Bagian 2

99 19 0
                                    

Matahari sudah menampakkan diri sedari tadi sinar matahari masuk ke dalam kamar haevan Lewat celah celah jendela membuat haevan terbangun.

Haevan terbangun dan melihat jam sudah pukul 5 pagi haevan segera bersiap-siap pergi ke sekolah.

Haevan sudah memakai seragam sekolah  ia segera turun ke bawah menuju dapur ia membawa sepotong roti dan segera pergi dari mansion.

Ia pergi ke sekolah menggunakan bus ia memang tidak di beri uang saku oleh ayah nya. Ia duduk di bangku halte bus menunggu bus tiba sambil memakan roti yang tadi ia bawa.

Haevan semasa sekolah tidak pernah di biayai oleh ayah nya ia selalu menggunakan beasiswa sekolah karena ia salah satu murid paling pintar.

Selang beberapa menit kemudian bus pun tiba haevan segera menaiki bus dan duduk di bangku paling belakang.

Haevan selama di perjalanan ia menatap ke arah jendela. Haevan meyakinkan diri nya untuk menyerah dan sudah tidak mengharapkan kasih sayang dari ayah nya dan kakak nya.

.

.

.

.

.

.

Suasana di mansion menjadi hangat karna jevan selalu memanjakan gadis kecil yang bernama Eca.

Tapi perasaan jevan tidak enak saat ia tidak melihat anak bungsu nya di meja makan akhirnya jevan menyuruh salah satu maid untuk mengecek ke kamar haevan dan menyuruh nya sarapan bersama.

"Tuan kecil haevan tidak ada di kamar nya kemungkinan ia sudah pergi ke sekolah" ucap salah satu maid ia saat mengecek ke dalam kamar haevan sudah kosong dan ia memutuskan untuk kembali dan memberitahu kan nya kepada jevan.

"Baiklah kamu boleh pergi" perintah jevan kepada maid itu.

"Baik tuan permisi" ucap maid dan pergi dari sana.

"Ayah kayanya kak evan ga suka deh sama Eca" ucap eca sambil menatap jevan dengan tatapan gemas.

"Itu tidak mungkin putri ku" ucap jevan sambil mengelus rambut panjang milik eca dan ia tersenyum manis kepadanya.

Back to haevan. Haevan kini sudah sampai di sekolah saat ia berjalan menuju koridor sekolah ia tidak sengaja menabrak seseorang.

" ah maaf evan ga sengaja" ucap haevan ia mendudukkan kepala nya karena ia tidak berani menatap seseorang yang kini ia tabrak.

"Hei tatap aku" ucap seseorang itu ia terus menatap haevan dengan tajam.

Haevan perlahan mulai mau menatap seseorang itu. Pria yang haevan tabrak itu perlahan tersenyum tipis saat melihat wajah menggemaskan milik haevan.

"Hei siapa nama mu?" tanya lelaki itu ia tampak tertarik dengan haevan.

"Haevan" jawab haevan sambil tersenyum tipis Kepada lelaki itu.

"Nama yang bagus. Perkenalkan nama ku arsen" ucap arsen ia mengulurkan tangannya kepada haevan.

Haevan menerima uluran tangan arsen dan tersenyum manis kepada arsen. Senyuman manis haevan mampu membuat arsen terpikat oleh sosok haevan.

.

.

.

.

.

.

Mahen jevano Jean dan juga eca kini sudah sampai di sekolah. Jevan memutuskan untuk menyekolahkan Eca di sekolah yang sama dengan mahen jevano dan jean.

Haevan dan lukanyaa (Slow up)Where stories live. Discover now