CHAPTER 10 : "Because I Do"

3.2K 353 40
                                    

-Because I Do-

----------------------------

Myungsoo melirik jam tangannya tepat ketika jarum pendek dan panjangnya tepat berada di angka 12, saat kakinya melangkah keluar untuk makan siang tiba-tiba Sunggyu memasuki ruangannya dan hampir saja menubruk tubuhnya kalau saja dia tidak menghindar dengan cepat.

"apa yang kau lakukan?" Tanya Myungsoo heran, Sunggyu hanya cengengesan sembari menggaruk kepalanya kikuk.

"Soojung di bawah-dia memintamu untuk menemuinya, katanya penting" Jawab Sunggyu membuat Myungsoo mendengus.

"heh, dia tidak pernah bosan menggangguku" Gerutunya malas namun pria itu tetap turun ke lobi untuk menemui gadis pengganggu itu. Dia bahkan sudah pasrah hidupnya tidak pernah tenang karena gadis itu selalu berada disekitarnya.

Saat kakinya berhasil menginjak lobi, dia langsung dapat menemukan sosok Soojung. Gadis itu sedang duduk disofa yang tersedia di bagian sayap kiri loby-yang khusus diletakkan untuk para tamu perusahaannya.

"seingatku hari ini kita tidak ada janji" Serbu Myungsoo langsung duduk dihadapan gadis itu, Soojung meliriknya kemudian tertawa kecil.

"aku tau seberapa besar kebencianmu padaku tapi bisakah kau sedikit saja berpura-pura untuk menyukaiku? Mengingat kita akan menjadi ipar sebentar lagi" Myungsoo memutar bola matanya malas, dia akui memang bahwa dia tidak menyukai Soojung-selain karena selalu membuatnya repot, gadis itu menyiksanya selama setahun belakangan untuk mengurus segala urusan pernikahan yang akan dia lakukan.

"cepat katakan apa keperluanmu? Aku lapar"

"aku akan berangkat hari ini" Mata Myungsoo langsung memicing menatap gadis itu.

"sudah pernah kukatakan bukan kalau aku akan pergi? Tenang saja hanya beberapa hari" Jelas Soojung lagi, Myungsoo memejamkan matanya sejenak kemudian menghela nafas panjang. Gadis itu tidak pernah berhenti membuatnya stress.

"kau benar-benar melakukannya? Dan meninggalkan segala urusan-sialan-pernikahan itu padaku?" Myungsoo melotot menatap Soojung, berharap gadis itu tidak benar pergi saat ini. Lagipula besok mereka harus survey gedung dan melihat hasil interior yang telah dipesan Soojung, dan itu bukanlah pekerjaan yang mudah dan cepat. Mereka harus detail memeriksa tiap dekorasi yang ada, jangan sampai terdapat cacat atau sesuatu yang tidak diinginkan.

"aku benar-benar akan membawakan hadiah untukmu Myungsoo"

"tidak Soojung! Urus pernikahanmu sendiri, jangan bebankan padaku!"

"hanya tinggal sebulan Myungsoo dan besok adalah final checking untuk gedung serta gerejanya-setelah itu kau akan bebas" Ucap Soojung lagi menatap Myungsoo penuh harap, proses pernikahannya sudah 90% rampung, tinggal menyebar undangan yang telah mereka pesan pekan lalu serta final fitting baju pengantin untuk Wonho dan dirinya minggu depan, saat pria itu datang ke Korea.

"memangnya kau mau ke mana?" Tanya Myungsoo akhirnya, dari nada suaranya sepertinya dia sudah mengalah dan itu membuat Soojung tersenyum puas, "eh jangan katakan kau akan ke Jepang! Aku akan menghancurkan pernikahanmu jika kau melakukan itu!" Sambung Myungsoo cepat saat melihat senyum aneh diwajah Soojung. Gadis itu benar-benar rubah dan dia tidak akan termakan lagi dengan segala tipu muslihatnya. Bayangkan saja, bulan lalu saat Myungsoo sedang berseteru dengan pihak gereja masalah waktu pemberkatan pernikahan mereka, mencoba untuk memberikan pengertian bahwa pernikahan akan tetap dilaksanakan pagi hari sebelum pukul 8 sementara pihak gereja meminta pemberkatan dilakukan pukul 10 pagi, Soojung malah diam-diam terbang ke Jepang untuk mengunjungi Wonho. Gadis itu bahkan mematikan ponselnya dan itu membuat Myungsoo sangat geram.

"tidak-kau tidak perlu khawatir, aku akan ketempat di mana kau akan senang jika aku membawakanmu hadiah dari sana" Myungsoo berkerut bingung, perkataan Soojung benar-benar membingungkan dan dia sama sekali tidak mengerti maksud dari kalimat itu.

Romeo & Rosaline [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang