Blood Warlock 3: Succubus Partner in the Apocalypse

901-903

Bab 901 Amerika Serikat & Super IA 'Abyss'

Amerika Serikat, di suatu tempat di negara bagian Georgia dekat tempat yang dulunya adalah Kota Atlanta.

Sudah hampir setahun sejak dunia berubah ketika Rekaman Jiwa tiba di Bumi, dan selama tahun itu penduduk dunia berubah seiring dengan dunia. Setiap orang berusaha beradaptasi dengan cara terbaik yang mereka bisa untuk bertahan hidup, dan manusia dikenal sebagai spesies yang sangat mudah beradaptasi meskipun secara fisik lemah.

Pada awalnya, seperti halnya manusia mana pun di dunia, bertahan hidup di tengah gelombang zombie dan binatang mutan yang mengamuk bukanlah tugas yang mudah sama sekali bagi para penyintas Amerika. Namun, ketika hari berubah menjadi bulan dan semakin banyak evolusi jiwa yang kuat mulai muncul, basis manusia mulai menjadi semakin kuat; cukup kuat untuk melindungi ratusan ribu manusia dan menahan gelombang serangan zombie atau makhluk mutan yang jumlahnya terkadang melebihi dua atau tiga juta.

Ada beberapa faksi di berbagai wilayah negara Amerika, namun, yang paling kuat dari semuanya tidak diragukan lagi adalah faksi yang dipimpin oleh Angelo, yang bukan hanya putra mantan Presiden Amerika Serikat tetapi juga ternyata adalah seorang prajurit berbakat dengan kemampuan kepemimpinan yang hebat.

belum diartikanDitemani oleh para ahli evolusi jiwa yang kuat dan berani, serta pikiran cemerlang yang mampu menyusun berbagai jenis strategi tergantung pada keadaan, Angelo tidak butuh waktu lama untuk menaklukkan sekitar 50% umat manusia yang masih hidup di sisi timur negara; terutama daerah yang paling dekat dengan Samudera Atlantik.

Jarak sekitar 400 kilometer dari Washington adalah pangkalan pusat tempat faksi Angelo beroperasi. Adapun nama fraksinya, Angelo tidak terlalu memikirkannya ketika menamakannya Amerika Serikat, dan nyatanya, dia masih menggunakan bendera nasional sebagai simbol, dan setiap kali pasukannya pindah ke lokasi baru, tidak ada kekurangan bendera yang berkibar tertiup angin.

Di pangkalan kereta bawah tanah, sebuah tim yang terdiri dari sekitar 20 orang dibagi menjadi dua bagian untuk mengerjakan apa yang tampaknya merupakan superkomputer besar yang tidak mungkin dikendalikan atau dioperasikan oleh manusia normal. Semua dari 20 orang ini adalah evolusi jiwa yang kelasnya memudahkan mereka untuk mengontrol perangkat elektronik.

Superkomputer ini sebenarnya adalah teknologi hilang yang kemampuannya hanya bisa digambarkan sebagai luar biasa. Meski tidak memiliki kemampuan tempur, superkomputer yang bernama Abyss ini memiliki kecerdasan buatan yang tidak hanya mampu memblokir atau mencegat komunikasi apa pun yang berasal dari perangkat yang tidak terdaftar di sistem tetapi bahkan memiliki kemampuan untuk mengirim gelombang sonik yang mampu memblokir teleportasi atau keterampilan peningkat kecepatan yang cukup kuat untuk memengaruhi ruang evolusi jiwa manusia mana pun yang DNA-nya tidak terdaftar dalam database.

Tentu saja, Abyss tidak dapat menjangkau seluruh Amerika Serikat, bukan karena ketidakmampuannya tetapi karena gelombangnya menyebar, ia perlu dihubungkan ke komputer yang berbeda setiap 1000 kilometer. Inilah alasan mengapa faksi yang dipimpin oleh Angelo hanya bisa melindungi wilayahnya sendiri dan wilayah negara lainnya tidak berada di bawah kendali Abyss.

Tim yang terdiri dari 20 orang itu bekerja di bawah tanah di daerah terlarang yang tidak boleh diakses oleh siapa pun kecuali sejumlah orang yang sangat terbatas. Semuanya berjalan normal sampai tiba-tiba layar lebar berubah, menunjukkan peta lengkap wilayah yang dikuasai oleh faksi.

"Abyss, apakah ada yang salah?" Suara serius pemimpin tim, seorang pria yang tampaknya berusia sekitar 37 tahun, terdengar di dalam ruangan besar itu.

Suara manis seorang wanita terdengar dari layar, "Upaya aktivasi lebih dari 50 keterampilan berbeda telah terdeteksi, semua upaya tidak berhasil. Ada kemungkinan 80% bahwa alasan di baliknya adalah karena persyaratan teritorial dan kemungkinan 20% itu adalah karena kebutuhan yang berbeda."