Part 8

536 78 43
                                    

Sudah satu bulan singto di kurung di penjara bawah tanah mansion krist, dia tak melihat matahari sedikit pun dan persis seperti orang gila sekarang.

Krist memperlakukan singto dengan sangat baik, dia selalu memberi singto makan pagi, siang dan malam namun singto sangat jarang memakan makanan tersebut.

Setiap hari singto juga selalu di suruh mandi oleh krist di kamar mandi yang ada di ruang bawah tanah itu, hanya saja krist tak memperbolehkan singto keluar dari sana, krist selalu mengatakan dia akan mengeluarkan singto nanti jika masa hukuman singto sudah berakhir.

Walau krist tak pernah menyiksanya namun singto sangat membenci krist sekarang, walau perlakukan krist sangat baik sekalipun, manusia mana yang mengurung orang yang di cintainya di ruang bawah tanah selama 1 bulan tanpa melihat sinar matahari? Walau krist selalu menggumamkan kata cinta tapi singto tak mempercayai itu.

Singto sering memohon agar krist mengeluarkan dirinya namun krist tak pernah menghiraukan itu, entah sampai kapan dia akan berada di penjara sialan itu, singto juga tak tahu.


***
Saat ini krist tengah sarapan pagi bersama dengan jessie di ruang makan.

"Sudah satu bulan daddy tak membawa jalang itu ke sini" ucap jessie.

"Jaga ucapan mu, jessie! Singto calon papa mu!!" Ucap krist marah.

"Benarkah? Calon papa? Ku pikir kalian sudah putus, kemana dia satu bulan ini?" Ucap jessie.

"Dia ada di sini" ucap krist sembari memakan sarapannya.

"Hah?" Ucap jessie bingung.

"Dia ada di dekat daddy setiap hari" ucap krist, membuat jessie menatap ke kanan dan kiri namun ia tak melihat keberadaan singto dimana pun.

Krist terkekeh kecil melihat reaksi anaknya.

"Dia sedang daddy hukum, setelah masa hukumannya habis, daddy akan menikahinya" ucap krist.

"Ckk! Aku tak menyukai jalang itu, dad!!" Ucap jessie marah.

"Daddy tak peduli kamu menyukainya atau tidak, yang pasti daddy akan tetap menikahinya!" Tegas krist.

Jessie melepas sendok yang di pegangnya kemudian beranjak pergi dari ruang makan berjalan entah kemana.

"Daddy benar-benar menyebalkan!!" Ucap jessie kesal.

Jessie berjalan ke belakang mansion sekarang, tiba-tiba tatapannya terarah ke pintu ruangan bawah tanah milik mereka. Jika dia sedang merajuk pada krist dia sering bersembunyi di sana.

Jessie melangkahkan kakinya ke pintu ruang bawah tanah, ia masuk ke sana dan berjalan mencari tempat persembunyiannya.

Langkah kaki jessie terhenti saat dia mendengar suara seseorang meminta tolong, apa ada hantu di ruang bawah tanah mansion mereka? Jessie berjalan mencari asal suara tersebut.

Langkah kakinya terhenti saat dia melihat keberadaan singto.

"J-jessie..." Lirih singto.

"A-apa yang kamu lakukan di sini" ucap jessie terkejut.

"Daddy mu mengurung ku di sini selama 1 bulan, bantu aku keluar dari sini, ku mohon" ucap singto.

"Daddy mengurung mu, kenapa? Bukankah daddy mengatakan jika daddy sangat mencintai mu" ucap jessie tak percaya.

"Daddy mu iblis, jessie. Tolong bantu aku keluar dari sini, aku berjanji akan menjauh dari daddy mu, bukankah kamu tak menyetujui hubungan ku dengan daddy mu? Tolong bantu aku keluar" ucap singto.

Jessie berpikir sejenak, dia tak mengerti dengan apa yang terjadi dan sejujurnya tak percaya dengan apa yang di lihatnya, daddynya mengurung singto di penjara bawah tanah mansion mereka? Bukankah daddynya sangat mencintai singto? Kenapa daddynya mengurung singto? Itu yang berada di benak jessie.

Singto mengatakan akan menjauh dari daddynya, bukankah itu penawaran yang bagus?

"Baiklah, aku akan membantu mu keluar dari sini, tapi kamu harus berjanji jika kamu benar-benar akan pergi jauh dari daddy" ucap jessie.

"Ya, aku berjanji" ucap singto.

"Aku melihat daddy sebentar dan memastikan daddy sudah ke kantor atau belum, jika daddy tak ada aku akan mengeluarkan mu dari sini" ucap jessie sembari berjalan pergi dari sana.

Jessie berjalan ke ruang makan, sudah tak ada krist di sana, dia berjalan menuju kamar daddynya, membuka pintu kamar dengan perlahan dan kamar itu juga kosong, kemudian jessie berjalan ke garasi melihat mobil daddynya.

"Kosong... Itu artinya daddy sudah ke kantor" gumam jessie.

Jessie berjalan ke ruang bawah tanah dan menemui singto di sana.

"Apa aman?" Tanya singto saat melihat kedatangan Jessie.

"Hmm, dimana kuncinya?" Tanya jessie.

"Jika aku tahu aku mungkin akan keluar sendiri" ucap singto.

"Aku akan mencari kuncinya di kamar daddy" ucap jessie sembari berlalu pergi dari sana.

Saat jessie hendak membuka pintu, pintu lebih dulu terbuka membuat jessie langsung bersembunyi di balik pintu.

Jantung jessie berdetak kencang, berharap ia tak ketahuan oleh daddynya. Krist berjalan masuk ke dalam ruang bawah tanah setelah krist sedikit jauh baru jessie keluar dari tempat persembunyiannya dan langsung keluar dari ruang bawah tersebut.

***
"Kenapa kamu tak memakan sarapan mu, baby?" Ucap krist saat melihat makanan singto masih utuh tak tersentuh sedikit pun.

"A-aku kenyang" ucap singto gugup.

Apa krist bertemu dengan jessie tadi? Apa jessie ketahuan, itu yang berada di benak singto.

"Aku tak mau kamu sakit, baby" ucap krist sembari membuka kunci jeruji besi tersebut dan masuk ke dalam.

"K-keluarkan aku dari sini, phi" ucap singto memohon.

"Masa hukuman mu belum berakhir, baby. Tunggu sebentar lagi. Aku sedang mempersiapkan pernikahan kita, jika semua sudah selesai, aku akan mengeluarkan mu dari sini" ucap krist sembari merengkuh pinggang singto agar dekat dengannya.

"P-pernikahan" ucap singto terkejut.

"Ya, aku sudah menghubungi pihak WO dan mereka sedang mempersiapkan itu mulai hari ini" ucap krist sambil tersenyum senang.

Krist mendekatkan wajahnya dan hendak mencium bibir singto namun singto memalingkan wajahnya.

"P-phi bahkan sudah melakukannya semalam" ucap singto.

"Aku hanya ingin mencium bibir calon suami ku" ucap krist sembari mengecup bibir singto singkat.

"A-apa phi tak ke kantor?" Ucap singto.

"Entah kenapa aku malas ke kantor hari ini. Aku ingin bersama mu di sini" ucap krist.

"A-ayo keluar, dad" ucap singto, mencoba merayu krist dengan memanggilnya daddy.

"Bukankah sudah ku katakan, kamu baru boleh keluar nanti jika hari pernikahan kita sudah dekat" ucap krist.

Singto terdiam mendengarnya, krist benar-benar keras kepala. Lihat saja krist lebih rela ikut masuk ke dalam jeruji besi tersebut dari pada harus membawa singto keluar dari sana.



















Tbc.

The cruel boyfriend ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang