Pretzel: Chapter Two

637 128 14
                                    

"Kenapa mereka suka melihatku menderita? Apa aku bukan anak mereka?"

[Jaemin & Renjun]












Pertemanan renjun dan anak laki-laki yang sekarang dia ketahui bernama Na Jaemin itupun terus berlanjut bahkan renjun punya satu teman lagi bernama Lee Haechan yang dia panggil echan.

Sekarang jaemin dan Haechan berkunjung ke mansion keluarga Huang, karena ingin bermain dengan renjun. Disini sekarang mereka berdua tengah menunggu renjun turun dari lantai dua dimana kamar sang teman berada.

Lalu keduanya menatap kaget karena ada anak perempuan yang sepertinya seumur dengan mereka turun, dia sangat mirip dengan renjun membuat mereka bingung.

"Nana? Sejak kapan injun jadi anak perempuan?" Bisik Haechan.

"Aku tidak tau echan. Tapi, sepertinya itu bukan injun." Balas jaemin. Perempuan itu mendekat pada keduanya dan diapun tersenyum, sama persis seperti renjun.

"Kalian siapa?" Ucapnya bingung.

"Kami teman injun, kamu kenapa sangat milip dengan injun?" Ucap Haechan penasaran.

"Benalkah? Tapi aku tidak tau siapa itu injun, aku tak mengenalkannya. Apa yang kalian maksud anak dari pembantu?" Bibi song yang mendekat dengan cemilan dan air minum untuk sahabat renjun itupun menatap tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh nona mudanya itu, bisa-bisa nya dia mengatakan hal seperti itu. Sungguh membuat bibi song sangat kesal. Lalu diapun mendekat.

"Dia anak saya." Ucap Bibi song.

"Ya injun yang kalian maksud adalah anak bibi song. Dia memang ada di kamal atas agal aku bisa memanggilnya." Membuat bibi song mengepalkan tangannya menahan amarahnya.

Disaat bersamaan renjun turun dan diapun melihat sang kembaran, Huang Rere berada disana bersama teman-temannya. Lalu diapun turun dengan cepat.

"Echanie. Nana." Keduanya melihat kearah renjun yang tersenyum seakan-akan tak pernah terjadi apapun sama sekali dalam hidupnya.

"Ayo kita main ditaman saja injun, aku tak mau nanti ibumu kena marah karena kita main di rumah bosnya." Ucap Nana.

"Iya injun, ayo." Ucap Haechan lalu ketiganya pergi dan Rere hanya menatap tak suka kembarannya itu.

"Kenapa kau selalu mendapatkan orang yang menyayangi mu tanpa sebab? Lihat saja aku tak akan membialkan kau bahagia injun. Kau pantas menderita kalena semuanya milikku." Monolog Rere.





At. Taman.

Jaemin melihat renjun yang hanya diam saja sejak datang ke taman bersama mereka berdua.

"Injun? Kenapa?"

"Injun tidak apa."

"Injun, aku tak percaya kalau injun anak salah satu maid yang mengaku tadi. Wajah injun sangat mirip dengan perempuan itu." Ucap Haechan.

"Aku memang bukan anak bibi song echan. Tapi, aku anak dari boss pemilik rumah itu, yang tadi kalian lihat itu kembaranku. Namanya Huang Rere. Dan ayah, ibu, Kakek juga nenekku hanya perduli padanya karena dia sakit sejak lahir, bahkan mereka membenciku ntah karena apa, aku memang hanya punya bibi song saja saat ini, dia seperti ibu bagiku." Ucap renjun. Haechan lantas memeluk renjun begitu pula dengan jaemin.

"Tenang saja injun, injun punya echan dan nana."

"Iya injun punya kami." Ucap jaemin setuju.



Telah sebulan berlalu dan sekarang jaemin dan Haechan tak segan-segan main ke mansion renjun, seperti saat ini bahkan seminggu yang lalu mereka sering bermain di mansion itu. Tapi Haechan dan renjun merasa jaemin berubah padanya.

"Nana belubah ya echan." Ucap renjun menatap Haechan.

"Hmm, dia jadi lebih dekat dengan kembalanmu." Ucap Haechan melihat kearah jaemin yang bermain dengan Rere. Renjun hanya melihat mereka berdua saja. Ntah kenapa Rere selalu saja mengambil apa yang dia miliki sejak dulu.

Sementara itu jaemin tengah bermain dengan Rere dimana anak perempuan itu tersenyum dan seakan-akan jaemin berubah pada renjun.

"Nana?"

"Kenapa Rere?"

"Kalau Rere sudah besal kira-kira kita bisa sepelti Mama dan baba Rere tidak ya?" Jaemin hanya diam karena ntah kenapa dia tak bisa menjawab hal itu sama sekali. Seperti ini tidak pada tempatnya sama sekali.

"Nana tidak mau ya?" Ucap Rere menatap jaemin dan jaemin hanya diam saja.

Hingga kejadian naas dimana renjun dan Rere terlibat kecelakaan, tapi renjun hanya mengalami luka tak berarti sedangkan Rere tiada tapi tak ada yang mau mendengarkan renjun sama sekali.

Renjun bahkan dibenci oleh keluarganya dan akhirnya di usir dari mansion dengan bibi song yang membela anak itu. Renjun benar-benar sangat hancur bahkan jaemin juga membencinya, hanya Haechan yang tak membencinya karena Haechan melihat kejadian itu. Bahkan Haechan merengek pada orangtuanya untuk ikut pindah ke Korea karena bibi song yang asli orang korea memutuskan membawa renjun ke kampung halamannya dan memulai hidup baru dengan renjun sebagai anaknya. Bahkan keluarga Huang sama sekali tak menahan kepergian anak mereka bahkan dengan terang-terangan memberikan berita kalau kedua anak kembar mereka telah tiada. Memang dunia terlalu kejam untuk renjun, dan bibi song tidak tau berapa lama renjun bisa menghilangkan rasa sakitnya saat ini.

Renjun saat ini tengah berdiri di jendela kamarnya dan menatap langit malam yang mendung sama saat kejadian naas yang membuat Nana membencinya dulu dan menganggapnya jahat bahkan Monster.

Flashback.

"Injun, Rere mau Nana. Kau harus menjauh dari Nana."

"Rere kenapa selalu mau punya injun, injun tidak pernah iri pada Rere, seharusnya rere tidak mengambil mlik injun lagi."

"Iya dasar kau itu tidak tau dili sekali. Itu bukan sikap yang baik." Ucap Haechan yang memang berada disana.

"Pokok nya rere mau Nana untuk Rere." Ucap Rere menarik renjun ke tengah jalan. Haechan lantas menarik tangan renjun yang satunya agar renjun tak ke tengah jalan.

"Jangan ke tengah jalan Rere." Kesal Haechan.

"Berikan nana untuk Rere." Ucap Rere hingga perempuan itu melihat jaemin diseberang lalu diapun menjatuhkan diri agar terkesan renjun mendorongnya.

"Akh!" Jaemin melihat hal itu dan tak menyangka kalau renjun akan sejahat itu. Hingga mobil melaju kearah mereka bertiga, haechan langsung menarik renjun dan renjun berusaha menarik Rere tapo tak bisa dan mereka melihat Rere tertabrak bahkan renjun sudah terkapar dengan luka kecil pada kepalanya dan Haechan pada sikunya.

"RERE!" Tangis renjun pecah dan jaemin juga berlari kearah Rere yang telah berlumuran darah itu. Renjun mendekat tidak perduli dengan luka pada kepalanya begitu pula dengan Haechan.

"Jangan mendekat! Kau jahat injun! Kau penjahat! Nana membencimu!" Marah jaemin.

"Nanq ini bukan salah injun." Ucap Haechan.

"Dia Monster echan, kau harus jauh darinya." Marah jaemin dan renjun hanya terdiam dengan airmata yang terus keluar dari matanya itu.

Flashback end.

"Aku tidak bersalah Nana. Tapi, kenapa aku harus mendapatkan semua ini? Apa memang kebahagiaan tak akan pernah berpihak padaku?"



























































































End of Chapter two
Story of:
NRJ_najun1323
            

MAHSYAR FIELD STORY Where stories live. Discover now