2. Detention S.S (Part 2) - Smut

1K 42 120
                                    

⚠️ Mature/ NSFW Content!

Severus Snape x Original Female Character

(Author akan buat kalian takut sama Snape hehe. Jadi siapkan camilan, musik dan dil- ah maksudnya minuman ehe biar kalian tidak gumoh karena ini >8000 kata. Efforts bangets khan..)




˚₊‧꒰ა ☆ ໒꒱ ‧₊˚



Akhir pekan datang lebih cepat dari perkiraan. Suasana Great Hall ramai seperti biasanya. Hanya saja ketegangan antara kubu Slytherin dan Gryffindor tak dapat terelakkan karena mereka dijadwalkan bertanding setelah ujian NEWT.

Mereka saling melempar tatapan sinis satu sama lain layaknya musuh bebuyutan yang sudah lama bersinggungan. Meja-meja tampak dipenuhi makanan dari dapur.

"Bersiap akan kekalahanmu, Potter?" sindir Draco menoleh ke belakang secara kebetulan ada Harry di sana.

Harry menggelengkan kepalanya memilih untuk mengabaikan gangguan kecil tersebut. Tetapi kalau dibiarkan, si Malfoy Junior itu semakin kurang ajar dalam berbicara.

"Famous Harry Potter." katanya dengan tertawa kecil. "You must be scared."

Akhirnya Harry menanggapinya meskipun itu hal yang sangat tidak penting. "I never scared to lose from a loser like you, Malfoy."

Draco berdecih merasa tidak terima dihina seperti itu olehnya. "Kita lihat saja siapa yang pecundang nantinya." balasnya angkuh. "Slytherin memiliki Keeper yang handal daripada si konyol Weasley."

"Shut up Malfoy!" Ron menarik Harry agar tidak melanjutkan berdebat karena tidak ada gunanya. "Jangan pedulikan dia Harry."

Viperynth menghela napas pasrah. Sebenarnya bosan juga mereka selalu bertengkar setiap ada kesempatan. Tetapi sejarah yang panjang membuat Slytherin dan Gryffindor selalu berhubungan dalam hal kompetisi.

"Well.." Harry sedikit menaikkan sudut bibirnya. "Tapi aku yakin Gryffindor memiliki Keeper tak kalah hebatnya."

"Benar, setidaknya Seeker kami tidak pernah mengecewakan timnya." sahut Hermione ikut menanggapi.

Vipey menyeringai ke arah Hermione seakan merendahkannya. "Aku pikir ucapanmu benar. Sayangnya tidak ada yang membutuhkan pendapatmu, Mudblood!" sentaknya di akhir kata. Vipey kurang menyukai gadis itu karena insiden beberapa waktu lalu. Dimana Hermione sengaja mengerjainya dengan menuangkan ramuan Amortentia pada minumannya. Akibatnya, ia jadi menggilai kepala asramanya sendiri selama seminggu.

Mengingat kejadian memalukan itu kembali, rasanya sangat menyiksa dirinya. Yah untunglah ramuan cinta tersebut masih dalam dosis rendah jadi bisa ditangani dengan cepat oleh Snape sendiri. Ugh! Membayangkan bagaiman dulu ia mendesak untuk mencium Snape membuatnya muntah dan merinding.

"Kenapa kau tidak mengurusi pacarmu saja, lidah panjang." cibir Hermione kembali. "Dia sepertinya memperhatikanmu."

Awalnya Vipey tidak percaya. Namun ketika matanya melirik ke arah meja para staf, benar saja! Snape sedang menatapnya dengan manik hitamnya yang kelam. Pandangan mereka saling bertemu, tetapi Vipey memutuskan kontak mata karena merasa sangat aneh. Tidak mungkin pria itu menatapnya begitu lama. Tidak, dia pasti sedang melihat ke arah lain dengan pandangan kosong.

"Jangan bicara sembarangan!" sentak Vipey berdiri dari tempatnya lalu beranjak meninggalkan Great Hall akibat terusik.

. .

Kebingungan melanda pikiran Viperynth. Pasalnya Severus Snape selaku kepala asramanya menyuruhnya mengambil ujian NEWT padahal dia masih di tahun keenamnya. Di saat teman-teman sebayanya masih bergelut dengan ujian OWL, dia harus belajar keras untuk lulus ujian NEWT.

Love And Tragedy || OneshotsWhere stories live. Discover now