Chapter 4

1.6K 126 6
                                    

Di dalam bus, sunoo hanya menatap ke luar jendela. Satu tetes air matanya jatuh. 'ini sangat sakit' batinya.

Tak lama bus sampai, dia berjalan menuju cafe dengan langkah yang tertatih.

Di cafe sunoo langsung mengganti baju dan langsung menuju ke depan.
Tak lama taki datang.. dia begitu terkejut dengan apa yang di lihat. Muka yang sudah sembuh kini kembali lagi terluka, bahkan lebih parah.

"hyung... ?" suaranya lirih

"hmmm ?"

"kau tak ingin berhenti saja sekolah disana? Bersekolah saja di sekolahku"

"tidak taki.. hanya tinggal satu tahun lagi.. semuanya akan baik baik saja."

"tapi hyung-"

"ya ampun kau kenapa?" Tiba tiba pemilik cafe datang, bertanya dengan nada yang sedikit panik.

Sunoo berdehem gugup "aku tak apa nyonya"

"Tak apa bagaimana... ? MukaMu penuh dengan luka begitu"

"aku bener tak apa nyonya"

"Sudah kau periksa?"

"sepertinya belum,, sunoo hyung  dari sekolah langsung kesini nyonya" jawab taki, karna sunoo biasnya gak akan pernah pulang dulu kalau mau berkerja.

"yaampun kau ini, yasudah sekarang kita kerumah sakit"

"ah.. tidak perlu nyonya ini akan sembuh sendiri"

"tidak.. tunggulah di ruanganku..!"

"Tapi-"

"tak ada penolakan sunoo" tegasnya

"ne.. nyonya" Sunoo pun menurut berjalan menuju ruangan bos nya. setelah berada di dalam Dia duduk bersama bos nya.

"siapa yang melakukanya sunoo..?" Tanyanya penasaran bukan kah ini terlalu berlebihan luka untuk anak sekolah

"Tak ada nyonya.. ini hanya sedikit kecelakaan saja"

"eoma.. panggil eoma.." sunoo menatap bos nya itu

"tapi rasanya tidak pantas nyonya.."

"aku yang menyuruh mu.. jadi panggil eoma nee. .." titahnya dengan tersenyum dengan lembut

"nee.. nyo..eoma" matanya sedikit berkaca kaca. Dia sedikit kaku bulum pernah menyebutkan kata itu sebelumnya.

"apa pihak sekolah tau?"

"tidak.. ini terjadi saat pulang sekolah"

"mau eoma berbicara dengan pihak sekolahmu?"

"tidak perlu eoma.. semuanya akan baik baik saja."

"kau yakin ?"

"ne aku yakin eoma"

Tak lama dokter datang dan langsung memeriksa keadaan sunoo.

"dia mengalaimi pukulan yang sangat keras untung segera di obati, kalau tidak nanti bisa infeksi dan sepertinya dia mendapatkan pukulan benda tumpul di kaki dan tangannya.. untung tak sampai patah. Saya akan memberikan resep untuk antinyerinya nyonya.. bisa di tebus di apotek"

"baik dok terimakasih"

"iyah sama sama.. kalau begitu saya pemirsi"

"ne.. sekali lagi tetimakasih dok" ucapnya sambil membungkuk.
Dokterpun keluar dari ruangan itu.

"nanti kalau terjadi lagi beri tahu eoma ne.."

"iya terimakasih eoma" sunoo meminta resepnya "biar aku saja yang menebus obatnya eoma."

Happiness || sunsun Where stories live. Discover now