5. Pulang Setelah Menikah

47 2 0
                                    

" kak. "

" Hm? Kenapa Cha? " Tanya Wira saat mendengar aku memanggil dirinya.

" gak papa Acha ikut pulang ke rumah orang tua kakak? " tanya ku pelan. Dan begitu mendengar pertanyaan ku ini, Wira mulai berjalan mendekati ku dan duduk pinggir ranjang.

" Kenapa nanya gitu sama kakak? " Sahut Wira tak menjawab pertanyaan ku dan justru balik bertanya. Walau Wira sudah bisa menebak di dalam hati alasan aku bertanya seperti ini pada dirinya.

" Acha takut. " jawab ku jujur. Membuat  Wira mengusap pipi lu lembut.

" Kenapa takut? "

" Apa Acha akan di terima orang tua kakak? Acha takut kalau Acha hanya akan merepotkan. " ujar ku menjelaskan apa yang menjadi hal berat di hati ku.

" Ada kakak yang akan selalu melindungi mu. Lagi pula kamu melihat sendiri kan. Bagaimana keluarga kakak ke kamu. Ayah, bunda. Bahkan Dinda. You'll be fine. " sahut Wira menenangkan ku.

" mungkin justru kamu akan jadi kesayangan ayah, bunda dan Dinda. " Tambah Wira sembari dirinya tersenyum yang entah mengapa menular pada ku.

Dan jujur saja, ucapan Wira ini cukup menenangkan untuk ku. Membuat ku setidaknya yakin untuk pulang ke rumah ayah dan bunda bersama dengan Wira selama beberapa hari sebelum kami  berdua pindah ke rumah milik Wira sendiri. Dan kini, aku benar - benar berharap jika keputusan ku ini tidak salah.

*****

" Udah siap pulang ke rumah ayah? " Tanya Wira pada ku seraya memandang ke sekeliling kamar hotel yang sudah beberapa hari ini kami tempat berdua. Sembari memperhatikan jika barang - barang kami tak ada yang tertinggal.

" Udah. " Jawab ku mengangguk.

" Gak ada yang ketinggalan kan? Udah di cek semuanya? " Tanya Wira lagi dan membuat ku sekali lagi menganggukkan kepala ku.

" Iya. Kayaknya gak ada yang ketinggalan lagi kak. Udah aku cek juga. " Jawab ku mengikuti dirinya sesekali mengedarkan pandangan ku untuk memandang kamar hotel ini.

Beruntungnya, tak banyak barang - barang milik ku yang berada di rumah mama dan papa. Sehingga membuat Wira cukup sekali pergi ke rumah mama dan papa untuk mengambil semua barang ku di sana di bantu Reza dan Sera.

Bahkan Wira hanya membawa beberapa barang ku yang penting saja ke hotel tempat kami menginap. Sedangkan sisanya, Reza yang berbaik hati mengantarkan semuanya ke rumah orang tua Wira. Dengan Wira yang mati - matian melarang ku untuk ikut bersama nya ke rumah ke dua orang tua ku.

" Gak usah ikut. Aku gak rela kamu di sakiti mereka berdua lagi jika kamu bertemu dengan ke dua orang tua mu itu. " Ujar Wira saat kemarin aku bertanya mengapa aku tak boleh ikut dengan dirinya.

Ucapannya ini lah yang membuat ku dengan berat hati terpaksa menganggukkan kepala dan menyetujui permintaan nya ini. Sehingga aku di tinggal sendiri di kamar hotel oleh Wira saat dirinya pergi ke rumah ku untuk mengambil semua barang - barang ku.

*****

" kamar mandi udah di cek juga kak? " tanya ku pada Wira dan di balas anggukkan kepala dari Wira.

" udah. Tadi udak kakak cek juga. Aman kok. " jawab Wira mengelus puncak kepala ku.

Aku pun mulai membereskan barang ku semuanya dan berencana membawa tas ku sendiri keluar dari kamar hotel ini.

" Mau ngapain kamu Cha? " Tanya Wira saat melihat ku hendak mengangkat tas yang berisi barang - barang ku.

" mau ngangkat ini kak. " ucap ku menjawab dan membuat Wira menggeleng.

Si Fueras Mia (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang