di hadapan nya.

 setelah mengucapkan hal itu  dengan ayunan kaki yg cukup lebar Bara masuk ke dalam kantor..

Alisya melotot kan mata nya tidak percaya..

'' kenapa dia gak langsung bicara ke aku ya?'' gumam nya  lirih sekali

" Mari saya akan tunjukkan tempat bos Bara.." ujar Reza Dengan nada dinding yg tak pernah lupa terselip di setiap kata yg dia ucapkan, Alisya langsung memutar kepala nya cepat, yg awal nya menatap ke arah punggung Bara yg berjalan menjauh beralih ke arah reza .

" Tidak perlu, aku bisa langsung mengikuti dia sendiri." tolak alisya dengan ketus, dan hendak melangkah menyusul bara yg sudah lumayan jauh berada di depan..

" Tapi sayang nya tuan bara akan ke kamar mandi terlebih dahulu nona .." mendengar hal itu membuat alisya langsung menelan ludah nya cepat.. bersamaan dengan menghentikan langkah nya....

" Oh.." dan hanya menjawab satu kata dengan cukup singkat , sebelum akhir nya bibir nya terkulum ke dalam menahan malu..

" Mari nona.." setelah mengatakan itu Reza berjalan terlebih dahulu, kemudian di ikuti oleh Alisya di belakang nya sambil komat Kamit menahan kesal juga rasa malu yg bercampur menjadi satu..

Ting ..

Lift terbuka..ke2 nya sudah berada di lantai VVIP , lantai gedung yg tidak bisa di injak oleh sembarang orang, bahkan karyawan biasa pun yg satu perusahaan tidak pernah memiliki kesempatan untuk ke sini . Untuk persekian detik.. alisya merasa takjub dengan apa yg tersuguh di depan nya saat ini.. benar benar sangat mewah dengan interior gedung yg tidak kaleng kaleng... Mata nya benar benar mengamati setiap model dan sisi ruangan yg ada di sekitar nya dengan kaki tetap melangkah tanpa henti juga..

" Silahkan masuk nona, dan tunggu tuan bara di dalam.." Reza kembali mempersilahkan dengan sangat sopan, setelah sebelum nya membukakan pintu ... Kemudian memilih untuk berjalan ke ruangan nya yg berada di depan ruangan bara persis ,

Alisya melangkah kan kaki nya perlahan masuk , mata nya langsung di suguhkan dengan ruangan indah , mewah dan juga elegan yg bercampur menjadi satu ..Paduan warna pastel dan netral, ditambah dengan tampilan material kasar dan terukir tipis  membuat ruangan sangat unik. Apalagi di Pertegas Dengan konsep pada bagian dinding , lantai serta plafon.

Walau penampilan ruangan seperti bangunan yang tidak selesai, tapi suasana yang dihadirkan dapat menambah kinerja dan kreativitas saat bekerja.

Tambahan lampu dengan pencahayaan dan penempatan yang pas, kursi dan juga meja yg di gunakan juga terbuat dari kayu jati yg di padu padankan Dengan spons berlapis kulit berwarna hitam . Ada lukisan abstrak yg sangat indah , ruangan nya bukan terlihat seperti ruangan direktur pada umum nya. , Ada banyak buku yg tertata rapi di lemari kayu ...aroma meskulin menguar begitu jelas dan juga sangat menenangkan.. tapi sejurus kemudian alisya langsung memindahi Pandanga mata nya pada penampilan nya sendiri.. benar benar sangat kontras dengan di mana dia berada sekarang.. rambut yg di Cepol asal asalan, kaos oblong celana kain dan juga sandal jepit... Mungkin tadi dia menjadi pusat perhatian karena ini.. hembusan nafas lirih saat menyadari jika diri nya sama seperti orang gila..

" Apa yg kamu mau dari saya.." sebuah suara tiba tiba terdengar membuat nya langsung menoleh , seorang pria berbadan atletis dan memakai setelan jas rapi berwarna abu abu dan jangan lupakan  sepatu hitam nya yg mengkilap sempurna... Alisya bahkan sampai di buat terpesona tanpa sadar

" Tanggung jawab..." Gadis itu menjawab setelah berhasil menyadarkan diri nya kembali .

" Apa yg saya lakukan kepada kamu Hingga membuat mu minta tanggung jawab dari saya ." Tanya pria itu dingin tanpa sedikit pun melihat ke arah Alisya , berjalan dengan langkah lebar menuju ke kursi putar kejayaan nya . Duduk di sana sambil melipat kaki nya , menumpuk satu kaki ke kaki yg lain Dengan tangan yg menyilang di dada, aura CEO nya benar benar sangat terlihat..

" Karena kamu udah bikin saya di pecat, apa lagi??" Sinis alisya bertanya dengan kening yg bertaut,,

Bara memejamkan mata nya sekilas, dia baru menemukan seseorang yg seperti alisya, gadis yg cukup berani menentang nya , biasa nya semua orang akan tunduk kepada nya dan juga tidak berani untuk menentang apapun yg dia ucapkan, tapi alisya benar benar berbeda, gadis itu malah Dengan berani nya melotot pada nya .

Ini sesuatu yg sangat langka dan jarang terjadi dalam cerita kehidupan nya yg cukup sempurna untuk sebagian orang, karena di takuti dan bisa mendapatkan apapun ,

Kenapa dia liatin aku kek gitu banget sihh. Apa iya aku sejelek itu, astaga kalau tau akan di bawa ke dalam ruangan CEO, tau gitu aku mandi lebih dahulu tadi sebelum kesini !! Gumam Alisya dalam hati, saat melihat tatapan mata penuh mengintimidasi dari bara kepada nya ..

Tatapan nya kembali mengamati pakaian nya yg memang seharusnya tidak di pakai untuk pergi ke kantor.. pengecualian jika dia adalah istri bos besar perusahaan baru bisa di maklumi, walaupun ada juga kemungkinan jika dia dikira gak waras ...

Ahh masa bodo, ngapain juga di pikirin ....

Alhasil jadi lah saling pandang antara Alisya dan juga bara sekarang, seperti nya sedang berusaha memberikan banyak sekali ungkapan lewat tatapan....

married for a missionWhere stories live. Discover now