2. Detention S.S (Part 3) - End

964 30 77
                                    


Lanjutan request dari viperynthserpianth77 viperynthserpianth77 (>9000 kata) viperynthserpianth77

⚠️ MATURE/ NSFW CONTENT!

Severus Snape x Original Female Character

°

·:*¨༺ 🕊✮🕊 ༻¨*:·

°

Rintik hujan kian semakin deras di sudut-sudut kota. Dentuman petir saling menyahut menyembunyikan suara percintaan panas antara kedua manusia yang masik asyik terbuai oleh kenikmatan sesaat.

"HAKGHH!!"

Snape terpelanting lemas di sebelah Viperynth yang hampir pingsan. Nafasnya tersengal seiring dengan getaran di tubuhnya tidak kunjung berhenti akibat pelepasannya entah keberapa kalinya. (Ngews everytime:)

Dengan satu tarikan, Snape membawa gadis itu dalam pelukan hangatnya dan menarik selimut ke atas tubuh mereka. Ia mengecupi kening Viperynth berkali-kali sambil menormalkan kembali nafasnya.
Melakukan seks saat pikiran stres sangat membantu Snape agar bisa tenang dan berpikir.

Sekarang perasaan Snape merasa jauh lebih baik. Pasalnya menjadi kepala sekolah Hogwarts tidak mudah apalagi Dumbledore menyuruhnya sebelum waktunya. Banyak murid menolaknya mentah-mentah dan menjelekkannya secara terang-terangan. Itu membuatnya kesal, kalau ia diberi kesempatan membunuh Dumbledore dua kali ia tidak akan berpikir ulang.

Melihat wajah kelelahan gadis yang terlelap di dadanya, membuat Snape merasa lega. Sebenarnya hatinya sangat tidak tenang, harus bagaimana lagi ia menyembunyikan anak ini dari Voldemort. Padahal sebelumnya dirinya memang sengaja meluluskannya lebih cepat agar dia pergi menjauh dari Hogwarts tetapi saat Viperynth kembali padanya, ia tidak bisa menahan hasrat terpendamnya selama ini setiap melihat ke arah matanya.

Memang dirinya sangat brengsek bisa meniduri anak asuh sekaligus muridnya sendiri. Tetapi sekarang bukan menjadi masalah besar karena gadis itu juga akhirnya ikut menikmatinya. Snape mengendusi ceruk leher Viperynth dengan mengantuk. Lucu juga kalau diingat-ingat. Berpuluh tahun ia tidak pernah menyentuh wanita manapun tetapi pertahanannya runtuh hanya disebabkan sentuhan kecil Amortentia yang menimpa Viperynth beberapa waktu lalu. Sentuhan kecil yang mampu membuatnya sangat terangsang dan kehilangan akal sehatnya, melupakan bahwa Viperynth adalah anak asramanya sendiri. Dan lihatlah sekarang ia bercinta dengan gadis itu berkali-kali lalu menyemburkan benihnya ke dalam rahimnya.

Belum, Viperynth tidak boleh hamil selagi kerusuhan di dunia sihir masih belum menemukan titik akhirnya. Meskipun Snape ingin sekali menghamili gadis itu, agar tidak bisa pergi meninggalkannya lagi. Viperynth hanya miliknya seorang.

..

.

Paginya...

Viperynth menggeliat dalam tidurnya karena merasakan miliknya sangat kebas akibat Snape terus menggempurnya berkali-kali sampai ingin pingsan. Sebuah tangan secara nakal menyusup di balik selimut, mengusap bibir vaginanya secara lembut.

"Ngghh..." Viperynth melenguh kecil ingin bengun tetapi tubuhnya di tahan oleh pria itu. "Hentikan Sev."

Sedikit mengejutkan karena Snape menuruti ucapannya dan melepaskan tangannya dari sana. "Morning kiss darling." kata Snape sebelum mengecup bibir Viperynth secara lembut. Snape sedikit menyeringai mengetahui betapa bengkaknya bibir gadis itu dan beberapa jejak kemerahan di sekitar leher sampai dadanya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 04, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Love And Tragedy || OneshotsWhere stories live. Discover now