22. Become ill

435 60 4
                                    

Jenan terbangun karena terganggu dari tidurnya begitu ponselnya terus bergetar. Dengan setengah kesadarannya yang terkumpul Jenan mengangkat telepon tersebut.

"Hallo? Ini siapa?" Tanyanya dengan suara khas bangun tidurnya. Dia melirik sekilas pada Naeva dan Chloe yang masih juga tertidur.

"Jenan ini bubu, bisakah kau pulang? Daddymu masuk rumah sakit." Sontak Jenan terbangun begitu mendengar suara bubu dari sebrang sana.

"Bagaimana bisa?"

"Nanti bubu ceritakan, kemari datanglah saja."

"Baik bu, hari ini aku akan pulang." Ujar Jenan yang tak lama telepon ditutup oleh bubu.

Jenan lebih dulu mandi sebelum Naeva dan Chloe bangun. Setelah bersiap dia pergi ke kamar sebelah untuk membangunkan Mave dan Harvey.

Naeva perlahan bangun dari tidurnya, dia melirik ke samping yang ternyata Jenan sudah tidak ada. Naeva membangunkan Chloe sebelum akhirnya dia mandi lalu disusul Chloe.

Naeva dan Chloe menoleh begitu pintu dibuka yang disana ada Jenan bersama Mave.

"Hari ini kita akan pulang, kalian akan ikut pulang juga?" Ungkap Jenan menatap Naeva dan Chloe bergantian.

"Kita akan ikut pulang juga, lagipula kita kemari memang akan ke pantai. Kemarin sudah, aku takut malam kita diganggu lagi jadi lebih baik pulang." Ujar Naeva. Jenan terkekeh dan mengangguk.

"Kalian bersiap-siap, aku dan Mave akan turun ke bawah untuk membeli sarapan." Setelah berucap seperti itu Jenan keluar dari kamar tersebut.

Setelah sarapan semua membawa barang bawaannya masing-masing untuk dibawa ke dalam mobil untuk menuju ke tempat jet pribadi milik ayahnya.

"Naeva, hari ini kau akan pulang ke rumahmu. Kita nanti yang akan mengantarkanmu, untuk bajumu yang lainnya nanti akan menyusul." Ujar Jenan menoleh sekilas ke belakang tempat Naeva duduk. Naeva hanya mengangguk tanpa berniat untuk membuka suara.

Perjalan mereka semua berjalan lancar, selamat sampai tujuan. Naeva dan Chloe pulang diantarkan Mave. Harvey pulang dengan membawa mobilnya yang diparkiran di mansion milik Jenan. Sedangkan Jenan langsung pergi ke rumah sakit bersama Mave.

Jenan perlahan masuk ke kamar yang sudah diberi tahu bubu lewat pesan sebelumnya. Disana ada ayahnya yang terpejam dengan bubu yang tertidur disampingnya dengan posisi duduk.

"Bubu.." panggil Jenan pelan sambil memegang pundak bubu. Bubu sontak terbangun begitu melihat Jenan yang sudah sampai bahkan ada Mave disampingnya.

"Kau sudah sampai?" Bubu berdiri memeluk putra satu-satunya yang langsung dibalas oleh Jenan. Jenan mengangguk.

"Bubu bagaimana keadaan daddy?" Tanya Jenan setelah melepas pelukannya. Bubu menoleh sekilas pada suaminya yang masih terpejam.

"Dia baik-baik saja, sedang masa pemulihan dari koma." Ucap bubu sambil menghela nafasnya.

"Koma? Apa yang sudah terjadi?" Sahut Mave bertanya.

"Dia kecelakaan."

"Tapi sudah ditangani dokter bukan?" Kali Jenan yang bertanya. Bubu mengangguk.

"Sudah sayang, kita hanya menunggu daddy agar segera sadar." Jawab bubu mengusap lembut pucuk kepala Jenan.

Naeva tidak fokus dengan skripsi dihadapannya. Setelah kepulangannya dari liburan hari itu, dia tidak mendengar kabar apapun dari Jenan. Tapi memangnya untuk apa dia mengharapkan kabar itu? Jenan yang sendiri yang mengatakan dia sudah sembuh. Itu berarti kini sudah tidak ada hubungan apapun dia dengan Jenan.

(✓) My Patient | nominOù les histoires vivent. Découvrez maintenant