CHAPTER 2 : "That Hazel Eyes Meet Mine"

4.1K 377 25
                                    

CHAPTER 2

-That Hazel Eyes Meet Mine-

--------------

Suzy duduk sembari menunggu pembimbing akademiknya kembali ke dalam ruangan, dia sudah berada di ruangan ini sejak 20 menit yang lalu. Pembimbing akademiknya memanggilnya untuk membicarakan masalah surat rekomendasi yang akan di keluarkan untuknya ke salah satu perusahaan yang menjadi pilihan universitas. Suzy awalnya menolak untuk menerima surat rekomendasi itu, namun pembimbing akademiknya membujuknya untuk menerima rekomendasi tersebut. Selain untuk membawa nama universitas mereka di dunia bisnis, Suzy juga bisa memiliki pengalaman kerja yang baik di perusahaan terpilih.

"Bae Suzy" Suzy langsung berdiri dari kursinya saat melihat pembimbingnya masuk ke dalam ruangan kembali dengan membawa beberapa berkas.

"ini surat rekomendasi yang sudah di sahkan, kemudian ini perusahaan yang akan kau datangi" Ucapnya, Suzy menerima berkas itu dan menatap pembimbing akademiknya dengan penuh tanya.

"apa tidak masalah jika saya bekerja sekarang? Bahkan saya belum melakukan seminar skripsi, masih ada satu bulan lagi" Ucap Suzy khawatir, pembimbingnya tersenyum menanggapi pertanyaan Suzy itu.

"sangat tidak masalah Suzy-ssi, pihak universitas sudah mengetahui kemampuanmu dalam bidang akademik dan kami sudah setuju untuk membuatmu bekerja di perusahaan itu. Kebetulan perusahaan rekomendasi kami sedang membutuhkan tenaga di bagian Administrasi" Jelasnya, Suzy menghela nafasnya kemudian menganggukan kepalanya mengerti.

"baiklah, saya akan mempelajari berkas ini dan akan kembali lagi besok untuk memberikan keputusannya"

"bagus, kami berharap kau menerimanya Suzy. Kau bisa membawa nama baik universitas" Ucapnya tersenyum bangga pada Suzy. Suzy hanya menganggukan kepalanya mengerti, dia kemudian berpamitan untuk kembali. Dia jelas harus memikirkan keputusan ini matang-matang, oh tidak lupa juga membicarakannya pada kedua orang tuanya. Saat ini pendapat kedua orang tuanya sangat penting, ini adalah hal yang berkaitan dengan masa depannya. Dia tidak ingin membuat keputusan yang nantinya akan dia sesali, setidaknya dengan saran kedua orang tuanya akan membantunya memilih pilihan yang lebih baik.

Tanpa sadar kaki Suzy kini sudah melangkah ke kedai kopi langganannya, dia melihat sore itu suasana di kedai itu lumayan ramai, terdapat beberapa anak muda yang sedang berkumpul sembari menceritakan tentang olahraga kesenangan mereka, dan juga terdapat sepasang kekasih yang mungkin sedang berkencan di sana, entahlah Suzy tidak terlalu tau. Di sana juga Suzy melihat beberapa siswi SMA tengah tertawa terbahak-bahak akibat lelucon salah satu dari mereka, Suzy tersenyum kecut melihatnya. Setidaknya mereka memiliki teman yang bisa di ajak bercanda.

Setelah memesan pesanannya Suzy langsung duduk di tempatnya seperti biasa, beruntung tempatnya kosong saat ini, jadi dia tidak perlu bingung untuk mencari tempat yang nyaman di mana. Suzy tersenyum sopan pada pelayan yang membawakan latte miliknya dengan sepiring cheese cake.

"terima kasih" Gumam Suzy, pelayan itu menganggukan kepalanya kemudian kembali ke tempatnya. Seperti kebiasaannya di kedai tersebut, Suzy menikmati hidangan di hadapannya sembari menatap keluar jendela. Tidak ada yang istimewa dari jalanan di luar sana tapi entah mengapa setiap berada di dalam kedai itu dia selalu nyaman memiringkan kepalanya ke samping untuk sekedar menatap keadaan jalanan di luar sana.

"sepertinya hujan akan turun lagi" Gumam Suzy pelan menatap langit yang cukup gelap itu, Suzy menyesap lattenya kemudian matanya beralih ke berkas yang berada di meja itu. Dia berpikir apakah sudah benar menerima ini? apa benar dia sudah siap untuk bekerja padahal dia masih berstatus seorang mahasiswa.

"heh" Suzy hanya bisa menghela nafasnya panjang, saat ini dia sangat dilema antara memilih untuk bekerja atau tidak. Dia kembali menatap keluar jendela sembari menopang dagunya, pikirannya sedang berkecamuk. Sepertinya mampir ke kedai ini merupakan pilihan yang baik karena Suzy bisa sedikit menenangkan pikirannya di sini

Romeo & Rosaline [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang