Bab 3

637 39 2
                                    

Mahen cukup terkejut ketika mengetahui ada DM dari nama yang tak asing. Ia memang, sering mengecek instagramnya untuk urusan pekerjaan.

@RealAsrinia
Ini bener Mahendra Jauhar Mumtaz anaknya kyai Ahmad yang punya pesantren Darussalam?

Mahendra mengklik profil tersebut. Dan alangkah terkejutnya ia melihat foto yang di post Asrin. Foto tersebut terlalu mengundang syahwat dan tidak pantas untuk di post. Bisa-bisanya perempuan tersebut akan dijodohkan dengannya.

@MahendraJ.M.
Benar ini saya

Asrin yang sedang makan di kamarnya terkejut mendapati balasan dari Mahendra. Ia langsung membalas pesan tersebut.

@RealAsrinia
Gue Asrin. Anaknya pak Jafar. Lo pasti udah tau kan. Kan kita mau dijodohin.

Btw, gue udah punya pacar dan nggak suka sama Lo. Gue nggak mau nikah sama stranger kayak Lo.

Gue juga tau, Lo pasti nggak mau dinikahin sama perempuan modelan kek gue meskipun gue cantik paripurna kek gini, jadi please ngomong ke bokap Lo sama bokap gue kalo Lo nggak mau dinikahin sama gue!

Mahendra yang membaca balasan tersebut mengerutkan keningnya.

@MahendraJ.M.
Kenapa tidak kamu saja yang bilang ke ayahmu?

@RealAsrinia
Udah. Tapi nggak di dengerin. Jadi tolong ya, kerjasamanya. Sumpah deh, kita itu nggak cocok. NGGAK COCOK pake BANGET!

Mahendra tertawa kecil membaca balasan tersebut.

@MahendraJ.M.
Maaf. Saya juga nggak bisa bilang. Kalau memang kamu tidak mau menikah dengan saya, nanti kalau saya ke rumah kamu untuk melamar, ditolak saja.

@RealAsrinia
Dih, enak banget ngomongnya. Lo nggak tau bokap gue sih. Pokoknya gue nggak mau tau! Batalin perjodohan nggak jelas ini. Sebagai tambahan informasi. Lo pasti nggak akan mau nikah sama gue.

Gue jauh dari kata Solehah. Beneran deh. Gue nggak bisa sholat apalagi ngaji. Nggak pernah pakai kerudung, suka umbar aurat. Nggak bisa di atur, nggak bisa masak. Sumpah Lo pasti nggak akan suka sama gue! Daripada Lo nyesel nikah sama gue nanti. 

Mahendra menahan tawanya membaca pesan tersebut. Ia tidak pernah tau ada orang yang menjelek-jelekan dirinya sendiri sampai seperti ini hanya karena tidak ingin dijodohkan dengannya. Padahal banyak perempuan yang menginginkan, Mahen menjadi suaminya.

@MahendraJ.M.
Tidak apa-apa. Saya bisa mengajari kamu nanti.

@RealAsrinia
Lo itu, nggak bisa dibilangin apa gimana sih. Pokoknya jangan nikah sama gue. Lo pasti nyesel. Gue jamin. Apalagi gue bekas banyak orang. Gue udah nggak perawan. Suka tidur sama banyak orang.

Mahendra terkejut membaca pesan tersebut.

@MahendraJ.M.
Tidak apa-apa.

@RealAsrinia
Kok gapapa sih, harus kenapa-kenapa dong. Pokoknya jangan nikah sama gue. Gue nggak mau!

@MahendraJ.M.
Sampai ketemu hari Minggu nanti Asrin.

@RealAsrinia
Nggak mau! Gue nggak mau ketemu sama Lo!

Mahendra lebih memilih tidak membalas pesan tersebut. Ia lebih memilih membalas pesan dari orang lain yang menyangkut pekerjaan.

Sayangnya, Asrin masih mengiriminya pesan marah-marah karena ia yang tidak membalas pesan tersebut.

***

Hari Minggu datang dengan cepat. Mahen beserta keluarganya datang ke rumah Asrin. Acara hari ini adalah lamaran meski Mahen dan Asrin belum pernah bertemu. Ketika Asrin akan dibawa ke pesantren, Jafar jatuh sakit secara tiba-tiba.

Ketika sampai di rumah Asrin, Mahen dan keluarganya cukup takjub melihat bangunan mewah tersebut. Rumah Jafar sangat mewah. Mereka disambut bak tamu kehormatan. Keluarga besar Asrin bahkan berkumpul untuk acara hari ini. Asrin sudah memasang wajah bete menahan tangis. Ia tidak ingin menikah dengan Mahen.

Khusus untuk hari ini, Asrin memakai kerudung dan pakaian sopan. Maminya memanggil orang salon untuk merias wajah cantik itu.

Mahen sempat terpaku ketika melihat Asrin untuk pertama kalinya. Wanita itu terlihat sangat cantik. Sangat berbeda dengan apa yang ada di instagramnya. Asrin terlihat sangat anggun.

Jantung Mahen bergemuruh hebat. Namun, ia segera mengalihkan pandangannya ketika menyadarinya.

Pada acara hari ini, Asrin bertekad bahwa ia hanya akan diam saja lalu lari ke atas kamarnya ketika acara berlangsung. Ketika ia ditanya apakah, ia bersedia menerima lamaran Mahen, Asrin hanya diam saja lalu berlari ke atas.

Asrin tidak tau bahwa diamnya wanita adalah iya.

***

Asrin pikir acaranya akan berakhir berantakan. Tidak taunya, acara tersebut berjalan dengan sangat lancar. Terlebih acara pernikahan yang akan di adakan sebulan kemudian.

Asrin menangis histeris. Ia tidak mau menikah. Namun baik mami ataupun papinya mengabaikannya.

Lagi-lagi Asrin mengirim pesan ke Mahen dan memaki laki-laki tersebut. Dan sama seperti sebelumnya. Mahen tak membalas pesan tersebut.

Asrin yang memang tidak bersedia menikah dengan Mahen tidak peduli dengan acara pernikahannya. Namun ketika mami dan calon mertuanya memilihkan gaun pernikahan yang sangat jauh dari tipenya, Asrin menolak. Ia mengancam jika tidak mendapat gaun yang di inginkannya lebih baik pernikahannya batal. Akhirnya mereka mengalah terhadap keinginan Asrin.

Tak butuh waktu lama, pernikahan Asrin dan Mahen dilaksanakan.

Pernikahan tersebut mengundang kerabat dan rekan kerja maupun teman dari kedua belah pihak.

Mahen menginginkan pernikahan yang sederhana. Cukup melaksanakan ijab di masjid. Namun, Asrin menolaknya. Ia ingin mengadakan resepsi yang besar. Dan ijabnya nanti dilaksanakan di hall hotel mewah. Setelah itu resepsinya di taman menggunakan konsep outdoor.

Mahen menolaknya melalui sambungan telfon mengatakan ketidakbersediaannya.

"Hanya di hall hotel atau tidak sama sekali." Kata Mahen tegas.

Asrin menurut. Daripada ia tidak melakukan resepsi.

Pernikahan di hall hotel terhias sangat mewah. Biaya pernikahan ditanggung oleh keluarga Asrin. Ketika Mahen bersedia membayar semuanya, Jafar menolaknya. Ia hanya meminta agar Mahen menjaga, memperlakukan dan menyayangi putrinya dengan sangat baik. Uang milik Mahen lebih baik di tabung untuk keperluan setelah menikah nanti.

Mahen tersenyum dan menyanggupinya. Ia akan menjaga Asrin sampai akhir hayatnya nanti.

Di acara pernikahan. Ijab di ucapkan. Asrin menahan tangisnya agar tidak pecah. Namun, air matanya masih saja lolos. Ia menangis karena tidak mau menikah dengan Mahen.

"Saya terima nikah dan kawinnya Asrinia Rahma Al-Adawiyah binti Jafar dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

"SAH?"

"SAH,"

Ketika mendengar kata SAH, Asrin menahan tangisnya agar tidak pecah. Ia tidak percaya bahwa ia sekarang menjadi istri dari stranger yang tak pernah ia kenal. Bagaimana ia harus menghabiskan waktunya nanti? Bagaimana?

Asrin menatap tangan Mahen yang diulurkan. Dengan enggan ia menyalaminya. Dan Mahen mencium kening Asrin lembut sebagai balasan.

Asrin menatapnya terkejut. Dan Mahen membalasnya dengan senyum.

Setelah itu, acara resepsi dilaksanakan. Mahen menjaga dirinya agar tidak bersentuhan dengan yang bukan muhrimnya. Terlebih, teman-teman Asrin cukup bar-bar dengan memeluknya. Untungnya, Asrin cukup peka. Ia menampik tangan sahabatnya yang berusaha memeluk suaminya.

JOURNEY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang