" semesta selalu punya cara untuk mengingatkan kita pada orang yang telah pergi untuk selamanya "
Keneth_tahmara"Gue bangga punya sahabat kaya dia mesti pun banyak memendam luka dia selalu tersenyum agar orang mengira dia baik baik saja "
Rahen_baskara"Mungkin penyesalan ayah tidak akan diterima tapi kali ini ayah benar benar tulus menyayangi mu langit putraku"
_Hendra_"Maafkan bunda sayang , bunda terlambat menyadari luka mu itu "
_Rinda_"Semenjak Lo nggak ada gue nggak punya tempat cerita lagi ngit "
_arkan_"Senyumnya itu semanis madu dan merindukannya itu menyakitkan "
_celsi_"Lukamu itu nyata ,sembuh mu itu proses dan kepergianmu membuat luka bagi orang orang tersayang mu"
_author_***
Hendra melangkahkan kakinya menuju kamar almarhum anaknya yaitu langit biru angkasa .
Kamar bernuansa putih itu selalu dibersihkan dan dirapikan oleh Rinda .
Hendra mengambil buku diary langit yang disimpan di laci meja belajarnya .
Hendra menatap tulisan itu lalu membacanya sedikit demi sedikit
Perlahan pun air matanya mulai menetes dia merindukan putranya itu putra yang selalu dia paksa untuk menjadi bisa putra yang tidak pernah di tanya tentang keadaannya .
Jika ditanya apa keinginan Hendra ,dia hanya ingin memutar waktu dimana dia bisa menyayangi langit tanpa menuntut nya .
Rinda yang melihat suaminya pun ikut masuk kedalam kamar anaknya itu .
" Langit udah tenang mas , hari ini kita ke makamnya ya kita doakan langit biar dia tenang disana " ujar Rinda
" Hari ini dia berulang tahun dan tepat di umurnya yang ke 18 tahun dia sudah tidak ada bersama kita aku menyesal Rinda andai aku bisa mengulang waktu ingin sekali aku memeluknya erat, selalu ada disaat dia sakit dan tidak menuntutnya " ujar Hendra dengan nada lirihan
" Semua sudah berlalu mas langit akan sedih kalo dia lihat orangtuanya masih bersedih sampai saat ini "
Hendra memeluk buku itu lalu meletak kan kembali kedalam laci .
Setelah itu Rinda dan Hendra keluar dari kamar putranya .
Sementara ditempat lain .
Keneth dan Rahen sedang berada di toko bunga untuk membeli bunga yang langit suka yaitu bunga tulip dan mawar putih .
Mereka berdua akan kemakam sahabat kesayangan nya itu .
Keneth dan Rahen masuk di universitas starla di mana mereka mengambil jurusan E bisnis .
Setelah selesai membeli bunga keneth dan Rahen bergegas pergi ke makam .
Saat sampai di makam keneth dan Rahen melihat Arkan dan celsi yang sudah terlebih dahulu sampai disana .
" Bang gimana kabar Lo ? " Tanya Rahen
" Gue baik Lo sendiri ? " Balas Arkan
" Seperti yang Lo lihat bang " ujar Rahen
Keneth berjongkok disamping Celsi dia meletakkan bunga tulip dan mawar putih disana dia sangat merindukan sahabatnya itu .
" Hai langit selamat ulangtahun yang ke 18 tahun tenang disana Lo tau gue selalu inget Lo setiap saat tunggu gue disana ya ngit, gue keterima di universitas starla ngit gue juga ngambil jurusan E bisnis dan andai Lo masih ada mungkin gue nggak bakal ngambil jurusan itu ngit ." ujar keneth dengan nada lirih
Rahen juga ikut berjongkok sambil tersenyum menatap batu nisan itu .
" Ngit gue kangenn sama Lo gue kangen ketawa sama Lo ,Lo tau ngit ternyata ngurus bisnis itu susah bener apa kata keneth kalo Lo masih ada mungkin gue juga nggak ikut ngambil jurusan E bisnis tapi mungkin udah takdir ya ngit disana Lo bisa lihat gue sama keneth kan ? Happy Birthday' sahabat gue Lo hebat ngit gue bangga sama Lo tenang disana yaa " ujar Rahen
" Langit gue sama bang Arkan kangen banget sama Lo,gue kangen lihat senyum manis Lo, tenang disana sang pemilik senyum manis dan selamat ulangtahun. " ujar Celsi dengan senyum nya
" Ngit Lo tau semenjak Lo pergi gue nggak ada temen buat adu nasib , huhft selamat ulangtahun langit biru angkasa sang pemilik senyum manis dan mata sendu " ujar Arkan
Mereka semua mendoakan langit , angin pun menerpa wajah mereka dan mereka tersenyum tipis entah kenapa mereka merasakan bahwa langit ada di sekitar mereka tapi seketika mereka sadar bahwa langit sudah tidak ada dan mereka harus menerima kenyataan itu .
Setelah kepergian keneth ,Rahen ,Arkan dan celsi .
Hendra dan Rinda datang ke makam langit .
Hendra menatap bunga yang ada di makam anaknya itu lalu dia tersenyum .
" Ternyata sahabat mu sudah mengunjungi mu pertama nak maaf ayah dan bunda terlambat selamat ulangtahun putra kuu maaf kan kesalahan ayah selama ini tenang disana nak ayah menyayangimu walau terlambat tapi ayah benar benar tulus mengatakan bahwa ayah menyayangi mu " ujar Hendra sambil mengecup batu nisan langit
Rinda pun menaburkan bunga di atas makam anaknya itu .
" Bunda kangen sama langit , selamat ulangtahun ya sayang bunda sayang banget sama langit maafkan bunda juga kalo belum bisa jadi bunda yang baik buat mu langit " ujar Rinda
Hendra dan Rinda pun mendoakan langit setelah itu mereka pergi dari sana sambil meletakan setangkai bunga mawar putih disana .
***
Hai mau bilang apa nih hari ini langit
Ulangtahun lohhh')Jangan lupa vote dan komen yaa
Komen boleh asal sopan
See you'))
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT [TAMAT]
Teen Fiction[ follow terlebih dahulu sebelum membaca ya 💋] Menceritakan tentang sosok langit biru angkasa yang selalu terlihat ceria walau banyak menyimpan luka . Langit hanya ingin di mengerti sebentar oleh ayahnya, langit ingin di peluk oleh ayahnya dan lang...